Ketika Anies Baswedan Bandingkan Sepak Bola dengan Demokrasi soal Langkah Politik

Bakal Calon Presiden Partai NasDem Anies Baswedan membandingan pertandingan sepak bola dengan demokrasi, untuk menggambarkan plangkah politiknya.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2022, 07:18 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan dalam pengumuman deklarasi Capres 2024 di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Bakal Calon Presiden Partai NasDem Anies Baswedan membandingan pertandingan sepak bola dengan demokrasi, untuk menggambarkan plangkah politiknya.

Hal ini disampaikannya dalam Forum Bimbingan dan Teknis Fraksi NasDem DPRD Provinsi dan Kabupaten/Kota se-Indonesia di JCC Senayan, Jakarta, Kamis 10 November 2022.

Dia menuturkan, sepak bola hanya mencari kemenangan, sedangkan kompetisi di demokrasi membawa sebuah misi yang harus dilaksanakan.

"Perbedaan antar sebuah kompetisi sepak bola olahraga dengan kompetisi demokrasi, ada perbedaan yang sangat menyolok, kalau dalam kompetisi olahraga maka kita utamakan targetnya, begitu target tercapai maka pesta dilakukan dan seluruh kegiatan berhenti selesai ini target tercapai," kata Anies.

"Bertanding 90 menit lalu menang, piala kebanggan seluruh penonton dan kita kemudian pulang ke rumah masing-masing pekerjaan selesai," sambungnya.

Anies melanjutkan, dalam kompetisi politik yang dibawa adalah misi yang diemban. Sebab, tujuan misi untuk dilaksanakan, bukan sekadar target untuk dicapai.

"Dan ketika meraih kemenangan bukan kemudian selesai. Justru ketika meraih kemenangan disitu lah mulai dilaksanakan. Itu lah bedanya proses kompetisi olahraga dengan proses kompetisi politik," kata Anies.

"Misi itu kita tidak bisa laksankan kalau kita tidak menang. Betul? Karena itu lah kita bawa misi. Jadi bukan sekedar target-target tertentu. Misi itu lebih baik misi untuk dilaksanakan dan misinya tercapai," sambungnya.

 


Ucapkan Terima Kasih

Lebih lanjut, Anies menyampaikan terima kasih dan mengapresiasi seluruh kader partai NasDem yang telah mempercayakan dirinya untuk diusung sebagai calon presiden. Kepada Ketum NasDem Surya Paloh, Anies pun mengatakan akan berupaya menjalankan amanah itu.

"Pada tanggal 2 Oktober kemarin ketum Bang Surya ambil keputusan saya sampaikan pada waktu itu. Tanggal 2 sekitar jam 15.00 WIB sore ngobrol dengan DPP saya sampaikan Bang Surya bismilah amanah ini diterima," kata Anies.

"Dan seperti yang diktakan ini tidak bisa diperjuangkan sendirian ini bukan misi satu orang ini adalah misi bersama-sama bukan sekadar partai NasDem tapi untuk bangsa Indonesia. Jadi ketika sekarang bertemu sama-sama kita mesti sinkronkan ini," kata dia. 


Terkejut

Anies juga menceritakan saat dirinya berkunjung ke Provinsi Sumatera Utara (Sumut) pada pekan lalu. Dia menyebut, sambutan warga Sumut menggetarkan layaknya seperti air bah.

"Kemarin dari Sumut, gelombangnya menggetarkan, gelombang dirasakan di mana-mana. Saya sendiri terus terang tidak membayangkan, saya diberitahu Pak Iskandar di bandara, diberitahu akan ada penjemputan di bandara. Saya pikir dijemput di bandara, begitu dijemput di bandara dikirimin air bah di bandara," kata dia.

"Saya tidak mengira sebanyak itu, keluar dari bandara kita jalan saja ke tol, ternyata dari bandara ke tol ternyata banyak warga Sumut yang menyambut," sambungnya.

Menurut Anies, gelombang massa itu menunjukkan bahwa banyak orang yang ingin perubahan. Kata dia, keinginan adanya perubahan itu bergerak sendiri tanpa mobilisasi.

"Bukan soal satu orang, ini artinya ada begitu banyak orang yang menginginkan adanya perubahan. Menginginkan adanya perubahan dan itu bergerak sendiri, pasti bisa merasakan atau dirasakan mana mobilisasi dan partisipasi," kata Anies.

 

Reporter: Genantan Saputra/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya