Pendapatan Naik, Argo Pantes Tekan Rugi Jadi Rp 30,17 Miliar di September 2022

Dari sisi aset, Argo Pantes memiliki aset sebesar Rp 1,13 triliun, naik dibanding posisi Desember 2021 sebesar Rp 1,2 triliun.

oleh Pipit Ika Ramadhani diperbarui 09 Nov 2022, 14:00 WIB
PT Argo Pantes Tbk (ARGO)

Liputan6.com, Jakarta PT Argo Pantes Tbk (ARGO) mengantongi pendapatan sebesar Rp 66,72 miliar sampai kuartal III 2022. Angka tersebut naik 36,94 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 48,72 miliar.

Bersamaan dengan itu, beban pokok pendapatan ikut membengkak menjadi Rp 67,66 miliar dari Rp 58,88 miliar pada September 2021.

Alhasil, perseroan mencatatkan rugi kotor Rp 940,96 juta, memang lebih kecil dibandingkan rugi kotor September 2021 sebesar Rp 10,16 miliar.

Mengutip laporan keuangan perseroan, Selasa (8/11/2022), perseroan mencatatkan penghasilan usaha lainnya sebesar Rp 1,43 miliar, dan penjualan aset tetap Rp 142,57 juta.

Sementara beban penjualan dan distribusi tercatat sebesar Rp 784,34 juta, beban umum dan administrasi Rp 4,71 miliar, pajak final Rp 2,53 miliar, serta kerugian selisih kurs sebesar Rp 11,38 miliar.

Dari rincian itu, perseroan membukukan rugi usaha sebesar Rp 18,77 miliar, lebih kecil dibandingkan rugi usaha pada September 2021 sebesar Rp 29,58 miliar.

Pada periode ini, perseroan mencatatkan penghasilan keuangan sebesar Rp 19,74 juta dan biaya keuangan Rp 11,42 miliar.

Dengan demikian, perseroan berhasil menekan rugi tahun berjalan pada September 2022 menjadi sebesar Rp 30,17 miliar dari dibanding rugi periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 59,21 miliar. Rugi per saham dasar menjadi Rp 89,90 dari rugi sebelumnya Rp 176,45.

 

 


Kinerja Lain

PT Argo Pantes Tbk (ARGO)

Dari sisi aset perseroan sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 1,13 triliun, naik dibanding posisi Desember 2021 sebesar Rp 1,2 triliun. terdiri dari aset lancar Rp 137,568 miliar dan aset tidak lancar Rp 995,75 miliar.

Liabilitas sampai dengan September 2022 tercatat sebesar Rp 2,53 triliun, naik dibanding posisi akhir tahun lalu sebesar Rp 2,49 triliun. Terdiri dari liabilitas jangka pendek Rp 1,76 triliun dan liabilitas jangka panjang Rp 766,91 miliar.

Sementara defisiensi modal sampai dengan September 2022 meningkat jadi Rp 1,39 triliun dari Rp 1,36 triliun pada Desember 2022.

 

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya