IHSG Melesat 1,76 Persen Hari Ini 11 November 2022, Sektor Saham Teknologi Pimpin Penguatan

IHSG melambung 1,76 persen ke posisi 7.089,20 pada penutupan perdagangan Jumat, 11 November 2022.

oleh Agustina Melani diperbarui 12 Nov 2022, 16:14 WIB
Pialang memeriksa kacamata saat tengah mengecek Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Jakarta, Kamis (9/9/2021). IHSG Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Kamis sore ditutup menguat 42,2 poin atau 0,7 persen ke posisi 6.068,22 dipicu aksi beli oleh investor asing. (Liputan6.com/Angga Yuniar)

Liputan6.com, Jakarta - Gerak Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) bertahan di zona hijau pada perdagangan saham Jumat, (11/11/2022). Bahkan IHSG kembali ke posisi 7.000 dan sektor saham teknologi masih memimpin penguatan.

Mengutip data RTI, IHSG melambung 1,76 persen ke posisi 7.089,20 pada penutupan perdagangan 11 November 2022. Indeks LQ45 mendaki 2,15 persen ke posisi 1.012,94. Seluruh indeks acuan kompak menghijau. Jelang akhir pekan ini, IHSG berada di level tertinggi 7.106,06 dan terendah 7.024,42. Sebanyak 327 saham menguat dan 198 saham melemah. 184 saham diam di tempat.

Total frekuensi perdagangan 1.457.172 kali dengan volume perdagangan saham 28,7 miliar saham. Nilai transaksi harian Rp 16 triliun. Posisi dolar Amerika Serikat terhadap rupiah di kisaran 15.567. Mayoritas sektor saham menghijau kecuali indeks sektor saham IDXhealth susut 0,90 persen, indeks sektor saham IDXinudstry tergelincir 0,58 persen dan indeks sektor saham IDXtransportsasi melemah 0,12 persen.

Sedangkan indeks sektor saham IDXtechno melambung 4,35 persen dan catat penguatan terbesar. Diikuti indeks sektor saham IDXbasic menanjak 2,52 persen, indeks sektor saham IDXfinance menanjak 2,3 persen.

Selain itu, indeks sektor saham IDXproperty menguat 0,92 persen, indeks sektor saham IDXinfrastruktur menanjak 0,88 persen, indeks sektor saham IDXsiklikal mendaki 0,61 persen, indeks sektor saham IDXenergy bertambah 0,26 persen. Kemudian indeks sektor saham IDXnonsiklikal mendaki 0,04 persen.

Vice Presiden PT Infovesta, Wawan Hendrayana menuturkan, inflasi AS turun di bawah 8 persen sehingga pelaku pasar optimistis tren agresif kenaikan suku bunga bank sentral AS atau the Federal Reserve (the Fed) dapat melandai dan tidak ada tekanan lagi untuk kenaikan suku bunga acuan Bank Indonesia.

"Efek juga dirasakan nilai tukar rupiah yang menguat. Oleh karena itu, pasar kembali fokus pada tren perbaikan kinerja emiten yang sangat baik pada kuartal III 2022 dan diharapkan berlanjut full year,” ujar dia saat dihubungi Liputan6.com.


Top Gainers-Losers 11 November 2022

Karyawan berjalan di depan layar Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (22/1/2021). Indeks acuan bursa nasional tersebut turun 96 poin atau 1,5 persen ke 6.317,864. (Liputan6.com/Johan Tallo)

Saham-saham yang masuk top gainers antara lain:

-Saham ZATA melompat 34,81 persen

-Saham BOLT melompat 25 persen

-Saham SGER melompat 25 persen

-Saham FITT melompat 25 persen

-Saham ARTO melompat 24,73 persen

 

Saham-saham yang masuk top losers antara lain:

-Saham NANO melemah 9,38 persen

-Saham UVCR melemah 7,04 persen

-Saham ITMG melemah 7 persen

-Saham HOMI melemah 6,99 persen

-Saham FILM melemah 6,99 persen

 

Saham-saham teraktif berdasarkan nilai antara lain:

-Saham TLKM senilai Rp 947,3 miliar

-Saham BBRI senilai Rp 709 miliar

-Saham ITMG senilai Rp 590,7 miliar

-Saham ANTM senilai Rp 550,2 miliar

-Saham BUMI senilai Rp 547,2 miliar

 

Saham-saham teraktif berdasarkan frekuensi antara lain:

-Saham BSBK tercatat 61.063 kali

-Saham FIRE tercatat 50.909 kali

-Saham PBRX tercatat 41.617 kali

-Saham GOTO tercatat 39.537 kali

-Saham ANTM tercatat 32.279 kali


Bursa Saham Asia Pasifik Melesat pada Jumat 11 November 2022

Seorang wanita berjalan melewati layar monitor yang menunjukkan indeks bursa saham Nikkei 225 Jepang dan lainnya di sebuah perusahaan sekuritas di Tokyo, Senin (10/2/2020). Pasar saham Asia turun pada Senin setelah China melaporkan kenaikan dalam kasus wabah virus corona. (AP Photo/Eugene Hoshiko)

Sementara itu, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat, 11 November 2022 setelah data inflasi AS pada Oktober 2022 meningkatkan harapan investor kalau inflasi telah mencapai puncak.

Indeks Hang Seng Hong Kong melompat lebih dari 7 persen. Tepatnya indeks Hang Seng naik 7,74 persen ke posisi 17.325,66. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 10,05 persen ke posisi 3.491,70. Di bursa saham China, indeks Shenzhen naik 2,12 persen ke posisi 11.139,77. Indeks Shanghai menguat 1,69 persen ke posisi 3.087,29.

Indeks Jepang Nikkei 225 menanjak 2,98 persen ke posisi 28.263,57. Indeks Topix bertambah 2,12 persen ke posisi 1.977,76. Indeks Kospi Korea Selatan mendaki 3,37 persen ke posisi 2.483,16. Indeks ASX 200 menanjak 2,79 persen ke posisi 7.158.

Di wall street, saham catat reli terbesar dalam dua tahun setelah rilis indeks harga konsumen Oktober 2022 yang naik tipis 0,4 persen pada bulan tersebut dan 7,7 persen dibandingkan tahun lalu. Ini menandai kenaikan tahunan terendah sejak Januari 2022.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya