Liputan6.com, Surabaya - Sekjen DPP PDI Perjuangan Hasto Kristiyanto menggelar pertemuan tertutup dengan Gubernur Jatim Khofifah Indar Parawansa dan Wali Kota Surabaya Eri Cahyadi di Rumas Dinas Wali Kota Surabaya, Kamis malam (10/11/2022).
Advertisement
"Selamat datang Pak Hasto," ujar Eri Cahyadi sambil bersalaman.
Sekira 20 menit kemudian Khofifah datang, mengenakan pakaian sipil lengkap dan jilbab putih.
"Sugeng rawuh (selamat datang) di Jatim, Pak Hasto. Rawuh jam pinten (datang jam berapa)? tanya Khofifah.
"Kemarin, Bu," kata Hasto menjawab sambil tersenyum.
Mereka kemudian sejenak bercengkerama di taman samping rumah dinas. Canda tawa terekam sejenak, lantas para tokoh tersebut beranjak memasuki rumah dinas.
Obrolan ringan tersaji tiga menit secara terbuka, lalu hadirin yang lain dipersilakan menunggu di luar. Sekitar satu jam lebih pertemuan tersebut selesai digelar. Para tokoh yang hadir tersenyum keluar ruangan.
Pertemuan ini berlangsung tepat setelah Hasto memimpin konsolidasi bersama 2.000 kader PDIP Surabaya. Mereka enggan berkomentar dan hanya melempar tawa lepas saat ditanya tengah hasil pembicaraan apa terkait pilpres.
Begitu juga saat ditanya apakah ini agenda memadukan Khofifah dan Eri di Pilkada Jatim mendatang, "Rahasia," ujar Hasto tersenyum simpul.
Khofifah Paket Lengkap
Menurut Hasto, pertemuan dengan Khofifah dan Eri yang digelar secara tertutup itu membahas hal-hal strategis dan politis. “Tentu saja kita membahas hal-hal yang sangat strategis, banyak hal yang sifatnya rahasia,” kata Hasto.
Menurut Hasto, PDIP dan Khofifah memiliki kesamaan kultur dan kedetakan sejak lama. Karenanya, peluang kerja sama PDIP dan Khofifah terbuka luas di masa depan.
"Hubungan kami dengan Mbak Khofifah kan memiliki basis kultural, apalagi beliau dari keluarga besar Nahdliyin, ya berbagai bentuk kerja sama juga terbuka bagi masa depan,” kata dia.
Apalagi, lanjut Hasto, Khofifah memiliki rekam jejak dan kompetensi yang lengkap sebagai seorang politikus.
“Kalau kita lihat rekam jejak Bu Khofifah, beliau kan sangat lengkap ya. Zaman Gus Dur Presiden beliau sudah menjadi Menteri, kemudian Pak Jokowi periode pertama Beliau juga menjadi menteri, pernah menjadi DPR bahkan kami, saya pernah satu komisi, cukup lengkap,” kata dia.
Advertisement