Saham Bukalapak hingga Gudang Garam Masuk Jajaran Indeks MSCI

Morgan Stanley Capital International (MSCI) kembali merombak jajaran saham yang masuk indeks MSCI yang efektif 1 Desember 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 11 Nov 2022, 11:14 WIB
Pengunjung tengah melintasi layar pergerakan saham di BEI, Jakarta, Senin (13/2). Pembukaan perdagangan bursa hari ini, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) tercatat menguat 0,57% atau 30,45 poin ke level 5.402,44. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Morgan Stanley Capital International (MSCI) kembali merilis hasil tinjauan indeks MSCI Global Standard. Dari indeks MSCI Global Standard berdasarkan wilayah Asia Pasifik, MSCI mengeluarkan tiga saham dari Indonesia.

Tiga saham itu antara lain PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Gudang Garam Tbk (GGRM), dan PT Tower Bersama Infrastruktur Tbk (TBIG). Mengutip dari PT Phintraco Sekuritas, Jumat (11/11/2022), untuk indeks MSCI Small Cap ada empat tambahan saham antara lain PT Astrindo Nusantara Infrastruktur Tbk (BIPI), PT Bukalapak.com Tbk (BUKA), PT Bumi Resources Tbk (BUMI), dan PT Gudang Garam Tbk (GGRM).

Sedangkan saham yang keluar dari daftar indeks MSCI Small Cap antara lain PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA), PT M Cash Integrasi Tbk (MCAS), dan PT MNC Vision Networks Tbk (IPTV).

Sedangkan untuk daftar indeks MSCI Micro Cap tidak ada tambahan dan saham keluar dari indeks tersebut. Adapun perubahan saham tersebut ditutup pada 30 November 2022, dan efektif pada 1 Desember 2022.

MSCI akan kembali perbaharui daftar saham di indeks pada Februari 2023 yang diumumkan 9 Februari 2023 dan efektif 1 Maret 2023.


Ini Emiten RI yang Masuk Jajaran Indeks Global MSCI

Pekerja melintas di dekat layar digital pergerakan saham di Gedung BEI, Jakarta, Rabu (14/10/2020). Pada pembukaan perdagangan pukul 09.00 WIB, IHSG masih naik, namun tak lama kemudian, IHSG melemah 2,3 poin atau 0,05 persen ke level 5.130, 18. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, Morgan Stanley Capital International (MSCI) mengumumkan hasil tinjauan indeks semi tahunan pada Mei 2022. Dari hasil tinjauan itu, ada tambahan emiten yang masuk indeks MSCI Global Standard dan MSCI Small Cap.

Hasil tinjauan dari indeks MSCI Global Standard dan Small Cap ini akan efektif pada 1 Juni 2022. Di indeks MSCI Global Small Cap, ada tambahan 11 emiten Indonesia dalam portofolio. Sedangkan tiga emiten keluar dari portofolio di indeks tersebut.

Emiten itu antara lain PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP), PT Bank Neo Commerce Tbk (BBYB), PT Bumi Resources Minerals Tbk (BRMS), PT Cisarua Mountain Dairy Tbk (CMRY). Selanjutnya ada PT Harum Energy Tbk (HRUM), PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP), PT Matahari Department Store Tbk (LPPF), PT Medikaloka Hermina Tbk (HEAL), PT MNC Capital Indonesia Tbk (BCAP), dan PT Surya Esa Perkasa Tbk (ESSA).

Sedangkan emiten yang keluar yaitu PT Indosat Tbk (ISAT) dan PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS).

Dalam indeks MSCI Global Standard ada tambahan tiga emiten dari Indonesia, dan satu emiten keluar. Tambahan emiten itu antara lain PT Adaro Minerals Indonesia Tbk (ADMR), PT Sumber Alfaria Trijaya Tbk (AMRT), dan PT Vale Indonesia Tbk (INCO). Sedangkan emiten yang keluar yaitu PT Indocement Tunggal Prakarsa Tbk (INTP).

Hasil tinjauan indeks MSCI Agustus 2022 selanjutnya diumumkan pada 11 Agustus 2022, dan efektif pada 1 September 2022. Indeks saham MSCI ini merupakan indeks yang diterbitkan oleh Morgan Stanley Capital International untuk mengukur kinerja pasar di wilayah tertentu yang ditetapkan sesuai standar perhitungan MSCI.


Pembukaan IHSG 11 November 2022

Pengunjung melintasi layar pergerakan saham di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/2). (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Sebelumnya, laju Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) melambung tajam pada awal perdagangan Jumat (11/11/2022). Penguatan IHSG mengikuti bursa saham global yang melesat dan manyoritas sektor saham melambung.

Mengutip data RTI, IHSG naik 1,02 persen ke posisi 7.037 pada pukul 09.11 WIB. Pada pembukaan perdagangan, IHSG cenderung stagnan di posisi 6.966,99. Pada awal sesi perdagangan, IHSG berada di level tertinggi 7.065,49 dan terendah 7.034,23. Sebanyak 302 saham menguat dan 114 saham melemah. 173 saham diam di tempat. Indeks LQ45 bertambah 1,36 persen ke posisi 1.003. Mayoritas indeks acuan menghijau.

Total frekuensi perdagangan 156.143 kali dengan volume perdagangan 5,6 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 2,2 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.670.

Mayoritas sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXenergy melemah 0,54 persen dan indeks sektor saham IDXhealth melemah 0,03 persen.

Sementara itu, indeks sektor saham IDXtechno melambung 2,15 persen, dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXfinance mendaki 1,89 persen dan indeks sektor saham IDXbasic menguat 1,48 persen. Sementara itu, indeks sektor saham IDXindustry menanjak 0,47 persen, indeks sektor saham IDXnonsiklikal bertambah 0,32 persen dan indeks sektor saham IDXsiklikal naik 0,32 persen.

 


Sektor Saham dan Review IHSG

Karyawan melintasi layar pergerakan IHSG, Jakarta, Rabu (3/8/2022). Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada perdagangan di Bursa Efek Indonesia, Rabu (3/08/2022), ditutup di level 7046,63. IHSG menguat 58,47 poin atau 0,0084 persen dari penutupan perdagangan sehari sebelumnya. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Selain itu, indeks sektor saham IDX property bertambah 0,84 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur naik 0,64 persen, dan indeks sektor saham IDXtransportasi menguat 0,92 persen.

Mengutip riset PT Ashmore Asset Management Indonesia, IHSG melemah 1,5 persen ke posisi 6.966 yang didorong semua sektor saham tertekan pada Kamis, 10 November 2022. Sektor saham energi membukukan kinerja terburuk, sedangkan perawatan kesehatan dan properti menguat.

Aliran dana investor asing dan lokal cenderung beragam. Rupiah pun melemah ke posisi 15.691. Saham BBRI merosot 2,6 persen, saham BBCA terpangkas 0,8 persen, saham BMRI susut 0,5 persen, dan saham BBNI turun 0,3 persen. Aksi jual tajam terlihat di sektor saham batu bara. Hal ini seiring China mencatat kasus COVID-19 tertinggi dalam 6 bulan. Saham INDY melemah 7 persen, saham UNTR susut 5,2 persen dan ADRO tergelincir 4,4 persen.

Saham GOTO terpangkas 5,5 persen seiring perhatian utama pada berakhirnya penguncian pada akhir November 2022. Saham ARTO turun 6,2 persen dan BUKA susut 2,7 persen.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya