Inflasi AS Mereda, Harga Bitcoin dan Ethereum Menguat

Harga Bitcoin (BTC) melesat 6 persen setelah rilis data inflasi AS.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 11 Nov 2022, 09:06 WIB
Ilustrasi bitcoin (Foto: Kanchanara/Unsplash)

Liputan6.com, Jakarta - Kripto dan saham alami reli pada Kamis, 10 November 2022 setelah laporan consumer price index (CPI) Oktober menunjukkan inflasi AS akhirnya mungkin mulai mereda. Laporan terbaru dari Biro Statistik Tenaga Kerja menemukan indeks harga konsumen naik 7,7 persen selama 12 bulan terakhir. 

Dilansir dari Decrypt, Jumat (11/11/2022), meskipun jauh di atas target inflasi 2 persen Federal Reserve, ini merupakan langkah ke arah yang benar dari angka 8,2 persen pada September.

Setelah rilis laporan, harga Bitcoin meningkat sekitar 6 persen dari USD 16.500 (Rp 256,1 juta) menjadi USD 17.500 (Rp 271,6 juta). 

Ethereum, aset kripto terbesar kedua berdasarkan kapitalisasi pasar, mengalami lompatan yang lebih besar, naik dari sekitar USd 1.200 menjadi USD 1.273 hanya dalam beberapa saat dan sekarang diperdagangkan seharga USD 1.330. Ini merupakan peningkatan 13 persen dalam 24 jam terakhir untuk ETH.

Altcoin lainnya juga mengalami peningkatan hari ini. Polygon (MATIC) naik lebih dari 24 persen dalam 24 jam terakhir sementara XRP dan Dogecoin telah meningkat harganya lebih dari 8 persen. Solana juga rebound. SOL naik 13 persen.

Sedangkan untuk indeks saham S&P 500 naik 4 persen pada hari yang sama, sementara Nasdaq menguat 5 persen.

Angka bullish menandai beberapa bantuan yang sangat dibutuhkan untuk pasar, yang telah terpukul pada 2022 di tengah pengetatan moneter yang cepat dari Federal Reserve. 

Ketua bank sentral Jerome Powell telah berulang kali menekankan niatnya untuk terus menaikkan suku bunga sampai inflasi AS bisa mereda. 

Meskipun beberapa orang menyamakan Bitcoin dan kripto lainnya sebagai lindung nilai inflasi, pasar aset digital sangat berkorelasi dengan saham selama dua tahun terakhir. 

Meskipun Bitcoin menunjukkan stabilitas relatif dan kinerja positif terhadap saham di Q3, seluruh pasar kripto menandai posisi terendah tahunan baru minggu ini di tengah runtuhnya raksasa industri FTX yang sedang berlangsung.

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Harga Kripto Jumat 11 November 2022

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, harga bitcoin dan kripto teratas lainnya terpantau alami pergerakan yang seragam pada perdagangan Jumat (11/11/2022). Mayoritas kripto jajaran teratas terpantau berada di zona hijau setelah sempat melemah beberapa hari terakhir.

Berdasarkan data dari Coinmarketcap, Jumat pagi, 11 November 2022, kripto dengan kapitalisasi pasar terbesar, Bitcoin (BTC) menguat 11,72 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi melemah 11.70 persen sepekan.

Saat ini, harga bitcoin berada di level USD 17.838 per koin atau setara Rp 276,9 juta (asumsi kurs Rp 15.526 per dolar AS). 

Ethereum (ETH) juga berhasil menguat pagi ini. ETH naik 18,09 persen dalam 24 jam, tetapi masih turun 13,54 persen dalam sepekan. Dengan begitu, saat ini ETH berada di level USD 1.325 per koin. 

Kripto selanjutnya, Binance coin (BNB) kembali pulih. Dalam 24 jam terakhir BNB menguat 13,46 persen, tetapi masih melemah 8,28 persen sepekan. Hal itu membuat BNB dibanderol dengan harga USD 305,90 per koin. 

Kemudian Cardano, kembali menguat. Dalam satu hari terakhir ADA melesat 16,92 persen, tetapi masih melemah 4,81 persen sepekan. Dengan begitu, ADA berada pada level USD 0,3712 per koin.

 

 


Harga Kripto Lainnya

Ilustrasi Mata Uang Kripto, Mata Uang Digital. Kredit: WorldSpectrum from Pixabay

Adapun Solana (SOL) kembali bertengger di zona hijau dengan penguatan satu hari terakhir SOL sebesar 23,56 persen, tetapi melemah 42,12 persen sepekan. Saat ini, harga SOL berada di level USD 17,93 per koin.

Sedangkan XRP juga kembali pulih. XRP menguat 20,06 persen dalam 24 jam terakhir, tetapi masih terkoreksi 12,55 sepekan. Dengan begitu, XRP kini dibanderol seharga USD 0,3982 per koin. 

Koin Meme Dogecoin (DOGE) pada pagi ini kembali menguat. Dalam satu hari terakhir DOGE terbang 22,03 persen, tetapi masih melemah 28,16 persen sepekan. Ini membuat DOGE diperdagangkan di level USD 0,09006 per token.

Stablecoin Tether (USDT) dan USD coin (USDC), pada hari ini sama-sama menguat 0,01 persen. Hal tersebut membuat harga keduanya masih bertahan di level USD 1,00.

Sedangkan Binance USD (BUSD) menguat 0,01 persen dalam 24 jam terakhir, membuat harganya masih berada di level USD 1,00.

Adapun untuk keseluruhan kapitalisasi pasar kripto dalam 24 jam alami penguatan ke level USD 893,2 miliar dari sebelumnya di level USD 797,2 miliar.


Investor Ini Prediksi Harga Bitcoin Bisa Sentuh Rp 3,9 Miliar pada 2023

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, investor dan pendiri Draper Fisher Jurvetson (DFJ), Tim Draper yakin dengan prediksi bitcoinnya yang mengatakan aset kripto terbesar ini akan mencapai harga USD 250 ribu atau sekitar Rp 3,9 miliar per koin.

Sebelumnya, Draper mengatakan pada April 2018, di pesta blockchain Universitas Draper, ia memperkirakan harga Bitcoin dapat menyentuh USD 250 ribu pada 2022.

Kemudian pada acara Web Summit 2022, Draper mengatakan dia memperpanjang perkiraannya selama enam bulan, karena dia sekarang memprediksi bitcoin akan mencapai kisaran harga itu pada pertengahan 2023.

“Pada pertengahan tahun 2023  saya memperkirakan bitcoin akan mencapai USD 250.000 (Rp 3,9 miliar),” kata Draper dikutip dari Bitcoin.com, Selasa (8/11/2022).

Perusahaan Draper yaitu Draper Fisher Jurvetson adalah Venture Capital terkenal di industri kripto, dia juga mendukung perusahaan terkemuka seperti Tesla, Spacex, Robinhood, Docusign, Ring, Skype, dan Baidu.

Di tengah pasar beruang tahun ini dan berbicara di konferensi Web Summit 2022, Draper mengatakan bitcoin pada dasarnya adalah perlindungan terhadap tata kelola yang buruk.

Berharap Investor Kripto Wanita Bertambah

Draper juga mengatakan dia mengharapkan wanita menjadi demografi teratas investor ritel yang akan membantu membawa harga bitcoin ke wilayah USD 250 ribu. Komentar itu mirip dengan pernyataan yang dia buat selama wawancara dengan Wolf of All Streets Juni lalu. 

Draper mengungkapkan, lonjakan permintaan bitcoin akan berasal dari pengeluaran ritel. 


Tidak Mudah

Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar

Draper juga menjelaskan saat ini, tidak mudah menggunakan bitcoin untuk hal-hal seperti makanan, pakaian, dan tempat tinggal. Namun, begitu pembelanja ritel dapat menggunakan bitcoin (BTC). 

Draper dengan sepenuh hati percaya tidak akan ada alasan untuk mempertahankan mata uang fiat. 

Pemodal ventura itu juga berbicara tentang stablecoin dan mencatat sementara mereka adalah jembatan menuju bitcoin yang baik, mereka terpusat dan pada akhirnya, mereka tidak ada artinya dibandingkan.

Saat berbicara tentang stablecoin, Draper menyebutkan Terra stablecoin UST yang sekarang sudah tidak berfungsi dan token asli LUNA dari blockchain. Draper mengatakan kepada pewawancara konsep stablecoin buatan Terra dibuat salah.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya