Liputan6.com, Jakarta - Kurang dari seminggu lagi, Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ke-17 G20 di Bali akan segera dilaksanakan. KTT G20 di Bali ini akan diselenggarakan pada 15-16 November 2022.
Para pemimpin dari beberapa negara akan turut ikut serta dalam KTT G20. Seperti yang disebutkan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi), sekitar 17 kepala negara/kepala pemerintahan telah menyatakan hadir dalam konferensi tersebut.
Baca Juga
Advertisement
Mengutip dari kanal News Liputan6.com, Rabu (9/11/2022), hal tersebut disampaikan Jokowi usai meninjau secara langsung sejumlah tempat yang akan dijadikan lokasi penyelenggaraan KTT G20 di Bali, Selasa (8/11).
"Sudah, itu yang sudah pasti (hadir) 17 (kepala negara/kepala pemerintahan)," kata Jokowi kepada wartawan di Kota Denpasar, Bali, Selasa (8/11).
Ada pun Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dikabarkan akan datang ke Indonesia untuk hadir dalam KTT G20 di Bali. Melansir The Korea Times, Rabu (9/11), Presiden Yoon Suk Yeol akan mengunjungi Kamboja dan Indonesia mulai akhir pekan ini untuk menghadiri serangkaian KTT regional yang melibatkan Asosiasi Negara-Negara Asia Tenggara dan G20.
Yoon akan berangkat ke Phnom Penh, Kamboja, pada Jumat (11/11/2022) mendatang dan menghadiri KTT Korea Selatan-ASEAN, KTT ASEAN Plus Three (APT), dan KTT Asia Timur selama tiga hari, kata penasihat keamanan nasional Kim Sung-han dalam sebuah konferensi pers.
Pada Minggu nanti, Yoon akan berangkat ke Bali dan menghadiri KTT G20 pada Selasa, 15 November 2022. Dia akan meninggalkan Indonesia pada hari yang sama dan kembali ke rumah pada Rabu pagi.
Apakah Presiden Rusia dan Presiden Ukraina Hadir?
Jokowi menyebut, kehadiran Presiden Rusia Vladimir Putin dan Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy masih belum pasti. Kedua pemimpin negara itu akan mempertimbangkan situasi dan kondisi di negara masing-masing. Jika memungkinkan, keduanya akan menghadiri KTT G20.
"Beberapa hari yang lalu saya juga sudah bertelepon, berbicara lewat telepon dengan Presiden Putin dan Presiden Zelensky, beliau menyampaikan akan hadir kalau kondisinya memungkinkan," ujar Jokowi.
Kondisi Dunia yang Tidak Kondusif
Jokowi berpendapat, kehadiran para kepala negara maupun kepala pemerintahan pada KTT G20 di Bali kali ini merupakan suatu kehormatan. Hal tersebut dikarenakan kondisi dunia saat ini sedang tidak kondusif.
"Saya kira dalam posisi normal itu biasa yang hadir juga 17-18, ini posisi yang tidak normal, dunia sangat sulit, semua negara sangat sulit, kalau kehadirannya sampai sejumlah itu saya kira juga sangat bagus, sangat bagus," imbuh Jokowi.
Advertisement
Para Pemimpin Akan Mulai Datang pada 13 November
Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi mengatakan tingkat kehadiran para pemimpin negara ke Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) di Bali sangat tinggi. Dia menuturkan, kedatang para pemimpin negara G20 akan mulai tiba di Indonesia pada Minggu, 13 November 2022.
"Kalau dilihat dari jadwal kedatangan, kedatangan para pemimpin sudah akan mulai terjadi pada tanggal 13 November, sebagian besar per data hari ini akan tiba di tanggal 14 November," ujar Retno kepada wartawan di Istana Kepresidenan Jakarta, Senin (31/10/2022).
Apa Itu G20, Tema, Tujuan dan Manfaatnya untuk Indonesia
Kelompok 20 atau G20 belakangan terus menghiasi linimasa dalam berbagai flatform baik di media massa ataupun media sosial. Lantas apa sebetulnya G20 tersebut dan kenapa istilah tersebut tampak akrab di teliga kita?
G20 merupakan kependekan dari Group of Twenty yang merupakan sebuah forum internasional yang beranggotakan negara-negara dengan perekonomian besar di dunia beranggotakan 19 negara dan satu lembaga Uni Eropa.
Dikutip dari laman Kementerian Keuangan, G20 bisa dibilang merupakan gambaran dari 60 persen populasi bumi, 75 persen perdagangan global dan 80 persen PDB dunia.
Adapun anggota G20 tersebut terdiri dari Afrika Selatan, Amerika Serikat, Arab Saudi, Argentina, Australia, Brasil, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Meksiko, Republik Korea, Rusia, Perancis, Tiongkok, Turki, dan Uni Eropa.
Advertisement