Liputan6.com, Tokyo - Tiga tokoh Indonesia mendapatkan anugerah Bintang Jasa untuk Musim Gugur Reiwa 4 (tahun Jepang) dari Pemerintah Jepang atas jasa-jasa mereka dalam memperkuat hubungan antara Jepang dan Indonesia.
Satu dari tiga penerima adalah Wakil Ketua MPR RI Prof. Sjarifuddin Hasan yang menerima Bintang Jasa “The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star.
Advertisement
Bintang jasa itu ia terima atas jasa peningkatan hubungan kerja Jepang-Indonesia, khususnya di bidang ekonomi dan politik.
Dalam acara Briefing Media bersama KBRI Tokyo, Sjarifuddin menjelaskan pentingnya hubungan Jepang-Indonesia, khususnya di bidang-bidang yang pernah ia tangani, Rabu sore 9 November 2022.
"Di bidang ekonomi, kerja sama dengan Jepang berkaitan dengan tugasnya saat menjabat sebagai Menteri Kooperasi dan UKM RI di masa SBY. "Saya banyak berkomunikasi dengan para pegiat koperasi di Jepang dam bekerja sama dengan perusahaan-perusahaan di Jepang untuk melatih pemuda Indonesia," jelas Sjarifuddin kepada wartawan.
"Kerjasama itu dilakukan agar Indonesia dapat mengikuti teknologi Jepang dan mencontoh spirit etos kerja mereka."
Sementara di bidang politik (di masa ia menjabat sekarang ini), ia mengampanyekan politik Indonesia yang partisipatif.
Menurutnya, partai oposisi di Indonesia tidak seperti yang dibayangkan di luar negeri. "Karena oposisi tidak hanya mengkritik tapi juga sepakat bekerjasama untuk memajukan Indonesia. Inilah kekuatan politik Indonesia yang saya komunikasikan" ujar Sjarifuddin.
Kendati demikian, Jepang memiliki masalah dengan kuantitas penduduk usia produktif yang lebih sedikit dari non-produktif.
Sjarifuddin berpendapat, menjalin kerja sama Jepang-Indonesia akan sangat menguntungkan kedua belah pihak, di mana Indonesia memiliki 270 juta penduduk dengan 60% berisi generasi muda yang dapat dimanfaatkan untuk mengembangkan Indonesia melalui hubungan itu.
Ia juga mendorong agar semakin banyak pemuda yang belajar di Jepang, tidak hanya melalui pendidikan formal, tetapi juga dalam praktek kerja secara teknis.
Peran Strategis G20 Menurut Wakil MPR RI
Sjarifuddin juga berpendapat mengenai persoalan-persoalan dalam situasi global dan peran strategis G20 Indonesia. "Setiap negarawa dunia, sekarang ini selalu mengawasi situasi global. Ada empat persoalan: menyangkut ekonomi, krisis pangan, masalah energi, dan masalah lingkungan hidup," ujarnya.
Inflasi ekonomi sangat berdampak pada rakyat. Menurut Bank Dunia, Indonesia memiliki 10% penduduk miskin dan 23% hampir miskin. "Kita khawatir, karena inflasi, yang 'hampir' bisa jadi miskin," ujar Sjarifuddin.
Melalui G20 ia berharap Indonesia dapat mendudukkan berbagai kepala negara dan bersama-sama memberikan solusi yang bagus mengenai krisis global, termasuk perang yang sedang terjadi.
Menurutnya, Indonesia harus tegas tidak mendukung perang karena Indonesia memiliki keyakinan atas hak kedaulatan bangsa-bangsa yang tercantum dalam konstitusi dasar.
"G20 Indoesia harus memastikan negara-negara di dunia akan saling menjaga perdamaian, keamanan, dan ketentraman dunia," pungkas Wakil MPR RI.
Selain Sjarifuddin, dua tokoh Indonesia lainnya adalah mantan Menteri Perhubungan RI Ignasius Jonan yang menerima Bintang Jasa “The Order of the Rising Sun, Gold and Silver Star" dan Akbar Tandjung yang menerima “Grand Cordon of the Order of the Rising Sun”.
Advertisement
Situasi Global Tak Menentu, Jepang Puji Kepemimpinan Indonesia di G20
Hubungan baik antara Jepang-Indonesia cukup luas, tak hanya melalui tokoh-tokoh tersebut. Beberapa bulan lalu, Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi, menyampaikan hasil pertemuan bilateral antara Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi) dengan Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida, di Tokyo pada 27 Juli 2022.
“Pertemuan bilateral yang dilakukan telah berlangsung dengan sangat produktif dan terbuka. Pertemuan pleno lebih banyak membahas kerjasama ekonomi kedua negara,” kata Retno dikutip dari keterangan pers Sekretariat Presiden, Kamis (28/7/2022).
Di bidang perdagangan upaya untuk meningkatkan kerjasama perdagangan bilateral dari sisi Indonesia Presiden secara spesifik meminta kepada Jepang, agar hambatan tarif dan non tarif terhadap beberapa produk ekspor Indonesia dapat segera diatasi.
“Antara lain bapak presiden menyebutkan tuna, pisang dan nanas ini mengenai masalah pengurangan tarif dan juga mangga yang terkait dengan hambatan non tarif,” ujarnya.
Kemudian, jika protokol Indonesia Comprehensive Economic Partnership Agreement (IA-CEPA) dapat ditandatangani pada saat KTT G20 bulan November nanti, diharapkan dapat dilakukan hubungan perdagangan dan investasi dapat terus ditingkatkan.
“Di bidang investasi pesan Bapak Presiden adalah untuk melanjutkan kerjasama investasi, kita tahu banyak sekali investasi di bidang struktur strategis yang dilakukan dengan Jepang dan diharapkan proyek-proyek dapat diselesaikan tepat waktu dan tentunya kompetitif,” kata Menlu.
Tak hanya itu saja, Presiden juga membahas terkait kerjasama maritim yang didalamnya telah disepakati kerjasama antara Bakamla dan coast guard.
Menlu menyampaikan, kedua Pemimpin juga membahas isu kawasan dan dunia di dalam working lunch dan Jepang sangat menghargai kepemimpinan Indonesia di Kawasan. Jepang juga sangat menghargai kepemimpinan Indonesia di G20.
“Perdana menteri Jepang menyampaikan Selamat atas keberhasilan Indonesia menyelenggarakan beberapa kali pertemuan termasuk Pertemuan menteri luar negeri dan Menteri Keuangan dengan hasil yang baik,” ujarnya.
KRI Diponegoro-365 Gelar Misi Perdamaian di Jepang
Sementara itu, awal bulan November, Indonesia merayakan hubungan bilateral Jepang-Indonesia di atas KRI Diponegoro 365.
Duta Besar Republik Indonesia (Dubes RI) untuk Jepang Heri Akhmadi ikut hadir dalam resepsi 77 Tahun Kemerdekaan RI di atas Kapal KRI Diponegoro-365 di sela kegiatan International Fleet Review (IFR) 2022 memastikan. Kehadiran KRI Diponegoro-365 dalam ajang IFR 2022 dinilai sebagai pembuktian kepada dunia internasional kekuatan armada militer Indonesia dalam misi perdamaian.
Ajang IFR 2022 digelar dalam rangka memperingati ke-70 Japan Maritime Self Defense Force (JMSDF).
Sebanyak 108 anggota TNI AL ikut memeriahkan acara ini dengan menampilkan budaya Indonesia kepada para delegasi AL asing dalam resepsi 77 Tahun Kemerdekaan RI di atas Kapal KRI Diponegoro-365 yang bersandar di dermaga Funakoshi Quay, Yokosuka, Jepang, Kamis 3 November 2022.
“Ajang IFR 2022 menjadi kesempatan TNI AL memperlihatkan kekuatan militer Indonesia sekaligus menjalin persahabatan dan perdamaian melalui latihan militer bersama. KBRI Tokyo senantiasa memfasilitasi kerja sama militer Indonesia dengan Jepang di berbagai sektor, mulai dari transfer ilmu dan teknologi pertahanan,” ujar Dubes Heri seperti dikutip keterangan resmi KBRI Tokyo, Senin (7/11/2022).
Advertisement