Liputan6.com, Jakarta Indonesia akan mengangkat tiga isu ekonomi digital dalam Digital Economy Working Group (DEWG), yang jadi bagian dalam rangkaian acara G20 2022 yang dihelat di Bali.
Juru Bicara Kominfo Dedy Permadi mengatakan, isu pertama yang dibawa terkait konektivitas dan pemulihan pasca pandemi Covid-19. Di situ akan dirundingkan soal bagaimana konektivitas digital bisa berkontribusi terhadap pemulihan pasca pandemi.
Advertisement
"Contoh paling sederhana, bagaimana penggunaan konektivitas digital untuk mempertajam dan mempertahankan usaha UMKM, meski di tengah kontraksi ekonomi yang luar biasa hebat, tetapi UMKM tetap bisa bertahan melalui digitally onboarding," kata Dedy, Kamis (10/11/2022).
"Jadi ketika UMKM memanfaatkan instrumen digital, UMKM tetap bisa bertahan di tengah pandemi Covid-19. Solusi-solusi semacam itu dibahas di dalam persidangan G20, khususnya di DEWG," ungkapnya.
Poin kedua, ia menambahkan, soal digital skill dan digital literacy. Spesifiknya, pembahasan ini akan berbicara mengenai kecakapan dan literasi digital juga bisa menjadi solusi untuk mempercepat transformasi digital.
"Seperti kita ketahui, internet dan media digital tidak terhindarkan lagi dari kehidupan sehari-hari. Jadi yang namanya kecakapan digital, literasi digital, menjadi mutlak untuk dimiliki oleh setiap masyarakat, baik indonesia maupun dunia," paparnya.
"Contoh paling sederhana adalah ketika kita berhadapan dengan ancaman hoax. Itu akan beredar dengan luas bila masyarakat tidak terliterasi secara digital," dia menambahkan.
Terakhir, pembahasan terkait berbicara arus data lintas batas negara itu dikelola di antara negara-negara dunia. Diantaranya, bagaimana jika data masyarakat harus melintas di batas antar negara.
"Indonesia sendiri memperkenalkan tiga prinsip untuk tata kelola data global ini. Pertama transparansi, kemudian kita juga memperkenalkan lawfulness, dan fairness. Itu jadi dasar bagi negara dunia, khususnya G20 untuk membangun tata kelola," tuturnya.
Daftar Pemimpin Negara yang Akan Hadir di KTT Puncak G20 di Bali
Para pemimpin dunia akan hadir pada Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Nusa Dua, Bali, Indonesia. Sudah ada sejumlah pentinggi negara yang mengonfirmasi kedatangannya.
Mulai dari Presiden Amerika Serikat Joe Biden hingga Presiden China Xi Jinping. Ada sejumlah negara dan perserikatan yang tergabung dalam kelompok ini.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) telah mengumumkan bahwa 17 negara telah mengkonfirmasi kehadirannya dalam KTT G20 yang diselenggarakan di Bali, 15-16 November mendatang.
"Para pemimpin negara-negara G20 akan hadir di Konferensi Tingkat Tinggi ke-17 G20 di Bali pada 15 hingga 16 November mendatang," dikutip dari akun resmi Instagram @jokowi, Kamis (10/11/2022).
Ia juga mengungkapkan bahwa ini merupakan suatu kehormatan bagi Indonesia untuk menjadi tuan rumah bagi perhelatan akbar.
"Kedatangan para pemimpin negara pada KTT G20 di Bali merupakan sebuah kehormatan bagi Indonesia mengingat situasi dunia yang sangat sulit seperti ini," sambung pernyataan Jokowi dalam postingan tersebut.
Advertisement
Daftar 14 Pimpinan Negara
Berikut ini 14 kepala negara yang sejauh ini sudah mengonfirmasi akan hadir;
1. Presiden Amerika Serikat - Joe Biden
2. Presiden China - Xi Jinping
3. Perdana Menteri Kanada - Justin Trudue
4. Perdana Menteri Inggris - Rishi Sunak
5. Perdana Menteri Italia - Giorgia Meloni
6. Presiden Turki - Recep Tayyip Erdogan
7. Raja Arab Saudi - Salman bin Abdulaziz Al Said
8. Presiden Korea Selatan - Yoon Suk Yeol
9. Presiden Argentina - Alberto Fernandez
10. Perdana Menteri Australia - Anthony Albanese
11. Perdana Menteri India - Narendra Modi
12. Presiden Afrika Selatan - Cyril Ramaphosa
13. Perdana Menteri Jepang - Fumio Kishida
14. Kanselir Jepang - Olaf Scholz