Liputan6.com, Jakarta - Meghan Markle kembali mengulas topik feminisme di podcast terbarunya. Kali ini, ia membahas kata 'bitch' yang berarti jalang bersama Mellody Hobson, co-CEO Ariel Investment sekaligus pimpinan Starbucks, dan Victoria Jackson, pebisnis makeup dan advokat medis.
Dalam percakapan bertema 'Ya atau Tidak untuk 'B'?', Meghan yang menyebut dirinya adalah 'kutu buku kata', mengaku tidak pernah mengatakan kata 'jalang' secara gamblang. Ia kerap menggantinya dengan istilah 'B-word' atau mengejanya.
Baca Juga
Advertisement
Dalam kata pengantar, ia merekam pernyataan Robin Thede, seorang penulis dan pencipta A Black Lady Sketch Show, yang menilai bahwa label negatif 'masih digunakan untuk menggambarkan seorang perempuan yang mengejar keinginannya' dan 'tidak takut berkata 'tidak''. Meghan dalam sulih suara menimpali pendapat itu dengan menyebut implikasi dari 'kata yang sangat tendensius' itu akhirnya mengasosiasikan perempuan dengan karakter demikian sebagai perempuan yang 'sulit'.
"Yang sebenarnya hanya eufemisme, atau bahkan mungkin bukan eufemisme. Ini benar-benar kata sandi untuk kata B," katanya sebelum Thede menggali kekuatan untuk mengklaim kembali kata itu, dikutip dari People, Rabu (9/11/2022).
Meski begitu, Meghan menghormati para perempuan itu, yang pekerjaannya juga dicintainya, dan banyak dari mereka sepenuhnya nyaman dengan itu. "Mereka ingin melakukan itu, untuk menghilangkan kekuatannya," kata dia.
Meghan juga mengundang Lucy Cook, ahli zoologi sekaligus penulis Bitch: A Revolutionary Guide to Sex, Evolution and the Female Animal, untuk memberikan perspektif berbeda. Dengan itu, Meghan ingin menunjukkan 'dalam konteks ini, gagasan yang lebih besar tentang perempuan sulit adalah mengancam tatanan sosial manusia. Menjadi maskulin adalah menjadi agresif dan dominan, dan menjadi feminin berarti tunduk'.
Labeli Wanita
Cook berkata, "Itu benar-benar mengganggu saya. Pelabelan ini, karena sebenarnya menjadi feminin, Anda tahu, di dunia hewan, melibatkan sifat agresif, bebas memilih, dan kompetitif, dan dominan, dan dinamis dan bervariasi dan semua hal yang laki-laki jadi perbedaan antara maskulin dan feminin."
Cook menilai itu sepenuhnya dipengaruhi budaya, bukan masalah biologis semata. Karena itu, ia tidak sependapat bila kata 'jalang' dikaitkan dengan konotasi negatif.
Pendapat itu diamini Meghan. Ia berpendapat melabeli seorang wanita sebagai 'jalang', atau 'sulit', seringkali merupakan cara untuk menghina dan mengabaikan perempuan. "Cara untuk menyembunyikan beberapa kualitas perempuan yang sangat mengagumkan, kegigihannya, kekuatannya, ketekunannya, pendapatnya yang kuat, bahkan mungkin ketangguhannya."
"Saya berbincang dengan seorang teman baik saya akhir pekan lalu, dan ketika itu, dia mengatakan sesuatu yang belum pernah saya dengan sebelumnya - 'Yah, bukankah itu penjahat yang cocok - seorang wanita tegas dalam posisi berkuasa, disebut jalang? Sangat pas," kata Duchess of Sussex.
Advertisement
Episode ke-9
"Tapi ketika kita melabeli seseorang, perempuan khususnya, dengan salah satu kata itu, itu menjadi cara untuk mengambil kekuatan mereka. Menjauhkan mereka dari posisinya. Seringkali terikat pada perempuan yang punya kekuatan dan agensi, seperti yang teman saya bilang, yakni orang yang tidak nyaman hanya diam, seperti wanita pebisnis dan wirausahawan," sambung Meghan.
Obrolan itu merupakan episode ke-9 dari Archetypes yang debut pada Agustus 2022. Program bincang-bincang mingguan itu sempat dihentikan saat Ratu Elizabeth II meninggal pada 8 September 2022, sebelum dilanjutkan kembali sebulan kemudian.
Meghan dan Harry pada 2020 mengumumkan kemitraan multi-tahun antara Spotify dan rumah produksi Archewell Audio. Menurut rilis yang disebar, Archetypes bermaksud untuk 'mengusut label-label yang berusaha untuk menahan kiprah perempuan'. Sejumlah bintang tamu populer diundang dalam acara tersebut sebelumnya, seperti Serena Williams, Mariah Carey, Mindu Kaling, Paris Hilton, hingga Constance Wu, dengan topik tentang ambisi, ras, kesehatan mental, dan lainnya.
Sementara pada minggu lalu, Meghan mengundang Sophie Trudeau, Pamela Adlon, dan Sam Jay untuk membahas soal 'Istri yang Baik/Istri yang Buruk, Ibu yang Baik/Ibu yang Buruk'. Istri Harry itu juga sempat mengungkapkan 'kerusuhan di pagi hari' di rumahnya di Motecito, California, dengan keberadaan dua balita.
Perkembangan Lili dan Archie
"Lili baru mulai berjalan," ujar Meghan soal perkembangan putrinya. "Dia kini berusia setahun beberapa bulan," imbuhnya. Sementara, Archie kini menginjak 3 tahun. "Saya yakin itu hanya akan menjadi lebih kacau seiring bertambahnya usia," ucap Meghan.
Meghan mengaku selalu menyalakan monitor agar anak-anaknya mendengarnya. Saat Lili bangun, ia akan langsung dibawa ke bawah, diikuti oleh Archie yang bangun setengah jam kemudian. "Saya mulai mengerjakan kotak makan siangnya tepat sebelum dia bangun sementara ketika bersama Lili, saya memberinya sedikit camilan. Suamiku membantuku menurunkannya," kata Meghan.
Meghan juga mengaku membuat sarapan untuk keluarganya setiap hari. "Saya membuat sarapan untuk mereka bertiga. Ini sangat penting bagi saya. Saya suka melakukannya," katanya. "Bagi saya, ini terasa seperti cara terbaik untuk memulai pagi."
Meghan lalu menambahkan bahwa dia juga memberi makan tiga anjing mereka, mengacu pada hewan peliharaan Guy, Pula dan Mia.
"Kemudian keluarkan Archie dari pintu sekolah, tapi ya, rasanya seperti angin puyuh," katanya.
Baca Juga
Pangeran Harry dan Meghan Markle Konfirmasi Agenda Solo Terpisah Jelang Perilisan Serial Dokumenter Baru
Top 3 Berita Hari Ini: Candaan Ridwan Kamil Soal Janda Saat Kampanye Tuai Kecaman, Susi Pudjiastuti Ikut Angkat Bicara
Pangeran Harry dan Meghan Markle Bakal Rilis Serial Dokumenter Baru, Ungkap Fakta di Balik Kehidupan Mewah
Advertisement