BPKN Bentuk Tim Pencari Fakta Gagal Ginjal Akut

Tim Gabungan Pencari Fakta BPKN membuat data analis dugaan penyebab gagal ginjal akut untuk korban yang berada di wilayah Indonesia baik yang masih dirawat maupun yang sudah meninggal dunia.

oleh Arief Rahman H diperbarui 10 Nov 2022, 13:12 WIB
Pedagang menunggu calon pembeli di salah satu toko di Pasar Pramuka, Jakarta Timur, Minggu (23/10/2022). Penurunan penjualan obat sirup bagi pedagang di Pasar Pramuka terjadi sejak ada kabar maraknya anak kecil terkena penyakit gagal ginjal akut yang diduga akibat obat sirup. (merdeka.com/Iqbal S. Nugroho)

Liputan6.com, Jakarta - Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) membentuk tim pencari fakta terkait kasus gagal ginjal akut atipikal pada anak. Berdasarkan data Kementerian Kesehatan,  kasus gagal ginjal anak menjadi 324 kasus per 6 November 2022 yang tersebar di 28 provinsi. Dari jumlah tersebut terdapat pasien gagal ginjal yang 195 meninggal.

Ketua Badan Perlindungan Konsumen Nasional (BPKN) Rizal Edy Halim menjelaskan, tugas dari  tim gabungan pencari fakta adalah mencari penyebab terjadinya gagal ginjal akut atipikal pada anak serta memberikan edukasi dan perlindungan kepada masyarakat.

"Nantinya para tim pencari fakta akan mendampingi para korban baik yang masih dirawat maupun yang sudah meninggal dunia," ujar Rizal, Jakarta, Rabu (9/11/2022).

Keputusan ini dimulai sejak tanggal ditetapkan sampai 30 November 2022. Kemudian yang akan dilakukan tim pencari fakta adalah mereka akan mencari data dari korban dan melakukun analsisi data korban  baik berupa korban jiwa dan material.

Setelah itu mereka melakukan pengumpulan data produk obat yang diduga menyebabkan gagal ginjal akut pada anak.

"Tim Gabungan Pencari Fakta membuat data analis dugaan penyebab gagal ginjal akut untuk korban yang berada di wilayah Indonesia baik yang masih dirawat maupun yang sudah meninggal dunia," terang dia.

Selanjutnya, jika dikira pegumpulan data dan analsis tersebut telah selesai, maka tim pencari fakta akan membuat laporan dari hasil temuan di lapangan.


Update Kasus Gagal Ginjal Anak: Naik Jadi 324, Meninggal 195 Orang

IDAI imbau orang tua untuk tidak memberikan obat bebas tanpa rekomendasi nakes pada anak terkait kasus gagal ginjal akut. (unsplash.com/Myriam Zilles)

Sebelumnya, Kementerian Kesehatan mencatat penambahan kasus gagal ginjal anak menjadi 324 kasus per 6 November 2022 yang tersebar di 28 provinsi. Juru Bicara Komunikasi Kemenkes M. Syahril juga mengungkapkan, terdapat pasien gagal ginjal yang 195 meninggal, 27 dalam perawatan, dan  102 pasien yang sembuh.

“Tanggal 6 kemarin itu tidak ada kasus yang terlaporkan, baik yang kasus baru maupun kasus yang lama. Termasuk kasus kematiannya ya,” kata Syahril dalam konferensi pers, Senin (7/11/2022).

Adapun DKI Jakarta menjadi provinsi dengan kasus gangguan ginjal akut terbanyak di Indonesia, yaitu dengan 83 kasus. Kemudian, Jawa Barat sebanyak 41 kasus, dan Aceh dengan 32 kasus.

Kemudian, Syahril juga mengungkapkan bahwa tidak ada kasus baru gangguan ginjal akut sejak 2 November. Kasus baru yang terakhir muncul, diakibatkan karena pasien masih mengkonsumsi obat sirop dari apotek.

“Kasus baru gagal ginjal akut mengalami penurunan sejak saat dikeluarkan Surat Edaran Kementerian Kesehatan pada 18 Oktober 2022 yang melarang tenaga kesehatan dan apotek untuk menggunakan obat sirop kepada anak,” kata Syahril. 

 


Masuk dari Obat Sirop

Merk Obat Yang Di Klaim BPOM Menyebabkan Gagal Ginjal Akut. (Senin, 31/10/2022). (Yandhi Deslatama/Liputan6.com).

Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, penyakit gagal ginjal anak awalnya masuk dari obat sirop yang dikonsumsi. Menurut dia, dalam setiap obat sirop digunakan pelarut tambahan.

"Ini adalah pelarut tambahan yang memang sangat jarang ditulis di senyawa aktif obat dan pelarut tambahan sebenarnya tidak berbahaya. Tapi kalau kualitas produksi pelarut tambahan buruk, dia menghasilkan cemaran cemaran," jelas Budi saat konferensi pers di Kemenkes, Jakarta, Jumat (21/10/2022).

Budi mengatakan, tiga senyawa tersebut masuk ke tubuh dan terjadi proses metabolisme tubuh. Metabolisme tubuh yang alamiah itu mengubah senyawa tersebut menjadi asam oksalat, zat kimia berbahaya.

"Metabolisme mengubah jadi asam oksalat, nah ini berbahaya asam oksalat itu kalau masuk ke ginjal bisa jadi kalsium oksalat. Jadi kaya kristal kecil tajam. Sehingga kalau ada kristal kecil tajam di Balita kita ya rusak ginjalnya," kata Menkes. 

 


Antidotum Fomepizole

Budi juga mengatakan, penurunan angka kematian terjadi sejak digunakannya antidotum Fomepizole sebagai terapi pengobatan gagal ginjal akut. Sejak 25 Oktober 2022, distribusi Fomepizole diperluas. Dari sebelumnya hanya didistribusikan ke RSCM, kini dikirimkan ke 17 rumah sakit di 11 provinsi Indonesia.

Sekitar 87% Fomepizole yang didatangkan Kemenkes dari luar negeri bersifat donasi gratis dari negara-negara sahabat. Sebagai informasi, dari total 324 anak terkena gagal ginjal akut, 102 sudah sembuh, 194 meninggal dunia, dan 28 masih dalam perawatan.

 Reporter: Siti Ayu Rachma

Sumber: Merdeka.com

Infografis Keracunan Obat Biang Kerok Kasus Gagal Ginjal Akut Anak (Liputan6.com/Triyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya