Jadi Tuan Rumah KTT G20, Indonesia Diperkirakan Bakal Raup Pemasukan Rp 1,4 T

Indonesia diperkirakan akan mendapat pemasukan sebagai host country KTT G20.

oleh Benedikta Miranti T.V diperbarui 11 Nov 2022, 15:58 WIB
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan sejumlah fasilitas untuk mendukung perhelatan KTT G20 Bali 2022, hampir sudah siap.

Liputan6.com, Jakarta - Presidensi G20 yang dipegang oleh Indonesia tentu membawa dampak serta berbagai keuntungan dan manfaat bagi negara kita. 

Dengan berbagai kegiatan sepanjang tahun, tentu terdapat banyak manfaat strategis dari Presidensi G20. Potensi ini dapat diukur dari aspek ekonomi, politik luar negeri, maupun pembangunan sosial.

Salah satu yang utama adalah Presidensi G20 berdampak langsung bagi perekonomian, melalui peningkatan penerimaan devisa negara.

Lebih dari 20 ribu delegasi internasional diperkirakan akan hadir kepada pertemuan yang akan diselenggarakan di berbagai daerah di Indonesia.

Dikutip dari laman resmi Kementerian Luar Negeri (Kemlu) RI, Jumat (11/11/2022), pengalaman sebelumnya pada Presidensi Turki, Argentina, Tiongkok, dan Jepang menunjukkan adanya dampak positif ke dalam negeri. Tercatat jumlah kunjungan delegasi internasional mencapai lebih dari 13 ribu. Diperkirakan juga bahwa setiap KTT G20 menghasilkan pemasukan lebih dari $100 juta atau Rp 1,4 Triliun kepada host country.

Sementara, di bidang politik, sebagai Ketua G20, Indonesia dapat mendorong kerja sama dan menginisiasi hasil konkret pada ketiga sektor prioritas, yang strategis bagi pemulihan. 

Ini adalah momentum bagi Indonesia untuk memperoleh kredibilitas atau kepercayaan dunia, dalam memimpin pemulihan global. Dalam diplomasi dan politik luar negeri, kredibilitas adalah modal yang sangat berharga.


Manfaat di Bidang Ekonomi dan Pembangunan

Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengatakan bahwa Indonesia siap menerima para tamu dan menyelenggarakan Konferensi Tingkat Tinggi (KTT G20) yang akan digelar di Bali pada 15-16 November 2022. Hal ini disampaikan Jokowi usai meninjau secara langsung sejumlah tempat yang akan dijadikan lokasi penyelenggaraan KTT G20, Selasa (8/11/2022).

Untuk di bidang pembangunan ekonomi dan sosial berkelanjutan, presidensi G20 menjadi momentum untuk tunjukkan bahwa 'Indonesia is open for business'. Akan terdapat berbagai showcase atau event yang menampilkan kemajuan pembangunan Indonesia, dan potensi investasi di Indonesia.

Diharapkan hal ini berpeluang menciptakan multiplier effect bagi perekonomian daerah karena berkontribusi bagi sektor pariwisata, akodomasi (perhotelan), transportasi, dan ekonomi kreatif, serta UMKM lokal.


Peneliti Ungkap Beragam Manfaat Presidensi G20 untuk Indonesia

'Side Event Health Working Group 3 - G20,' yang mengangkat tema, Tackling Antimicrobial Resistance: Curing the AMR Pandemic di Hilton Resort, Nusa Dua Bali pada Rabu, 24 Agustus 2022. (Dok Kementerian Kesehatan RI)

Peneliti Center of Food, Energi, and Sustainable Development Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Dhenny Yuartha mengatakan, momentum Presidensi G20 Indonesia bisa mejadi jembatan perdamaian dan meredam konflik antara Rusia dan Ukraina sehingga dapat memperlancar rantai pasok global. Alhasil, kenaikan harga komoditas global seperti minyak mentah bisa ditekan.

"Kalau pertemuan G20 diarahkan untuk memberikan jembatan perdamaian itu, maka sepertinya kenaikan harga minyak dunia juga bisa ditekan," ujar Dhenny dalam keterangannya, Rabu (12/10/2022).

Denny menambahkan, Presidensi G20 juga bisa diarahkan untuk membujuk negara-negara produsen minyak global yang tergabung dalam Organisasi Negara-Negara Pengekspor Minyak (OPEC) supaya dapat meningkatkan produksinya.


Manfaat Lainnya

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati dan Gubernur Bank Sentral Negara G20 membahas beberapa agenda utama, dalam pertemuan kedua IMF-World Bank Group (WBG) 2022 dan 2nd Finance Ministers and Central Bank Governors (FMCBG). Dok Kemenkeu

Manfaat lainnya dengan menjadi Presidensi G-20 bagi Indonesia menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani adalah dapat membangkitkan pengembangan infrastruktur berkelanjutan pasca pandemi.

Hal ini Ia sampaikan saat menjadi pembicara utama dalam sesi Keynote Dialogue rangkaian kegiatan Special Event Toward G20 Summit dengan tema “Infrastructure Development Through Innovation and Collaborative Financing: Toward Greater Inclusivity and Productivity” yang diadakan di The Convene, Washington DC, Amerika Serikat, pada hari Senin dan Selasa, 10-11 Oktober 2022.

Infografis Pro-Kontra Rencana Kehadiran Putin di KTT G20 Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya