Liputan6.com, Jakarta - Storage atau ruang penyimpanan sudah menjadi bagian penting di perusahaan untuk meningkatkan produktivitas dan performanya. Sayangnya, investasi storage masih terbilang mahal dan diklaim oleh banyak pihak kurang efisien.
Karena hal tersebut, tak sedikit perusahaan beralih kepada cloud computing atau komputasi awan. Teknologi ini memungkinkan perusahaan memiliki storage dengan kapasitas tertentu tanpa harus membeli hardware, software, dan pemeliharaan sistem penyimpanan.
Advertisement
Dr. Anthonius Hutabarat. selaku Head of Channel Business Alibaba Cloud Indonesia mengatakan, komputasi awan akan menjadi teknologi komputasi masa depan.
Hal ini dikarenakan sistem dan mekanisme cloud computing tidak memerlukan investasi besar untuk membangun infrastruktur sumber daya teknologi informasi seperti software, processing power, storage, dan lainnya.
"Kita dapat memperoleh layanan teknis ini melalui sewa sesuai permintaan dan bayar per penggunaan," ungkap Anthonius dalam event bertajuk Start Digitalization and More Secure with Alibaba Cloud beberapa waktu lalu.
Masih menurutnya, perusahaan atau organisasi berbasis IT saat ini perlu menggunakan, memelihara, dan mengamankan sistem mereka.
Namun, mayoritas perusahaan dan organisasi tidak memiliki banyak sumber daya membeli sistem untuk memenuhi kebutuhan mereka, hinga memelihara dan melindunginya.
"Solusi yang dapat digunakan untuk mengatasi permasalahan tersebut adalah dengan memanfaatkan teknologi cloud," ujar Anthonius.
Selain itu, perusahaan tak perlu lagi khawatir soal kompleksitas teknologi saat ini. Perlindungan sistem informasi perusahaan pun akan terjaga secara maksimal.
Teknologi Cloud Alibaba
"Penyedia layanan bertanggung jawab untuk melindungi sistem informasi mereka dan memperbarui teknologi atau aplikasi yang digunakan," jelas Anthonius.
Alibaba cloud merupakan salah satu penyedia cloud computing di Indonesia, dan juga berbagai layanan untuk berbagai bisnis online dan ekosistem e-commerce.
Pada 2018, Alibaba meluncurkan pusat data pertamanya di Indonesia. Diikuti oleh peluncuran keduanya pada 2019 dan ketiga pada awal 2021.
"Tujuan dari data scrubbing center adalah untuk melindungi para pelanggan di Indonesia," katanya.
Salah satu produk berguna bagi industri perbankan adalah database cloud-native bernama PolarDB-X. Produk ini ditingkatkan dengan pemrosesan analitis dan pengindeksan sekunder global untuk menghasilkan data terdistribusi.
Teknologi ini memungkinkan permintaan transaksi online dan volume tinggi secara simultan, bisnis online juga dapat melakukan analisis kompleks dengan lebih cepat.
Arsitektur komputasi dan penyimpanan terpisah yang disebut ADB atau Analytic DB membuat gudang data cloud-native lebih fleksibel dan otomatis sehingga dapat mengintegrasikan operasi analitik secara online.
(Pramita Tristiawati)
Advertisement