Menlu Rusia Sergey Lavrov Pastikan Kehadiran di KTT ASEAN

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dipastikan akan ikut serta dalam KTT ASEAN di Phnom Penh minggu ini.

oleh Liputan6.com diperbarui 10 Nov 2022, 18:00 WIB
Menlu Retno Marsudi dan Menlu Rusia Sergey Lavrov.

Liputan6.com, Moskow - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov dipastikan akan ikut serta dalam KTT ASEAN di Phnom Penh minggu ini.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada wartawan di Moskow hari Rabu (9/11) bahwa pemimpin negara-negara ASEAN dan “mitra dialog” akan menghadiri pertemuan di ibu kota Kamboja itu.

“Delegasi Rusia yang dipimipn Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov akan bertolak ke KTT Asia Timur pada 13 November. Tidak hanya negara-negara ASEAN, mitra-mitra dialog juga akan ikut serta,” jelasnya.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, yang negaranya menjabat sebagai ketua bergilir ASEAN, telah mengundang Ukraina untuk ikut serta dalam KTT itu.

Ketika dimintai pandangan tentang keikutsertaan Ukraina dalam pertemuan puncak itu, Zakharova mengatakan, “Hal itu tidak ada hubungannya dengan Kementerian Luar Negeri Rusia.”

Zakharova juga mengatakan Rusia “masih terbuka untuk berunding” dengan Ukraina.

Ukraina Akan Hadir di KTT ASEAN 2022

Ukraina dan Federasi Rusia dipastikan hadir di KTT ASEAN di Kamboja. KTT ASEAN digelar pada 10-13 November 2022. 

Presiden Joko Widodo dan Ibu Negara Iriana juga telah berangkat ke Kamboja untuk menghadiri acara tersebut. 

Berdasarkan laporan VOA Indonesia, Kamis (10/11/2022), juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia Maria Zakharova mengatakan kepada wartawan di Moskow hari Rabu (9/11) bahwa pemimpin negara-negara ASEAN dan “mitra dialog” akan menghadiri pertemuan di ibu kota Kamboja itu.

“Delegasi Rusia yang dipimipn Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov akan bertolak ke KTT Asia Timur pada 13 November. Tidak hanya negara-negara ASEAN, mitra-mitra dialog juga akan ikut serta,” jelasnya.

Perdana Menteri Kamboja Hun Sen, yang negaranya menjabat sebagai ketua bergilir ASEAN, telah mengundang Ukraina untuk ikut serta dalam KTT itu.


Upaya Perundingan

Bendera dukungan terhadap Ukraina di tengah perang dengan Rusia. (AFP/Fabrice Coffrini)

Ketika dimintai pandangan tentang keikutsertaan Ukraina dalam pertemuan puncak itu, Zakharova mengatakan, “Hal itu tidak ada hubungannya dengan Kementerian Luar Negeri Rusia.”

Zakharova juga mengatakan Rusia “masih terbuka untuk berunding” dengan Ukraina.

Sementara, Presiden Jokowi terbang ke Kamboja melalui Bali. Acara KTT ASEAN ini digelar beberapa hari sebelum KTT G20 Bali. 

Situs Setkab melaporkan rombongan Presiden Jokowi lepas landas dari Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai, Kabupaten Badung, Bali, Rabu (09/11/2022), sekitar pukul 17.00 WITA.

“Saya akan menghadiri rangkaian pertemuan KTT ASEAN ke-40 dan ke-41, serta KTT terkait lainnya hingga tanggal 13 November 2022. Jumlah pertemuan yang harus saya hadiri cukup banyak, yaitu lebih dari 20 pertemuan,” ujar Presiden Jokowi dalam keterangannya sebelum lepas landas.


Jokowi Akan Audiensi dengan Raja Kamboja

Presiden Joko Widodo bersiap foto keluarga untuk KTT Khusus ASEAN-AS di Halaman Selatan Gedung Putih di Washington, DC pada 12 Mei 2022. (Foto:Muchlis Jr - Biro Pers Sekretariat Presiden)

Presiden Joko Widodo atau Jokowi akan mengawali agenda kerjanya di Phnom Penh, Kamboja, dengan mengunjungi Istana Kerajaan Kamboja pada Kamis, (10/10/2022). Jokowi dijadwalkan melakukan audiensi secara tertutup dengan Raja Kamboja Norodom Sihamoni.

Berdasarkan siaran pers Sekretariat Presiden, Jokowi selanjutnya akan menuju Sokha Phnom Penh Hotel untuk menghadiri pertemuan para pemimpin ASEAN dengan perwakilan ASEAN Inter-Parliament Assembly (AIPA). Di lokasi tersebut, dia juga akan melakukan pertemuan dengan Presiden Asian Development Bank (ADB). 

Setelah itu, Jokowi diagendakan mengikuti pertemuan para pemimpin ASEAN dengan perwakilan pemuda ASEAN. Agenda kemudian akan dilanjutkan dengan pertemuan para pemimpin ASEAN dengan perwakilan dari ASEAN Business Advisory Council (ASEAN-BAC).

Pada petang harinya, Jokowi direncanakan untuk mengikuti Pertemuan Tingkat Tinggi Para Pemimpin Indonesia, Malaysia, dan Thailand dalam KTT Indonesia, Malaysia, Thailand Growth Triangle (IMT-GT).

Kemudian, dia akan menuju Hotel Sofitel untuk kemudian melakukan pertemuan bilateral dengan Perdana Menteri Singapura, Lee Hsien Loong.

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan bahwa rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) ASEAN ke-40 dan ke-41 serta KTT terkait lainnya akan dilakukan pada 10-13 November 2022. Total pertemuan dan kegiatan yang akan dihadiri oleh Jokowi lebih dari 20.

"Ditambah empat pertemuan bilateral, yaitu dengan Perdana Menteri Singapura, Presiden Dewan Eropa, Sekjen PBB, dan Presiden Asian Development Bank," jelas Retno dalam keterangannya di Phnom Penh Rabu, 9 November 2022 malam.


Isu Myanmar

Pengunjuk rasa antikudeta mengangkat tangan terkepal selama demonstrasi dekat Stasiun Kereta Api Mandalay di Mandalay, Myanmar, Senin (22/2/2021). Junta militer Myanmar memberi peringatan kepada demonstran bahwa mereka terancam kehilangan nyawa jika terus beraksi. (AP Photo)

KTT ASEAN di Kamboja akan menjadi awal terselenggaranya dua pertemuan besar lainnya di Asia Tenggara, yaitu G20 dan APEC. Pertemuan di Kamboja akan didominasi isu Myanmar, tapi banyak isu global lain yang mambayangi.

Para pemimpin ASEAN dijadwalkan akan bertemu dalam Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT ASEAN di Phnom Penh, Kamboja, pada Kamis (10/11). Selain membahas tentang kekerasan di Myanmar, pertemuan selama empat hari itu juga diperkirakan akan membahas tentang perselisihan di Laut China Selatan (LCS), isu pemulihan pandemi, perdagangan, dan perubahan iklim. 

KTT ini akan menjadi awal terselenggaranya pertemuan-pertemuan besar di Asia Tenggara. Setelah KTT ASEAN di Kamboja, KTT G20 akan berlangsung di Bali, Indonesia, dan dilanjutkan dengan forum kerja sama ekonomi Asia Pasifik (APEC) di Bangkok, Thailand.

Jelang KTT ASEAN, Asisten Menteri Luar Negeri AS Daniel Kritenbrink mengatakan bahwa negaranya akan berbicara dengan negara-negara ASEAN tentang tindakan tambahan apa yang perlu diambil untuk menekan junta militer Myanmar.

"Kami tidak akan duduk diam melihat kekerasan ini berlanjut,” ujarnya, dikutip dari DW Indonesia, Rabu (9/11).

Infografis Penangkapan Aung San Suu Kyi dan Kudeta Militer Myanmar. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya