KTT G20 di Bali, Menlu Rusia Pimpin Delegasi dan Ini Rencana Misinya

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergey Lavrov dipastikan memimpin delegasi Rusia pada KTT G20 di Bali beberapa hari mendatang.

oleh Liputan6.com diperbarui 11 Nov 2022, 14:11 WIB
Menteri Luar Negeri Federasi Rusia (Sumber mfa.gov.rs)

Liputan6.com, Jakarta - Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergey Lavrov dipastikan memimpin delegasi Rusia pada KTT G20 di Bali beberapa hari mendatang. Sedangkan Presiden Vladimir Putin dikabarkan tak menghadiri perhelatan tersebut secara langsung.

"Saya dapat memastikan bahwa (Menlu) Sergey Lavrov akan memimpin delegasi Rusia ke G20. Program Presiden Putin masih dalam proses, ia dapat berpartisipasi secara virtual," kata Yulia Tomskaya, kepala protokol kedutaan kepada AFP Kamis 9 November 2022.

Pihak Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan mengatakan, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (11/11/2022), Menlu Lavrov akan berpartisipasi dalam sesi pleno dan menggelar sejumlah pertemuan bilateral di sela-sela acara tersebut.

"Rusia akan mengonfirmasi kesiapannya untuk tetap menjadi pemasok pangan dan energi yang andal ke pasar-pasar asing atas dasar komersial dan kemanusiaan ... Rusia berencana mengumumkan sejumlah inisiatif khusus terkait hal ini, termasuk membangun kerja sama gas dengan Turki (dan) mengatur suplai biji-bijian dan pupuk dalam jumlah besar," imbuh pernyataan tersebut.

Sebelumnya pada Kamis, Juru Bicara (Jubir) Kremlin Dmitry Peskov juga mengatakan kepada para awak media bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri KTT G20 secara langsung, namun beberapa pejabat Rusia menyampaikan Putin kemungkinan berpartisipasi dalam format daring.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan mengikuti KTT itu "dalam format tertentu," kata Jubir Kepresidenan Ukraina Sergii Nykyforov sebelumnya pada pekan ini.

KTT G20 dijadwalkan berlangsung di Pulau Dewata, Bali pada 15-16 November.


Luhut Juga Konfirmasi Ketidakhadiran Vladimir Putin

Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP)

Ketidakhadiran Vladimir Putin juga ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan.

"Putin tidak hadir, karena tadi sudah menyampaikan, dia mengirim Menteri Luar Negeri untuk datang, saya kira itu paling tinggi dan kita menghormati itu," kata Luhut Binsar Pandjaitan kepada awak media di Bali, Kamis (10/11/2022).

Dengan kata lain, dapat dipastikan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergei Lavrov yang bakal hadir di KTT G20 memimpin delegasi Rusia.

Luhut mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melakukan komunikasi yang baik. Diharapkan, komunikasi tersebut bisa menurunkan tensi Ukraina dan Rusia.

"Tapi, Presiden sudah menyampaikan beliau sudah berkomunikasi dan kita berharap komunikasi bagus itu bisa menurunkan tensi Ukraina dan Rusia," kata Luhut Binsar Pandjaitan.


Pengamat: Vladimir Putin Takut Dibunuh, Batal ke G20 Bali

Presiden Rusia Vladimir Putin. (Gavriil Grigorov, Sputnik, Kremlin Pool Photo/AP Photo)

Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan tidak akan datang ke G20 Summit di Bali. Vladimir Putin akan diwakilkan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Rusia di Jakarta menyebut Presiden Putin sudah punya niat untuk datang.

Pengamat politik Sergey Markov mengungkap alasan Presiden Vladimir Putin batal datang, yakni karena faktor malu dan takut dibunuh. Ada kemungkinan pemimpin Rusia itu ditarget oleh negara-negara Barat.

"Ada kemungkinan besar upaya pembunuhan kepada Putin dari petugas khusus dari AS, Inggris, dan Ukraina," ujar Sergey Markov seperti dilaporkan The Independent, dikutip Jumat (11/11/2022).

Isu lainnya adalah potensi Presiden Putin dipermalukan oleh aktivis. Markov yakin ada orang-orang Barat yang merencanakan hal demikian.

"Contoh lain, ada aktivis sosial disabilitas yang menabrak Putin hingga jatuh, seakan-akan kecelakaan. Dan semua media dunia akan menerbitkan foto dengan caption 'Presiden Rusia bertekuk lutut,'" ujar Markov.

Ada pula masalah kekalahan Rusia di Kherson. Pasukan Rusia baru-baru ini dipukul mundur dari Kherson. Wilayah tersebut dianeksasi Rusia melalui referendum yang tidak diakui oleh PBB.

Vladimir Putin pun disebut merasa takut, dan Rusia bisa ditekan agar menyerah secara halus.

"Setelah kekalahan di Kherson, status Rusia sebagai negara besar bisa dipertanyakan," jelas Markov. "Mereka akan memberikan tekanan, dan menuntut kapitulasi halus."

Meski Presiden Putin tidak datang ke G20 Bali, pemimpin dunia seperti Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping akan hadir.

 

Infografis Ragam Komentar Polemik Kehadiran Putin di KTT G20 Bali. (Liputan6.com/Trieyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya