Liputan6.com, Jakarta - Hari ini, Kamis (10/11/2022) merupakan Hari Pahlawan. Untuk menghormati jasa-jasa para pahlawan, terdapat beberapa hal yang bisa dilakukan.
Seperti diketahui, setiap tahunnya pada 10 November, Indonesia memeringati Hari Pahlawan.
Advertisement
Tidak melulu harus dari mengikuti upacara khusus Hari Pahlawan, ternyata menghormati jasa-jasa para pahlawan bisa juga dengan menonton film.
Tentu saja film yang ditonton adalah film bergenre sejarah atau biografi tentang tokoh-tokoh pahlawan nasional Indonesia.
Dari menonton film-film ini, kita semakin dibuat melek atau sadar pengorbanan dan perjuangan seperti apa yang dulu para pahlawan lakukan untuk Tanah Air Indonesia. Dengan begitu kita akan semakin mengharggai jasa-jasa para pahlawan.
Nah, oleh Liputan6.com berikut telah dihimpun beberapa film yang cocok untuk ditonton di Hari Pahlawan. Yuk, cek!
1. Tjoet Nja Dhien (1988)
Merupakan film biografi yang menceritakan tentang perjuangan Tjoet Nja Dhien, atau yang oleh masyrakat umum kenal dengan nama Cut Nyak Dien.
Film ini berkisah tentang perjuangan Tjoet Nja Dhien saat melawan penjajahan Belanda pada masa perang Aceh.
Film ini merupakan garapan Eros Djarot. Dalam penghargaan Piala Citra, film berdurasi 150 menit ini berhasil membawa pulang tujuh piala termasuk Film Terbaik. Bahkan ini merupakan film Indonesia pertama yang ditayangkan di Festival Film Cannes.
Tjoet Nja' Dhien diperankan oleh Christine Hakim. Film ini berhasil mengantarkan Christine Hakim sebagai pemain film peraih Piala Citra terbanyak dalam sejarah.
Film Selanjutnya
2. Kartini (2017)
Selain film Tjoet Nja Dhien (1988), film pahlawan nasional wanita lainnya adalah Kartini yang dirilis tahun 2017 lalu. Film karya Hanung Bramantyo ini dibintangi bintang-bintang besar seperti Dian Sastrowardoyo, Christine Hakim, Acha Septriasa dan Reza Rahadian.
Film berdurasi sekitar 122 menit ini menampilkan Dian Sastrowardoyo sebagai sosok Kartini dewasa. Untuk sosok Kartini kecil di film ini diperankan oleh Neysa Chan, sedangkan Kartini remaja oleh Adelheid Bunga.
Film Kartini (2017) menampilkan sosok pejuang emansipasi wanita dalam wajah yang lebih berani, kuat, dan cerdas sebagai perempuan.
Film Kartini (2017) bahkan menyabet penghargaan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik dari Festival Film Indonesia 2017 yang diraih oleh Christine Hakim.
Advertisement
Film Selanjutnya
3. Battle of Surabaya (2015)
Battle of Surabaya adalah film animasi Indoensia yang dirilis tahun 2015. Film ini juga dikenal dengan judul November 10th, merujuk pada tanggal perang yang terjadi.
Battle of Surabaya (2015) disutradari oleh Aryanto Yuniawan dan berdurasi sekitar 99 menit. Film ini telah membawa banyak piala bergengsi di festival-festival film dunia.
Di antaranya seperti kategori Animasi Terbaik di Milan International Film Festival 2017, Berlin International Film Festival 2017, dan Nice International Film Festival 2017.
4. Soerabaia '45 (1990)
Jauh sebelumnya, perang di Surabaya juga diangkat dalam fim garapan Imam Tantowi berjudul Soerabaia '45 yang dirilis tahun 1990.
Soerabaia '45 (1990) mengantaran Imam Tantowi sebagai Sutradara Terbaik di Festial Film Indonesia (FFI) 1990. Meski gagal meraih Film Terbaik, juri FFI kala itu memberi penghargaan khusus Soerabaia ’45 sebagai Film Yang Menggambarkan Semangat Juang Indonesia.
Film Selanjutnya
5. Soekarno: Indonesia Merdeka (2013)
Soekarno: Indonesia Merdeka adalah film drama Indonesia garapan Hanung Bramantyo yang dirilis pada 11 Desember 2013. Film ini dibintangi oleh Ario Bayu sebagai Ir. Soekarno, yang bahkan mendapatkan nominasi Pemeran Utama Pria Terbaik.
Film biopik perjalanan hidup pahlawan proklamator, bapak pendiri bangsa, sekaligus presiden pertama Republik Indonesia ini berhasil memenangkan 4 Piala Citra FFI 2014 untuk nominasi Penyunting Gambar, Artistik, Tata Busana, dan Pemeran Pendukung Wanita Terbaik (Tika Bravani sebagai Fatmawati).
Film ini juga memenangkan penghargaan di ajang ASEAN International Film Festival and Awards (AIFFA Award) kategori Skenario Terbaik.
6. Sang Kiai (2013)
Sang Kiai merupakan film tahun 2013 garapan Rako Prijanto. Film berdurasi 136 menit ini bercerita mengenai cendekiawan Islam dan pendiri organisasi Islam Indonesia Nahdlatul Ulama, Hasyim Asy'ari, di kehidupannya di tengah-tengah pendudukan Jepang di Indonesia dan Revolusi Nasional Indonesia.
Pada Festival Film Indonesia 2013, film ini berhasil memenangkan nominasi kategori Film Terbaik, Sutradara Terbaik, Pemeran Pendukung Pria Terbaik, dan Tata Suara Terbaik.
Advertisement
Film Selanjutnya
7. Tjokroaminoto (2015)
Tjokroaminoto (2015) merupakan film bertema perjuangan Indonesia yang dirilis pada 2015. Film ini mengisahkan mengenai guru bangsa yang berhasil menjadi pendidik bagi tokoh-tokoh pemimpin Indonesia.
Film garapan Garin Nugroho ini melibatkan beberapa aktor terbaik tanah air, seperti Reza Rahardian, Christine Hakim, Didi Petet, hingga Sujiwo Tejo.
Dalam acara Festival Film Indonesia 2015, film ini berhasil mendapatkan 8 nominasi dan membawa pulang 3 di antaranya, yaitu Sinematografi Terbaik, Tata Artistik Terbaik, dan Tata Busana Terbaik.
8. Jenderal Soedirman (2015)
Film Jenderal Soedirman (2015) berkisah tentang kehidupan sosok pejuang bernama Raden Soedirman yang beraksi pada era pasca-kemerdekaan sebagai panglima besar hingga menjadi Pahlawan Nasional Indonesia.
Film yang dirilis pada 2015 ini berlatar pada peristiwa Agresi Militer Belanda II di Pulau Jawa pada 1948. Perjuangan Jenderal Soedirman yang gigih dalam memimpin pasukan melawan Belanda, menjadi sorotan utama.
Film berdurasi 126 menit ini disutradarai oleh Viva Westi. Film ini melibatkan Adipati Dolken sebagai Soedirman, yang di Festival Film Bandung 2016 mendapatkan nominasi Pemeran Utama Pria Terpuji Film Bioskop.
Film Selanjutnya, Trilogi Merdeka
9. Merah Putih (2009)
Film Merah Putih yang dirilis pada tahun 2009 ini merupakan kolaborasi rumah produksi nasional dengan internasional. Berkisah mengenai peristiwa Agresi Militer Belanda 1 pada 1947.
Film berdurasi 108 menit ini merupakan karya Yadi Sugandi dan dibintangi oleh banyak bintang besar seperti Lukman Sardi, Donny Alamsyah, Teuku Rifnu, Zumi Zola, dan Darius Sinathrya.
Merah Putih (2009) merupakan film pertama dari trilogi Merdeka.
- Darah Garuda (2010)
Merah Putih II atau yang juga dikenal dengan Darah Garuda adalah film kedua dari trilogi Merdeka. Film ini dirilis tahun 2010 dan berdurasi sekitar 100 menit. Disutradarai oleh Yadi Sugandi serta Conor Allyn.
- Hati Merdeka (2011)
Merah Putih III atau yang juga dikenal dengan Hati Merdeka adalah film penutup dari trilogi Merdeka. Film ini dirilis tahun 2011 dan berdurasi sekitar 100 menit. Sama seperti film kedua, film ini juga disutradarai oleh isutradarai oleh Yadi Sugandi serta Conor Allyn.
Advertisement