Liputan6.com, Jakarta Wakil Ketua Umum Partai NasDem Ahmad Ali memastikan komunikasi antara partainya, Demokrat dan PKS berjalan intens untuk membentuk koalisi Pilpres 2024.
Dia pun mengklaim, sudah mencapai 92 persen koalisi tiga partai itu akan terbentuk.
Baca Juga
Advertisement
"Kemarin teman-teman PKS mengatakan sudah 90 persen, kalau saya bilang hari ini ada naik 2 persen, 92 persen koalisi itu sudah Insyaallah akan terbentuk," ujar Ali di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Dia pun membantah tiga partai tersebut belum mendeklarasikan koalisi lantaran ada kesepakatan yang alot. Dirinya tak ingin menanggapi gosip yang beredar.
"Tidak ada deal-deal-an. Ini bukan dagang sapi, ya," ujar Ali.
"Tidak-tidak, hanya karena mekanisme aja, mekanisme kerja partai. Kata Pak Anies jangan kita bicara gosip deh. Kita bicara fakta aja ya," tambahnya.
Ali menjelaskan, setiap partai politik punya mekanisme masing-masing untuk mengambil keputusan politik. Kata dia, khusus bagi PKS harus melewati proses di Dewan Syuro guna menentukan capres.
"Di setiap partai itu memiliki mekanisme sendiri-sendiri, katakan PKS, PKS sampai hari ini intens kita lakukan komunikasi lewat tim kecil yang sudah dibentuk menyusun platform perjuangan dan lain-lain, itu sama-sama dilaksanakan oleh PKS, Demokrat dan NasDem," kata Ali.
"Tapi, dalam pengambilan keputusan pks itu ada mekanisme tersendiri itu lewat dewan syuranya. Nah, kapan dewan syuranya akan melakukan rapat, itu sangat tergantung bagaimana kondisi internal dari partai itu sendiri, seperti itu ya," tuturnya.
Batal Deklarasi
Sebelumnya, Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, rencana pihaknya mengumumkan koalisi bareng PKS dan Demokrat pada 10 November 2022 dibatalkan.
Hal ini lantaran, masih adanya agenda internal masing-masing partai.
"Bisa dipastikan 10 November tidak jadi deklarasi bersama. Karena memang satu, PKS akan rapat Majelis Syuroh itu akhir tahun Desember, kedua, Mas AHY dan kawan-kawan baru pulang sekitar tanggal 10 November itu," kata Willy, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/11/2022).
Karena itu, dia meminta semua pihak bersabar. Karena setiap partai ada mekanismenya.
"Ya kita tunggulah ya, tentu kita harus menghormati mekanisme partai, bagaimana masing-masing partai," ungkap Willy.
Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com
Advertisement