Liputan6.com, Jakarta Untuk menarik wisatawan datang dan menikmati indahnya Jakarta dari dekat, Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Jakarta Barat memperkenalkan program Fam Trip dengan Jelajah Wisata unggulan di Jakarta Barat.
Kegiatan ini diikuti oleh ratusan partisipan, dari sektor pariwisata seperti hotel, biro perjalanan wisata, dan komunitas travel.
Program ini menawarkan wisatawan berkeliling di 6 rute walking tour seperti kawasan Candranaya, Petak Sembilan, Petak Enam, Museum BI, Kali Besar dan Taman Fatahiilah. Dengan mengenalkan sejarah tanpa menghilangkan nilai otentik dari objek wisata itu sendiri.
"Kali ini kita berwisata dengan walking tour atau wisata jalan kaki ke situs budaya dan sejarah," ujar Kepala Suku Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Kasudin Parekraf) Jakarta Barat Sonti Pangaribuan melalui keterangan tertulis, Jumat, 11 November 2022.
Baca Juga
Advertisement
Wisata di Lingkungan Perkotaan
Walking tour atau wisata jalan kaki, menurut Sonti, memiliki banyak manfaat. Tak cuma sekedar jalan-jalan dan melihat area sekitar yang memikat mata, wisatawan juga kaya akan pengetahuan sejarah.
"Ini salah satu cara berwisata di lingkungan perkotaan dengan di temani pemandu wisata atau pendamping yang akan membantu menjelaskan sejarah dari tempat wisata yang kita kunjugi," Sonti menguraikan.
Advertisement
Fam Trip
Sonti mengatakan, tujuan digelarnya Fam Trip agar para pelaku industri pariwisata Jakarta dapat terjalin kerjasama bisnis yang sinergis.
"Fam Trip ini menjadi kesempatan yang baik bagi mereka untuk saling membagi dan mengetahui lebih banyak informasi terbaru mengenai tujuan wisata di Jakarta," katanya lagi.
Pariwisata Berbasis Sejarah
Pariwisata berbasis sejarah ini, Sonti menjelaskan, sedang banyak diminati. Ini dibuktikan dengan banyaknya permintaa untuk melihat-lihat dan berkeliling area wisata di sejumlah titik di kawasan Jakarta Barat.
"Kunjungan ke destinasi sejarah seperti taman Fatahillah dan museum lainnya kian meningkat, ini menunjukan meningkatnya minat masyarakat pada edukasi dan wisata sejarah," Sonti memungkasi.
Advertisement