Liputan6.com, Jakarta Robert Lewandowski menerima kartu merah pertama bersama Barcelona. Striker asal Polandia itu diusir wasit pada pertandingan melawan Osasuna di Stadion El Sadar, Rabu (9/11/2022).
Kedua tim bertemu pada pekan ke-14 La Liga 2022/2023. Pertandingan akhirnya berhasil dimenangkan Barcelona dengan skor 2-1 setelah lebih dulu tertinggal lewat gol David Garcia pada menit ke-6.
Advertisement
Dalam duel ini, Robert Lewandowski kembali tampil sebagai starter. Namun aksinya tidak berlangsung lama. Dia diusir wasit usai menerima kartu kuning kedua pada menit ke-31 akibat menyikut wajah Garcia. Sebelumnya dia menerima hukuman yang sama ketika melanggar Vidal di menit ke-11.
Akibat kejadian ini, Lewandowski yang merupakan mesin gol Barcelona dipastikan absen pada laga berikutnya. Dia tidak bisa tampil saat Blaugrana menyambangi tim sekota, Espanyol di pekan ke-15. Pertandingan ini dijadwalkan berlangsung pada 31 Desember 2022 atau setelah Piala Dunia 2022.
Seperti dilansir AS, Lewandowski juga berpotensi absen lebih lama. Kekhawatiran muncul setelah mantan pemain Bayern Munich itu melakukan gesutre aneh ke arah wasit usai kartu kuning kedua.
Dalam rekaman video yang kini banyak beredar di media sosial, Lewandowski tampak meletakkan jarinya di hidung seperti sedang menghisap sesuatu sebelum menunjuk ke arah wasit. Gerakan ini dianggap sebagai protes dari Lewandowski terhadap keputusan wasit yang memberinya kartu merah.
Saat berjalan meninggalkan lapangan, Robert Lewandowski kembali melakukan gerakan yang sama. Kali ini Lewandowski mengarahkannya kepada asisten wasit dan perangkat pertandingan lainnya.
Masuk Laporan Pertandingan
Menurut AS, aksi tersebut telah masuk dalam catatan pertandingan yang dibuat Gil Manzano. Dalam laporannya, Manzano menuliskan: "Setelah diusir dan saat hendak menuju pintu keluar lapangan, pemain dua kali membuat gestur tidak setuju atas keputusan wasit, terdiri dari menempelkan jari ke hidung, lalu mengacungkan jempol ke arah wasit. Saat meninggalkan lapangan permainan, dia mengulangi gerakan itu lagi sambil melihat ke arah asisten wasit No. 1 dan di depan ofisial keempat”.
Gerakan Lewandowski sebenanya punya banyak interpretasi. Mantan wasit wasit asal Spanyol, Iturralde González kepada Cadena SER Sports Carousel menyebut gerakan seperti itu di sepak bola Jerman biasa diartikan sebagai ungkapan dalam menyatakan "Anda luar biasa".
Advertisement
Berbuntut Panjang?
Meski demikian, berdasarkan kode disiplin RFEF pasal 124 gerakan itu juga bisa berbuntut panjang. Sebab pasal tersebut mengatur hukuman tambahan bagi pemain yang dianggap menghina wasit.
"Sikap menghina atau mengabaikan wasit, manajer, atau otoritas olahraga. Mengatasi wasit, manajer atau otoritas olahraga dalam hal atau dengan sikap menghina atau mengabaikan selama tindakan tersebut bukan merupakan pelanggaran yang lebih serius, akan dikenakan sanksi dengan skorsing dua hingga tiga pertandingan atau untuk jangka waktu hingga satu bulan," bunyi pasal 124 RFEF.
Di Tangan Komdis
Saat ini, keputusan tentu berada di tangan komisi disiplin RFEF. Bila gerakan itu dianggap sebagai penghinaan terhadap wasit, maka Barcelona harus bersiap kehilangan Lewandowski lebih lama.
Dua kartu kuning yang diterimanya pada pertndingan melawan Osasuna sudah membuat pemain 34 tahun itu absen satu pertandingan. Jika mereka menganggapnya sebagai penghinaan, maka Lewandowski akan absen setidaknya mendapatkan tambahan dua larangan bertanding lainnya.
Sanksi serupa pernah dijatuhkan kepada pemain Sevilla, Montiel. Sepanjang kariernya bermain di lima liga utama, ini menjadi kartu merah kedua yang pernah diterima Lewandowski sepanjang sejarah. Kartu merah pertama didapatnya ketika memperkuat Borussia Dortmund bertahun-tahun lalu. Saat itu, Lewandowski diusir wasit pada pertandingan melawan Hamburg pada 2 Februari 2013 lalu.
Advertisement