Liputan6.com, Jakarta PT Cisadane Sawit Raya Tbk (CSRA) akan membagikan dividen interim untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 51,25 miliar. Dividen interim tersebut setara dengan Rp 25 per saham.
Mengutip keterbukaan informasi ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (9/11/2022), Cisadane Sawit Raya akan membagikan dividen tunai interim untuk tahun buku 2022 sebesar Rp 51,25 miliar atau setara dengan Rp 25 per saham.
“Sesuai dengan keputusan Direksi yang telah disetujui Dewan Komisaris pada 7 November 2022,” tulis Manajemen Perseroan, dikutip Rabu (9/11/2022).
Sementara itu, laba bersih yang didapat diatribusikan kepada entitas induk sebanyak Rp 247,71 miliar, saldo laba ditahan yang tidak dibatasi penggunaannya Rp 1,06 triliun serta total ekuitas senilai Rp 1 triliun.
Berikut ini merupakan jadwal pembagian dividen interim Cisadane Sawit Raya:
• Cum dividen di pasar reguler dan negosiasi: 17 November 2022
• Ex dividen di pasar reguler dan negosiasi: 18 November 2022
• Cum dividen di pasar tunai: 21 November 2022
• Ex dividen di pasar tunai: 22 November 2022
• Recording date: 21 November 2022
• Pembayaran dividen: 30 November 2022
Sebelumnya, Sejumlah emiten mengumumkan rencana pembagian dividen Interim. Pembagian dividen interim ini merujuk pada data keuangan emiten pada semester I 2022.
Analis menilai, aksi ini dilakukan merujuk pada kinerja emiten yang mengalami perbaikan pada paruh pertama tahun ini. Di mana banyak perusahaan yang mencattakan kenaikan pendapatan, sehingga mendorong pertumbuhan laba perusahaan.
Beberapa emiten yang akan bagikan dividen interim di antaranya; Astra International Tbk (ASII), Sawit Sumbermas Sarana Tbk (SSMS), Astra Agro Lestari Tbk (AALI), Reliance Sekuritas Indonesia Tbk (RELI), Dana Brata Luhur Tbk (TEBE), United Tractors Tbk (UNTR), dan Indo Kordsa (BRAM).
Analis Binaartha Sekuritas Ivan Rosanova mengatakan, aksi pembagian dividen interim ini bisa dimaknai sebagai apresiasi terhadap investor yang mempercayai emiten sebagai pilihan investasinya selama ini. Selain itu juga daya tarik bagi pasar yang belum menentukan pilihan saham untuk mengisi portfolionya.
Strategi saham, jika tujuannya investasi bisa membeli secara bertahap. Terlebih memanfaatkan setiap adanya aksi jual di pasar untuk memperoleh harga lebih rendah.
“Jika tujuan jangka pendek yaitu trading dengan menyesuaikan toleransi risiko serta target harganya. Rekomendasi buy on weakness ASII, BRAM, AALI, UNTR dan SMMT,” sebut Ivan kepada Liputan6.com, Kamis (6/10/2022).