Pasar Anjlok, Pengamat Sebut Konsep Nabung Kripto Dapat Jadi Solusi

Dengan konsep nabung kripto di saat market anjlok akan mendapatkan keuntungan membeli di harga rendah.

oleh Gagas Yoga Pratomo diperbarui 13 Nov 2022, 06:00 WIB
Ilustrasi kripto (Foto: Unsplash/Kanchanara)

Liputan6.com, Jakarta - Performa pasar kripto sedang berada di tengah gonjang-ganjing dan sedang dalam tekanan. Namun, masih ada peluang keuntungan jangka panjang dengan strategi nabung kripto.

Seperti diketahui salah satu faktor utama yang menyebabkan market tertekan kali ini dipengaruhi oleh drama yang melibatkan platform crypto exchange global yang mengalami krisis likuidasi.

Peristiwa tersebut membuat efek domino yang menyebabkan nilai sejumlah kripto menurun signifikan. Total market cap kripto anjlok ke level USD 800 triliun dan terendah dalam dua tahun terakhir.

Di saat market kripto yang tengah gonjang-ganjing, VP Growth Tokocrypto, Cenmi Mulyanto, mengatakan masih ada strategi yang bisa dijalankan untuk tetap menciptakan peluang keuntungan di masa depan. 

Menurutnya dengan konsep nabung kripto di saat market anjlok akan mendapatkan keuntungan membeli aset dengan harga bawah atau diskon.

Ketika market anjlok, pergerakan aset kripto cenderung sulit diprediksi. Banyak investor setuju jalan terbaik ke depan adalah dengan mengadopsi strategi Dollar Cost Averaging (DCA) dan Buy The Dip di mana membeli sejumlah aset kripto di saat pasar mengalami koreksi bearish yang signifikan. 

“Konsep ini bisa disebut sebagai nabung kripto,” ujar Cenmi dalam keterangan tertulis, Jumat, 11 November 2022.

Menurut Cenmi, hal yang paling penting untuk dipahami adalah ketika market anjlok bukanlah akhir dari segalanya. 

Kabar baik, setidaknya secara historis, penurunan kripto akan selalu diikuti oleh kenaikan kuat yang membuat Bitcoin dan berbagai altcoin lain bisa mencapai kenaikan harga.

 

Disclaimer: Setiap keputusan investasi ada di tangan pembaca. Pelajari dan analisis sebelum membeli dan menjual Kripto. Liputan6.com tidak bertanggung jawab atas keuntungan dan kerugian yang timbul dari keputusan investasi.


Lakukan Riset

Ilustrasi Mata Uang Kripto atau Crypto. Foto: Freepik/Pikisuperstar

Walaupun dengan terjadi penurunan harga atau diskon, investor harus selalu melakukan riset dan tidak terbuai dengan iming-iming keuntungan yang cepat. 

Pelajari kembali berbagai jenis aset kripto yang saat ini tersedia di market atau mencari lebih banyak strategi investasi untuk mengurangi risiko kerugian di masa mendatang.

"Jadi, pastikan investor lakukan analisis mengapa harga turun, dan gali lebih dalam alasannya. Jangan fokus pada jenis-jenis kripto tertentu saja. Strategi nabung kripto bisa jadi peluang keuntungan di market," jelas Cenmi.

Pasang surut investasi aset kripto merupakan sebuah fase yang umum terjadi di industri instrumen keuangan. Apalagi kripto masih terbilang merupakan instrumen investasi baru yang pertumbuhannya dibarengi dengan gejolak yang terjadi industri dan ekosistemnya.

"Prinsipnya untuk berinvestasi perlu kembali ke fundamental. Secara kolektif market kripto kemungkinan besar memiliki potensi untuk bergerak positif dalam jangka panjang. Market bearish saat ini sudah common dalam dunia kripto. Investor kripto harus selalu bersikap tenang dan tidak perlu panik," pungkas Cenmi.


Regulator AS Selidiki FTX Terkait Dugaan Salah Menangani Dana Pelanggan

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Sebelumnya, di tengah krisis likuiditas yang dialami pertukaran kripto FTX dan gagalnya akuisisi dari Binance untuk membantu. Sekarang, FTX menghadapi regulator AS yang sedang mencari tahu apakah FTX berpotensi salah menangani dana pelanggan di platformnya.

Dilansir dari Yahoo Finance, Jumat (11/11/2022), Komisi Sekuritas AS (SEC) dan Komisi Perdagangan Berjangka Komoditas (CFTC) sedang menyelidiki hubungan FTX dengan entitas saudaranya Alameda Research serta dengan FTX AS. 

Investigasi ini belum diungkapkan kepada publik, tetapi telah dimulai berbulan-bulan yang lalu sebagai penyelidikan terhadap FTX AS dan aktivitas pinjaman kripto-nya, menurut laporan bloomberg. Namun penyelidikan ini diperluas terkait kasus baru yang menimpa FTX. 

Alameda Research, sebuah perusahaan perdagangan kripto yang dijalankan oleh kepala FTX Sam Bankman-Fried, tertangkap di mata badai minggu ini ketika keuangan neraca yang bocor mengungkapkan hubungan dekat yang tidak biasa dengan FTX melalui token FTT asli bursa. 

Changpeng Zhao, kepala eksekutif Binance, mengirimkan gelombang kejutan di Twitter ketika dia menulis perusahaannya, sebagai investor awal di FTX dan pemegang besar tokennya, akan melikuidasi posisinya di FTT.

Sejak serangkaian Tweet itu, pemegang FTT Coin telah berbondong-bondong menjual token mereka. Zhao mengklaim Bankman-Fried kemudian memanggilnya, meminta Binance untuk menyelamatkan perusahaannya yang bermasalah.


Binance Mundur dari Akuisisi FTX

Bitcoin adalah salah satu dari implementasi pertama dari yang disebut cryptocurrency atau mata uang kripto.

Binance dan FTX pada Selasa, 8 November 2022 keduanya mengungkapkan telah menandatangani letter of intent yang tidak mengikat yang memberikan opsi untuk membeli FTX sambil menunggu uji tuntas. 

Namun pada Rabu, Binance mengumumkan telah mundur dari kesepakatan akuisisi itu karena adanya beberapa faktor. 

“Setelah melakukan uji tuntas perusahaan serta adanya laporan berita terbaru mengenai dana pelanggan yang salah penanganan dan dugaan investigasi agensi AS,” tulis Binance di Twitter.

Binance kemudian mencatat mereka ingin membantu pelanggan FTX tetapi masalahnya berada di luar kendali atau kemampuan Binance membantu. Pertukaran kripto terbesar itu lebih lanjut mengatakan setiap kali bisnis kripto besar gagal, investor ritel yang menderita.

INFOGRAFIS: 10 Mata Uang Kripto dengan Valuasi Terbesar (Liputan6.com / Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya