Liputan6.com, Jakarta Anies Baswedan optimistis Partai Demokrat dan PKS akan mengusungnya menjadi bakal calon presiden pada Pilpres 2024 bersama Nasdem. Saat ini, baru Nasdem yang mendeklarasikan akan mengusung Anies dalam pesta demokrasi 2 tahun lagi.
Optimisme ini muncul lantaran dia menilai, Demokrat dan PKS memiliki misi yang sama dengan Nasdem untuk Indonesia ke depan.
Advertisement
"Sekarang kita bersama NasDem, insyaallah dua partai lainnya akan bersama-sama kita. PKS bersiap, Demokrat bersiap. Dan nanti bersama-sama, NasDem, Demokrat, PKS jalan bersama-sama," kata Anies dalam kata Ali dalam Forum Bimbingan dan Teknis Fraksi NasDem DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di JCC Senayan, Jakarta, Kamis (10/11/2022).
Menurut dia, ke depan, banyak hal yang harus diselesaikan bersama antara NasDem, Demokrat dan PKS. Salah satu yang menjadi fokus adalah menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
"Ini PR kita sama-ama, jadi di bulan-bulan ke depan, kita akan jalani ini sama-sama. Misinya sama, bagi-bagi tugas dan kita informasikan, apa yang dibawa sebagai misi di tingkat nasional," ujar Anies.
"Jadi kalau kita bawa sama-sama ke depan adalah bagaimana misi satu kalimat ini menghadirkan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia bersama-sama," lanjut dia.
Selain itu, dia berharap perolehan kursi NasDem di pemilihan legislatif 2024 bertambah. Bukan semata-mata untuk kekuasaan, tetapi untuk bisa menjalankan tugas besar ke depan.
"Semua yang hari ini jadi anggota DPRD, kabupaten kota provinsi harus terpilih lagi. Dan harus menambah kursinya. Harus tambah kursinya, buka semata-mata untuk berkuasa. Lagi-lagi ini bedanya dengan olahraga, kalau olahraga begitu menang duduk di kursi, bukan, kita begitu dapat kursi artinya dapat tugas besar harus dilaksanakan," tutup dia.
Masih Wacana?
Meski telah dideklarasikan sebagai calon presiden, Anies Baswedan dinilai belum tentu bakal berlaga di Pilpres 2024. Wakil Ketua Umum PAN Yandri Susanto menilai semua bakal calon presiden belum ada yang pasti akan maju.
Termasuk juga Anies meski sudah dideklarasikan baru sebatas wacana.
"Kalau belum didaftarkan ke KPU ya belum fiks lah. Kalau daftar ke KPU lengkap itu fiks. Kalau masih deklarasi masih wacana wacana belum fiks," ujar Yandri di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (10/11).
Seorang tokoh didaulat sebagai calon presiden ketika sudah didaftarkan dan diumumkan oleh Komisi Pemilihan Umum (KPU). Serta diusung oleh partai politik atau gabungan partai politik yang telah memenuhi ambang batas pencalonan presiden 20 persen
"Fiks kalau didaftarkan ke KPU dengan syarat 20 persen dukungan. Baru itu sah," kata Yandri.
Advertisement
Bukan Menjegal
Maka, sah saja partai-partai terus didekati untuk membangun kesepahaman. Yandri mengungkap, KIB juga telah mendekati PKS dan Demokrat yang saat ini sedang membangun koalisi untuk mengusung Anies.
"Itu bagus dalam alam demokrasi kita bagus. membangun kesepahaman. Walau nanti berbeda tetap saling menghargai menjaga dimensi demokrasi kita. Menjaga koalisi demokrasi kita penting," katanya.
Namun, upayanya mendekati PKS dan Demokrat bukan diartikan sebagai cara menjegal Anies menuju 2024.
"Kita tidak ke sana. Kita mau koalisi. Kan belum tentu siapa capresnya," ujar Yandri.
Reporter: Muhammad Genantan Saputra/Ahda Bayhaqi
Sumber: Merdeka