Meta Facebook PHK 11.000 Karyawan

Perusahaan induk Facebook, Meta, telah memberhentikan atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 11.000 karyawan.

oleh Iskandar diperbarui 10 Nov 2022, 09:07 WIB
Facebook meluncurkan tanda Meta baru mereka di kantor pusat perusahaan di Menlo Park, California, Kamis, 28 Oktober 2021. Facebook Inc. yang diperangi mengubah namanya menjadi Meta Platforms Inc., atau Meta, untuk mencerminkan apa yang CEO Mark Zuckerberg mengatakan komitmennya untuk mengembangkan t

Liputan6.com, Jakarta - Perusahaan induk Facebook, Meta, telah memberhentikan atau melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) kepada 11.000 karyawan. Ini merupakan PHK paling signifikan dalam sejarah raksasa teknologi itu.

"Hari ini saya membagikan beberapa perubahan tersulit yang telah kami buat dalam sejarah Meta," tulis CEO Meta Mark Zuckerberg dalam posting blog kepada karyawan, sebagaimana dikutip dari CNN Global, Kamis (10/11/2022).

“Saya telah memutuskan untuk mengurangi ukuran tim kami sekitar 13 persen dan melepaskan lebih dari 11.000 karyawan berbakat kami,” Mark Zuckerberg menambahkan.

PHK akan berdampak pada banyak sektor perusahaan, dan tim HR Meta akan sangat terpukul karena perusahaan akan menyetop perekrutan karyawan baru.

"kami berencana untuk mempekerjakan lebih sedikit orang tahun depan," kata Zuckerberg dalam posting tersebut.

Dia menambahkan bahwa pembekuan perekrutan akan diperpanjang hingga kuartal pertama, dengan beberapa pengecualian.

Pada September 2022, Meta tercatat memiliki jumlah karyawan lebih dari 87.000 orang.

Bisnis penjualan iklan inti Meta terpukul oleh perubahan privasi yang diterapkan Apple, pengiklan memperketat anggaran, dan bersaing dengan kompetitor baru seperti TikTok.

Sementara itu, Meta telah menghabiskan miliaran dolar untuk membangun versi internet masa depan ( metaverse), yang kemungkinan masih bertahun-tahun lagi untuk diterima di pasar secara luas.

Bulan lalu, perusahaan membukukan penurunan pendapatan kuartalan kedua dan mengatakan bahwa labanya dipotong setengah dari tahun sebelumnya. Setelah bernilai lebih dari US$ 1 triliun tahun lalu, nilai pasar Meta sejak saat itu turun menjadi sekitar US$ 250 miliar.

"Saya bertanggung jawab atas keputusan ini dan bagaimana kami sampai di sini. Saya tahu ini sulit untuk semua orang, dan saya meminta maaf untuk mereka (karyawan) yang terkena dampak," tulis Zuckerberg dalam postingannya.


Meta Umumkan Fitur Baru untuk Instagram Reels dan Facebook Reels, Apa Saja?

Fitur baru yang diumumkan Meta untuk Instagram. (Dok: Instagram)

Sebelumnya, Meta mengumumkan sejumlah pembaruan serta fitur baru untuk pengguna Facebook dan Instagram di Indonesia. Fitur ini diumumkan saat acara Creator Week 2022 yang berlangsung di Bali dan dihadiri 120 kreator konten dari seluruh Asia Pasifik.

"Kami berharap fitur-fitur ini dapat membantu kreator menjangkau audiens lebih luas dan meningkatkan potensi monetisasi konten mereka di Facebook dan Instagram," tutur Direktur Pemasaran Produk untuk Kreator di Meta, Ivana Kirkbride, dalam keterangan resmi, Sabtu (5/11/2022).

Salah satu fitur baru yang dihadirkan Meta dalam pembaruan ini adalah membagikan video Reels diedit atau dibuat dari pihak ketiga langsung ke Instagram. Fitur ini mendukung beberapa aplikasi populer, seperti Smule.

Selain di Instagram, Meta juga merilis beberapa fitur baru Facebook Reels untuk membantu kreator meningkatkan engagement dan meningkatkan peluang monetisasi. Beberapa fitur tersebut adalah sebagai berikut:

  • Facebook Reels Collabs

Sesuai namanya, pengguna Reels di Facebook sekarang bisa menandai atau tagging pengguna lain untuk membagikan konten di Feed mereka secara bersamaan. Fitur ini diklaim sangat populer di Indonesia, karena terbukti dapat meningkatkan jumlah views.

  • Facebook Reels Explore

Fitur ini menjadi destinasi baru untuk menampilkan konten-konten yang sedang trending. Jadi, bisa memberikan inspirasi bagi kreator untuk mengetahui konten apa yang tengah populer sekaligus menjadi cara baru untuk menarik audiens anyar.

  • Facebook Reaction di Reels

Dengan fitur ini, Meta memberikan fans cara baru untuk beinteraksi dengan konten kreator.

Selain deretan fitur baru tersebut, Meta juga memperluas ketersediaan fitur Branded Content dari Instagram ke Facebook. Karenanya, kini pengguna Facebook Reels bisa menandai atau tagging merek yang jadi rekanan kerja sama mereka atau dikenal paid partnership.

Kini, Meta juga mengumumkan produk bernama Mode Profesional, yakni pilihan pengaturan profil baru di Facebook yang didesain untuk kreator.

Lewat mode ini, kreator yang memenuhi syarat bisa menghasilkan uang secara langsung dari Facebook lewat fitur Stars dan pendapatan iklan. Mereka juga dapat mengakses laporan analitik, materi edukasi, serta beberapa fitur lain.

Menurut Meta, fitur-fitur ini diluncurkan untuk semua pengguna aplikasi Instagram dan Facebook versi terbaru untuk Android maupun iOS.


Instagram Resmi Perpanjang Durasi Video di Stories Jadi 60 Detik Tanpa Putus

Ilustrasi Instagram di Smartphone Android. Liputan6.com/Mochamad Wahyu Hidayat

Di sisi lain, Instagram mengonfirmasi mereka telah merilis secara luas kemampuan mengunggah Stories dengan waktu yang lebih lama, yaitu 60 detik.

Dengan pembaruan ini, pengguna Instagram bisa mengunggah sebuah konten Stories berdurasi 60 detik tanpa harus dipecah ke dalam beberapa bagian.

"Kami selalu mencari cara untuk meningkatkan pengalaman Stories," kata juru bicara Meta kepada Tech Crunch, seperti dikutip Minggu (25/9/2022).

Sekarang, Anda dapat memutar dan membuat Stories terus menerus hingga 60 detik, alih-alih secara otomatis dipotong menjadi klip 15 detik," imbuh induk Facebook, WhatsApp, dan Instagram itu.

Selain itu, kemampuan untuk mengunggah Stories dengan waktu yang lebih panjang tanpa terpotong, juga membuat pengguna memiliki opsi untuk mengunggah video berdurasi 60 detik, yaitu melalui Stories atau Reels.

Instagram sendiri diketahui sudah melakukan uji coba untuk durasi Stories yang lebih panjang sejak 2021 yang lalu.

Diwartakan Ubergizmo, informasi soal uji coba durasi Stories yang lebih panjang ini terungkap dari tweet seorang konsultan media sosial Matt Navarra.

Ia membagikan tangkapan layar dari pemilik akun Twitter @yousufortaccom di Turki, di mana mereka mendapatkan pemberitahuan tentang fitur baru Instagram tersebut.


Upaya Tingkatkan Konten Video

Ilustrasi Instagram. (via: istimewa)

Instagram sendiri sudah sempat menawarkan pengguna untuk mem-posting video panjang melalui IGTV, dan pembuat konten biasanya mem-posting tautan berisi video panjang di Stories untuk mempromosikannya.

Dengan mengizinkan konten video yang lebih panjang untuk dibagikan di Stories, ini akan membuat pengalaman menonton terasa lebih lancar sehingga pengguna tidak perlu merasakan banyak jeda.

Pembaruan ini juga dianggap tidak mengejutkan, mengingatkan Head of Instagram Adam Mosseri beberapa waktu lalu menyebut, di 2022, perusahaan bakal meningkatkan upaya untuk konten-konten video.

Mosseri bahkan mengisyaratkan, Instagram akan mengkonsolidasikan semua produk videonya di sekitar Reels dan terus mengembangkan produk bentuk pendek.

Bulan Juni 2022 lalu, Instagram juga meningkatkan durasi untuk Reels sampai 90 detik, dari sebelumnya yang cuma 60 detik.

Sejak diluncurkan tahun lalu, Indonesia dilaporkan menjadi salah satu negara yang paling banyak membuat dan menonton konten Reels di Asia Tenggara.

"Kami akan terus menciptakan cara-cara baru untuk memudahkan para kreator dan pelaku bisnis dalam memaksimalkan kekuatan Reels," tutur Kepala Komunikasi Asia Tenggara, Putri Silalahi dalam keterangan resminya, Sabtu (4/6/2022).

"Baik itu untuk memperluas jangkauan audiens atau untuk memasarkan produk, kami berharap fitur-fitur ini bisa membantu mereka mencapai tujuan dengan lebih cepat," kata Putri.

Pembaruan yang dihadirkan Instagram beberapa waktu lalu terbilang beragam, mulai dari menambah durasi video Reels hingga deretan tools tambahan untuk membuat konten

Instagram mengatakan, penambahan durasi Reels dilakukan untuk memberikan wadah bagi para kreator mengekspresikan kreativitasnya dan menginspirasi audiens mereka dengan lebih leluasa. 


Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)

Infografis Google dan Facebook (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya