Deklarasi NasDem-Demokrat-PKS Mundur, PDIP Sebut Koalisi Butuh Kematangan

Menurut Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto, banyak aspek yang perlu diperhatikan sebelum membicarakan capres-cawapres. Salah satunya hati-hati melihat suasana kebatinan masyarakat.

oleh Delvira Hutabarat diperbarui 11 Nov 2022, 11:56 WIB
Sekjen PDIP Hasto Kristiyanto. (Foto:Liputan6/Delvira Hutabarat)

Liputan6.com, Jakarta Partai NasDem, Partai Demokrat dan Partai Keadilan Sejahtera (PKS) batal mendeklarasikan Koalisi Perubahan yang semula direncanakan dilakukan pada 10 November 2022.

Menjawab awak media, Sekretaris Jenderal DPP PDI Perjuangan (PDIP) Hasto Kristiyanto menanggapi hal tersebut. Dia mengatakan, bagi PDIP, perlu kematangan sebelum mendeklarasikan capres dan koalisi, sehingga tak perlu terburu-buru. 

"Bagi PDIP mengapa (deklarasi) capres-cawapres itu harus dilakukan dengan matang," kata Hasto di Surabaya, Jumat (11/11/2022).

Hasto mengingatkan, banyak aspek yang perlu diperhatikan sebelum membicarakan capres-cawapres maupun koalisi antar parpol. Salah satunya adalah hati-hati melihat suasana kebatinan masyarakat.

"(Deklarasi ) melihat suasana kebatinan rakyat dengan menghitung seluruh aspek-aspek politik. Kemudian ketika diumumkan betul-betul sebagai keputusan yang terbaik," kata dia. 

Namun, saat ini menurut Hasto banyak partai politik yang tak memperhatikan aspek-aspek tersebut dalam mengusung capres-cawapres. Parpol dinilai hanya ingin mendompleng agar mendapat efek ekor jas.

"Ada pihak yang mengusung capres cawapres bukan dalam konteks kemajuan Indonesia Raya, tapi mendompleng untuk dapatkan efek ekor jas. Tapi PDIP berbeda, kami memahami suasana kebatinan rakyat kemudian mencari pemimpin terbaik bagi masa depan," pungkasnya.


Mundur

Ketua DPP Partai NasDem Willy Aditya mengatakan, rencana pihaknya mengumumkan koalisi bareng PKS dan Demokrat pada 10 November 2022 dibatalkan.

Hal ini lantaran, masih adanya agenda internal masing-masing partai.

"Bisa dipastikan 10 November tidak jadi deklarasi bersama. Karena memang satu, PKS akan rapat Majelis Syuroh itu akhir tahun Desember, kedua, Mas AHY dan kawan-kawan baru pulang sekitar tanggal 10 November itu," kata Willy, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Karena itu, dia meminta semua pihak bersabar. Karena setiap partai ada mekanismenya.

"Ya kita tunggulah ya, tentu kita harus menghormati mekanisme partai, bagaimana masing-masing partai," ungkap Willy.

 


Akhir Tahun

Willy menuturkan, kemungkinan pengumuman akan dilakukan akhir tahun. Semuanya ini masih dinamis jelang Pemilu 2024.

"Paling cepat akhir tahun (deklarasi koalisi). Tapi tidak tertutup kemungkinan one by one, setelah NasDem, Demokrat mungkin PKS, jadi tidak mesti deklarasi bersama, tapi juga partai per partai, karena itu juga berbicara, kita mengutamakan satu, spritnya yang sama dengan nama Koalisi Perubahan, yang kedua adalah mana yang juga efektif skenario-skenario itu dalam tim kecil kami bahas," kata Willy.

"Jadi bisa bersama kemudian partai ke partai. Tapi dua-duanya bisa kami lakukan," sambungnya.

 

Infografis Sentilan Sekjen PDIP Usai NasDem Deklarasi Capres 2024. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya