Liputan6.com, Jakarta Sejak 1 Desember 2021 lalu, Indonesia telah menerima kepemimpinan Presidensi G20. Hampir setahun, Indonesia memimpin jalannya forum tingkat internasional dengan mengusung tema Pulih Bersama, Bangkit Perkasa atau Recover Together, Recover Stronger.
Sebagai pemimpin Presidensi G20, Indonesia mengusung 3 sektor prioritas untuk menjadi kunci bagi pemulihan ekonomi global yang kuat dan berkelanjutan. Penguatan arsitektur kesehatan global, transformasi digital dan transisi energi.
Advertisement
Sepanjang kepemimpinan Indonesia tercatat ada 438 kegiatan rangkaian Presidensi G20. Terdiri dari ministerial meeting, working group, engagement group hingga side event.
Sayangnya, dari serangkaian pertemuan di tingkat menteri/sederajat tidak tercapai komunike atau kesepakatan bersama yang menjadi budaya di setiap Presidensi G20. Sebaliknya, pertemuan tersebut hanya menghasilkan kesimpulan pemimpin (chair summary).
"Tradisi komunike ini setiap tahun menjadi hasil yang utama dalam setiap pertemuan di tingkat menteri," kata Kepala Badan Kebijakan Fiskal, Kementerian Keuangan, Febrio Kacaribu dalam media brief di Bogor, Jawa Barat beberapa waktu lalu, dikutip Rabu (9/11).
Febrio menjelaskan tidak tercapainya komunike karena dalam kepemimpinan Indonesia situasi geopolitik global tengah memanas. Tengah terjadi perselisihan akibat invasi yang dilakukan Rusia kepada Ukraina.
Situasi ini membuat Indonesia berada di posisi yang sulit namun tetap harus menjadi penyambung lidah hingga juru damai. Meski tak mencapai komunike, namun setiap pertemuan menghasilkan chair summary.
"Kemarin Juli dan Oktober (pertemuan jalur keuangan atau finance track) kita mencapai chair summary, bukan komunike," kata Kepala Pusat Kebijakan Pembiayaan Perubahan Iklim dan Multilateral, Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Dian Lestari dalam kesempatan yang sama.
Dokumen Chair Summary
Dian menjelaskan meskipun tidak mencapai komunike, namun dokumen chair summary memiliki kedudukan yang juga setara dengan komunike. Dalam chair summary ini terdapat 2 bagian kesimpulan.
Di bagian pertama berisi hal-hal yang tidak disepakati selama forum berlangsung. Ketidaksepakatan ini murni karena perbedaan pendapat terkait perang antara Ukraina dan Rusia.
"Di bagian pertama ini kita letakkan kesimpulan yang tidak disepakati karena ini menyangkut isu perang," kata Dian.
Sementara itu, pada bagian kedua berisikan hasil negosiasi yang mencapai kesepakatan. Topik dan pembahasan ini merupakan bagian yang disepakati oleh semua anggota G20 dan peserta rapat.
"Jadi walaupun chair summary, tapi ini chair summary yang powerfull. Artinya dia sama dengan komunike tapi karena ada bagian I terkait perang yang tidak disepakati," kata Dian.
Berbagai hasil chair summary tersebut akan menjadi pembahasan di tingkat pertemuan kepala negara. Sehingga menghasilkan deklarasi bersama para pemimpin anggota G20. Di tingkat ini diharapkan tidak ada lagi perbedaan pendapat antar kepala negara.
"Jadi harapannya sudah tidak ada lagi perdebatan nantinya," pungkas Dian.
Reporter: Anisyah Al Faqir
Sumber: Merdeka.com
Advertisement
Erick Thohir dan Luhut Bakal Sepanggung dengan CEO Dunia di Rangkaian KTT G20
Menteri BUMN Erick Thohir dijadwalkan akan turut meramaikan gelaran acara rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali. Dia akan berbicara dalam puncak forum bisnis, B20.
Erick Thohir akan berbicara mengenai peran BUMN dalam mendorong ketahanan dan keberlanjutan ekonomi. Untuk diketahui, transformasi BUMN dan kekuatan BUMN jadi salah satu andalan yang terus dibawa Erick.
Topik ini jadi bagian penting sebagai bagian dalam tema bertajuk mendorong kerja sama pemerintah-swasta dalam mentransformasi pertumbuhan ekonomi global. Erick Thohir akan berbicara di sesi ke-4 hari ke 2 puncak B20 di Bali pada 14 November 2022 mendatang.
Pada sesi ini, akan dilanjutkan dengan panel diskusi mengenai kerja sama pemerintah-swasta dalam perkembangan ekonomi kedepan.
Ini akan diisi oleh Kepala Badan Otorita IKN Nusantara Bambang Susantono, G20 Deputy Finance and Actinf Chief Economist OECD Alvaro Pereira, Group CEO Aspen Medical Bruce Amstrong, Co-Author Net-Positive Paul Polman, dan EV Chairman TVS Supply Chain Solution Ltd R Dinesh.
Selain itu, Menko Perekonomian Airlangga Hartarto, dan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati juga bakal ikut terlibat. Airlangga Hartarto bertindak sebagai pembuka forum di hari kedua. Dia akan berbicara mengenai peran kerja sama Pemerintah-swasta dalam pertumbuhan ekonomi. Bersama dengan Ketua Umum Kadin Indonedia Arsjad Rasyid dan Chair B20 Indonesia Shinta W Kamdani.
Sementara itu, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati akan berbicara mengenai upaya mengembalikan ekonomi global melalui kerja sama yang inklusif. Sesi ini akan diikuti oleh pemaparan dari Ratu Maxima dari Belanda yang membawakan topik transformasi digital untuk mempromosikan keuangan yang inklusi.
Mantan PM Inggris Tony Blair juga akan masuk pada sesi menjelang akhir dengan membawakan tema investasi pada pertumbuhan inklusif untuk ketahanan di masa depan. Terakhir, rencananya, Presiden Joko Widodo akan menutup rangkaian acara B20 Summit tersebut.
Luhut Hingga Bahlil di Hari Pertama B20 Summit
Nama Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan tak ketinggalan masuk dalam daftar. Dia tercatat akan berbicara pada hari pertama forum B20 Summit pada 13 November 2022.
Menko Luhut akan berbicara di sesi ke-3 dengan mengangkat tema manajemen sumber daya berkelanjutan untuk pertumbuhan ekonomi. Dia akan sepanggung dengan bos-bos perusahaan global.
Sebut saja Chairman and Founder CATL, Zeng Yuqun, Chairman and Founder Fortescue Future Industries and Fortescue Metals Group Andrew Forrest, Chairman & Managing Director Bajaj Finserv Limited, Sanjiv Bajaj.
Pada sesi sebelumnya juga ada nama menteri yang bertengger. Yakni, Menteri ESDM Arifin Tasrif, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin, Ketua Dewan Komisioner OJK Mahendra Siregar, dan Menteri Komunikasi dan Informatika Johnny G Plate. 4 orang ini akam berbicara mengenai mengarahkan bisnis sesuai prioritas G20 untuk pulih bersama dan pulih lebih kuat, 'Recover Together, Recover Stronger'.
Sementara itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia akaj berbicara di sesi ke-6 di hari yang sama. Dia akan mempromosikan rezim investasi global yang terbuka, adil, dan efisien pasca pandemi.
Bahlil berbicara masih satu rangkaian dengan Presiden Asian Development Bank (ADB) Masatsugu Asakawa dan Group Chairman HSBC Holdings Mark Tucker. Dalam diskusi panel, akan ada President and Group CEO Petronas Datuk Tengku Muhammad Taufik, CEO Sun Cable David Griffin, Chairman Enel Group Michele Crisostomo, dan CEO Rafako Radosław Domagalski-Łabędzki.
Advertisement