Fokus Menangkan Anies Baswedan, Sudirman Said Mundur dari Transjakarta

Sudirman Said memutuskan mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Transjakarta dan nonaktif dari Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (Sekjen PMI).

oleh Fachrur Rozie diperbarui 11 Nov 2022, 16:29 WIB
Sekretaris Jenderal PMI Sudirman Said. Dok PMI

Liputan6.com, Jakarta - Sudirman Said memutuskan mundur dari jabatan Komisaris Utama PT Transjakarta dan nonaktif dari Sekretaris Jenderal Palang Merah Indonesia (Sekjen PMI). Keputusan itu diambil untuk fokus membantu Anies Baswedan dalam Pilpres 2024.

"Ingin fokus membantu Anies sebagai capres di pemilu. Langkah ini diambil untuk menjaga good governance," ujar Sudirman Said dalam pertemuan dengan sejumlah pimpinan redaksi di Kawasan Jakarta Selatan, Jumat (11/10/2022).

Sudirman menyebut, terkait dengan mundurnya dari kursi pimpinan Transjakarta, dia menyebut sudah mengajukan langsung ke Pj Gubernur DKI Jakarta Heru Budi Hartono.

"Saya juga kemarin sudah ketemu Pak Pj Gubernur untuk pamit. Itu juga sebenarnya tidak ada keharusan, yang enggak boleh kan berpolitik atau menjadi bagian dari politik, tapi kan de factonya (menjadi tim sukses Anies) ini urusan politik juga, menghindari conflic of interest," kata dia.

Sudirman menyebut, sejauh ini dia memang belum resmi menjadi tim sukses Anies Baswedan. Menurut dia, meski Anies juga belum ditetapkan sebagai calon presiden oleh KPU, akan lebih baik jika dia menyatakan mundur dari kursi pimpinan Transjakarta dan nonaktif dari PMI.

Sementara terkait mengajukan penonaktifan dari Sekjen PMI, dia menyebut Ketua Umum PMI Jusuf Kalla menyambut baik niatannya itu.

"Ya beliau mengapresiasi karena bagi PMI juga baik, bagi saya jadi leluasa, tidak perlu sembunyi-sembunyi," kata Sudirman Said.


NasDem soal Sosok Cawapres Anies Baswedan: Kita Jadikan Surprise

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan memberikan keterangan dalam pengumuman deklarasi Capres 2024 di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Partai NasDem masih enggan mengungkapkan siapa sosok calon wakil presiden (cawpares) potensial yang bakal mendampingi Anies Baswedan pada Pilpres 2024. Deklarasi cawapres pun hingga saat ini belum ada pembahasan di dalam tim kecil antara PKS, NasDem, dan Demokrat.

"Mungkin belum (deklarasi cawapres). Cawapres nanti sesuai dengan dinamika yang terjadi. Kita mencoba rasional. Kita mencoba realistis. Kita mencoba membuka diri secara lebih luas," kata Ketua DPP Partai NasDem, Willy Aditya, kepada wartawan di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Senin (7/11/2022).

Selain itu, dia menyampaikan pertimbangan lain soal deklarasi cawapres, yakni elemen kejutan bagi publik. Sehingga, pihaknya enggan terburu-buru untuk mengumumkan siapa sosok cawapres yang tepat untuk Anies.

"Bagaimana kemudian cawapres suka atau tidak suka, senang atau tidak senang kita bisa jadikan elemen surprise. Itu salah satu pertimbangan kita," ucapnya.

Kendati demikian, dia menegaskan, bahwa hingga saat ini ketiga partai yang tergabung dalam Koalisi Perubahan semakin intens berkomunikasi dan komitmen yang dibangun pun semakin mengerucut ke arah kemenangan Pemilu 2024.

"Bertepuk tidak mungkin sebelah tangan. Ya kan? Bersepakat enggak mungkin sendirian. Tentu itu adalah proses bersama. Apa yang keluar di PKS, apa yang keluar di NasDem, apa yang keluar dari Demokrat itu omongan bersama. Teman-teman bisa melihat yang lahir menunjukkan yang batin. Di sanalah kami saling bersepaham. Di sana lah kami bisa menunjukkan bagaimana frekuensi kami bersama-sama," imbuh Willy.


Sering Dituding, Anies Baswedan Minta Bukti Bahwa Dirinya Intoleran

Bakal calon presiden (Capres) Partai NasDem Anies Baswedan menghadiri deklarasi acara Deklarasi Relawan IndonesiAnies yang bertajuk 'Merawat Semangat Kebangsaan, Meretas Jalan Keadilan' di Jakarta Covention Center, Jakarta Pusat, pada Rabu (2/11/2022). (Dok. Merdeka.com)

Bakal calon presiden dari Partai NasDem Anies Baswedan berbicara mengenai tudingan dirinya intoleran. Menurutnya, tudingan tersebut hanya perlu dijawab dengan pertanyaan terkait bukti ada atau tidaknya mengenai politik identitas.

Anies menyampaikan hal ini ketika ditanya cara menghadapi tudingan politik identitas oleh seorang peserta di DPW NasDem Medan, Sumatera Utara.

"Saya sering menyampaikan, jangan dicounter, jadi kalau bapak mendengar bahwa misal dikatakan 'Anies tidak toleran, diskriminatif, Anies tidak bersahabat', maka bapak jangan jawab 'Anies bersahabat', bapak tanya saja 'bisakah ditunjukkan buktinya?' Karena kalau tidak bisa ditunjukkan buktinya, maka pernyataan itu batal demi akal sehat," kata Anies, seperti dikutip Sabtu (5/11/2022).

Anies berpesan, bahwa jangan menilai seseorang berdasarkan persepsi, tapi nilailah dengan kenyataan. Anies lalu berbicara saat dan sesudah pilkada DKI 2017 yang dikaitkan dengan politik identitas.

"Dalam pilkada siapapun pendikungbya akan memberika pujian yang akan didukung. Pasti dimana-mana, sesudah saya, ketika saya pilkada saya tidak menjawab. Saya akan jawab bukan dengan pernyataan tapi kenyataan. Itu akan bisa dipertanggung jawabkan," ujarnya.

"Persepsi yang terbentuk oleh penyataan itu wajar. Tapi persepsi yang terbentuk oleh kenyataan itu kuat. Kenapa? Karena Itu ditopang dengan kenyataan, hanya perlu waktu," kata Anies.

Infografis Jabatan Gubernur Anies Baswedan Berakhir di 2022. (Liputan6.com/Trieyasni)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya