Demi Harga Jual Tinggi, Pohon di China Sengaja Disuntikkan Racun

Beberapa foto di media sosial China menunjukkan tetesan air yang ditampung dalam kantong infus.

oleh Teddy Tri Setio Berty diperbarui 09 Nov 2022, 20:10 WIB
Ilustrasi akar pohon. (Photo by Eilis Garvey on Unsplash)

Liputan6.com, Beijing - Beberapa foto di media sosial China menunjukkan tetesan air yang ditampung dalam kantong infus.

Bukan berasal dari tubuh manusia. Tetapi, sebuah pohon besar. Hal ini lantas memicu reaksi dari orang-orang.

Beberapa bertanya-tanya apakah itu adalah instalasi seni yang dirancang untuk meningkatkan kesadaran tentang deforestasi yang merajalela yang terjadi dalam skala global.

Atau tentang polusi manusia yang menebang tanaman, sementara yang lain yakin bahwa itu adalah metode perawatan asli yang dirancang untuk menyelamatkan pohon dari jamur atau parasit lainnya.

Bahkan ada yang mengatakan itu aksi vandalisme. Namun, semua teori ini ternyata salah, dikutip dari laman Oddity Central, Rabu (9/11/2022).

Ternyata cairan di dalam kantong itu merupakan racun yang dirancang untuk mengaktifkan mekanisme pertahanan diri pohon dan dengan demikian menciptakan kayu termahal di dunia. Racun itu sengaja dimasukkan ke dalam pohon.

Kynam, atau “kyara” seperti yang dikenal di Asia, adalah pohon jenis gaharu (oud) yang sangat langka dan digunakan dalam industri parfum dan dupa karena aromanya yang kompleks dan sangat kuat.

Menariknya, inti pohon ini relatif tidak berbau, tetapi dalam kondisi tertentu, pohon tersebut menghasilkan sejenis damar gelap yang menghasilkan gaharu yang berharga. Dan di situlah terapi mengeluarkan racun itu dilakukan.

Sekarang ada perkebunan pohon tersebut di seluruh Asia, dari Indonesia hingga Myanmar dan Vietnam.


Mengenal Pohon Paling Kesepian di Thailand

Turis memanjat pohon langka di pulau kecil di Thailand. (dok. Facebook/Tourism Authority of Thailand/Trat)

Pohon paling kesepian di Thailand, yaitu jenis pohon soliter yang tumbuh di pulau berbatu yang hanya berdiameter beberapa meter saja.

Kondisinya saat ini sedang terancam secara serius, yang biasanya digunakan gerombolan turis untuk berfoto selfie, demikian dikutip dari laman oddity central, Sabtu (18/6/2022).

Sebidang tanah kecil yang terletak di lepas pantai timur negara itu, di Provinsi Trat, telah dijuluki 'Koh Khai Hua Roh' karena terlihat mirip dengan pulau yang ditampilkan dalam gambar adegan lucu yang melibatkan seorang pria dan seorang wanita yang terperangkap di sebuah pulau di komik populer Khai Hua Roh.

Pulau tak berpenghuni ini cukup menarik untuk dilihat, karena merupakan rumah bagi pohon taban soliter (Xylocarpus rumphii) yang bertahan hidup meskipun dikelilingi oleh air asin.

Organisasi Administratif Koh Mak Tambon memimpin tim wartawan Thailand ke Koh Khai Hua Roh untuk mengamati pohon paling kesepian di negara itu.

Mereka tahu bahwa foto-foto pohon soliter yang dibagikan di media sosial telah menarik semakin banyak wisatawan ke pulau itu, tetapi mereka tidak tahu berapa banyak kerusakan yang dapat dihasilkan.

Menurut The Nation, baik pulau maupun pohonnya telah rusak parah oleh wisatawan.


Alami Kerusakan

Turis memanjat pohon langka di pulau kecil di Thailand. (dok. Facebook/Tourism Authority of Thailand/Trat)

Beberapa cabang kecil pohon ditemukan patah, akar pohon yang terbuka tampak telah terinjak hingga penutup luarnya terkelupas, dan batangnya tampak lebih miring daripada beberapa tahun yang lalu.

Pulau Koh Khai Hua Roh sangat kecil sehingga hanya dapat menampung hingga lima orang sekaligus, tetapi pihak berwenang setempat mengakui bahwa turis yang kecanduan selfie terkadang berduyun-duyun ke sana dalam jumlah yang jauh lebih banyak, bahkan ada yang memanjat pohon yang rapuh.

Organisasi Administratif Koh Mak Tambon berencana untuk memulai kampanye pendidikan dengan harapan mengajarkan orang untuk melestarikan landmark ikonik seperti pohon paling sepi di Thailand.

Ia juga berencana untuk mengambil tindakan yang lebih drastis, seperti membatasi jumlah wisatawan yang diizinkan untuk mengunjungi pulau itu dan membuat pulau itu hanya dapat diakses pada musim-musim tertentu.

Satu hal yang pasti, pohon soliter pulau Koh Khai Hua Roh berada dalam kondisi yang jauh lebih baik sebelum menjadi terkenal di Instagram.


Pohon Setinggi 83,2 Meter Ditemukan di Tibet, Pecahkan Rekor Tertinggi di China

Hutan Abies ernestii var. salouenensis yang masih perawan di wilayah Zayu di Daerah Otonom Tibet, China barat daya, dengan pohon tertinggi setinggi 83,2 meter di tengahnya. (Foto: Institut Botani di bawah naungan Akademi Ilmu Pengetahuan China)

Pohon dengan tinggi 83,2 meter baru-baru ini ditemukan di wilayah Zayu di Daerah Otonom Tibet, China barat daya. Tanaman tersebut memecahkan rekor baru sebagai pohon tertinggi di China, menurut Akademi Ilmu Pengetahuan China (Chinese Academy of Sciences/CAS).

Pohon Abies ernestii var. salouenensis yang memecahkan rekor tersebut, dengan diameter setinggi dada mencapai 207 cm, ditemukan di sebidang area yang luas di sebuah hutan perawan oleh tim ekspedisi ilmiah dari Institut Botani di bawah naungan CAS.

"Ini menandai penemuan baru dalam survei penelitian ilmiah kedua China di Dataran Tinggi Qinghai-Tibet," kata CAS.

Hutan Abies ernestii var. salouenensis yang masih perawan tersebar di seluruh sebuah area yang ditandai dengan perbukitan dan lembah yang terletak di ketinggian sekitar 2.300 meter dengan berbagai spesies pakis dan anggrek, serta pohon-pohon lain yang beragam dan langka, menurut Guo Ke, seorang peneliti di institut itu sekaligus pemimpin tim.

"Hutan perawan yang begitu luas dan terpelihara dengan baik ini dikaitkan dengan kondisi geologis dan cuaca setempat, serta aktivitas manusia yang langka. Populasi pohon dan ekosistem di sini sangat berharga untuk penelitian ilmiah dan perlindungan ekologis," kata Guo.

Tinggi pohon tersebut melampaui Pinus bhutanica setinggi 76,8 meter yang belum lama ini ditemukan di wilayah Medog, Tibet, dan cryptomerioides Taiwania dengan tinggi sekitar 81 hingga 82 meter di Taiwan.

Infografis Klaim China Vs Indonesia Terkait Laut China Selatan. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya