Liputan6.com, Jakarta - Pneumonia adalah peradangan paru-paru yang disebabkan oleh infeksi berbagai organisme termasuk bakteri, virus, dan jamur. Infeksi menyebabkan peradangan pada kantong-kantong udara (alveoli) di salah satu atau kedua paru-paru.
Akibatnya, alveoli dipenuhi cairan atau nanah sehingga membuat penderitanya batuk berdahak, demam, kesulitan bernapas, bahkan risiko yang paling fatal yaitu kematian.
Advertisement
"Alveoli ini seharusnya diisi oleh udara tapi karena ada infeksi dan peradangan justru diisi nanah atau cairan sehingga proses pertukaran antara oksigen dan karbondioksida terganggu sehingga darah yang dialirkan kekurangan oksigen dan bila dibiarkan bisa menyebabkan kematian," jelas dokter spesialis paru (Pulomonologi) Rumah Sakit Siloam Dr. dr. Allen Widyasanto, Sp.P dalam media gathering dan diskusi peringatan Hari Pneumonia Sedunia 2022 bertajuk “Risiko Pneumonia di Era New Normal: Siapa Saja, Dimana Saja, Bisa Kena” pada Jumat (11/11/2022).
Sementara flu (influenza) adalah infeksi pada hidung, tenggorokan, dan paru-paru, yang merupakan bagian dari sistem pernapasan.
Hingga saat ini, banyak orang yang kurang bisa membedakan flu dan pneumonia. Ini karena gejala yang ditimbulkan oleh kedua penyakit ini hampir sama, misalnya batuk, demam, dan sakit tenggorokan.
"Perbedaan pneumonia dengan flu, flu menyerangnya lebih ke saluran pernapasan atas," kata Allen.
Flu ditandai dengan demam, sakit kepala, hidung meler, bersin-bersin, batuk, sakit tenggorokan, serta nyeri tubuh atau nyeri otot.
"Pada flu, itu biasanya sistemiknya yg menonjol. Dia merasa demam tinggi, ya, kemudian dia merasa badannya pegal smua, tapi keluhan respirasinya tidak terlalu berat, paling batuk pilek," Allen menyampaikan.
Gejala Pneumonia
Batuk juga merupakan salah satu gejala pneumonia. Akan tetapi, batuk pada penderita pneumonia biasanya disertai dahak. Sementara batuk pada penderita flu merupakan batuk kering.
Dahak pada batuk pneumonia kental dan sudah berubah warna menjadi kuning hijau. Bahkan, pada kondisi tertentu, dahak dapat berwarna gelap dan bercampur darah.
Meskipun demikian, dahak berwana kuning atau hijau tidak melulu menandakan Anda terserang pneumonia. Ada beberapa penyakit yang ditandai dengan gejala ini, antara lain bronkitis dan sinusitis.
Gejala batuk berdahak pneumonia juga dibarengi dengan gejala lain seperti sesak napas, napas pendek, demam, letih, lesu dan tidak mau makan.
Dalam kesempatan ini, Allen mengungkapkan cara mudah untuk mengecek apakah Anda kesulitan bernapas atau tidak yaitu dengan melihat gerakan cuping hidung Anda ketika bernapas. Ini bisa dilakukan di depan cermin.
"Ini, kita, nih, di depan cermin napas biasa, itu hidung kita diam, kata Ellen.
Sedangkan pada seseorang yang menderita pneumonia, cuping hidungnya kembang kempis, jelasnya.
Advertisement
Pneumonia Disebabkan oleh Infeksi
Pneumonia dapat disebabkan oleh infeksi bakteri, jamur, organisme mirip bakteri, hingga virus SAR-CoV-2.
1. Bakteri
Penyebab pneumonia adalah paling umum pneumonia bakteri di AS bernama Streptococcus pneumoniae. Bakteri penyebab pneumonia jenis ini dapat terjadi dengan sendirinya atau setelah seseorang mengalami pilek atau flu. Ini dapat mempengaruhi satu bagian (lobus) paru-paru, suatu kondisi yang disebut pneumonia lobar.
2. Organisme Mirip Bakteri
Organisme mirip bakteri penyebab pneumonia yaitu mycoplasma pneumoniae. Infeksi organisme penyebab pneumonia memiliki gejala yang lebih ringan daripada jenis pneumonia lainnya.
Pneumonia berjalan adalah nama informal yang diberikan untuk jenis pneumonia ini. Penyebab pneumonia yang dipengaruhi organisme mirip bakteri ini tidak cukup parah hingga harus istirahat di tempat tidur.
3. Jamur
Penyebab pneumonia adalah jamur yang paling sering terjadi pada orang dengan masalah kesehatan kronis atau sistem kekebalan yang lemah, dan pada orang yang menghirup organisme dalam dosis besar. Jamur yang bisa menjadi penyebab pneumonia adalah dapat ditemukan di tanah atau kotoran burung dan bervariasi tergantung pada lokasi geografis.
4. Virus, Termasuk SAR-CoV-2
Virus penyebab pneumonia adalah mereka virus yang biasa menjadi biang pilek dan flu. Virus adalah penyebab paling umum dari pneumonia pada anak-anak berusia di bawah 5 tahun. Pneumonia virus biasanya ringan.
Cara Mencegah Pneumonia
Ada cara agar seseorang bisa terhindar dari masalah pneumonia. Cara mencegah terserang pneumonia menurut situs Mayo Clinic yaitu:
1. Melakukan vaksinasi
Vaksin merupakan salah satu langkah mudah yang dapat dilakukan agar terhindar dari pneumonia. Vaksin juga berfungsi untuk meningkatkan kekebalan tubuh penderita.
"Vaksinasi itu sekarang bisa diberikan semua usia," kata Medical Director Pfizer Indonesia dr. Richard Santoso dalam kesempatan yang sama.
Menurut Richard, anak-anak harus segera divaksinasi. Pemberian vaksin pada anak diprioritaskan di 2 tahun pertama usianya. Hal ini dikarenakan sistem imun yang lebih rendah menyebabkan anak lebih rentan terhadap berbagai penyakit menular.
2. Mempertahankan sistem kekebalan tubuh
Hal yang dapat dilakukan untuk menjaga kekebalan tubuh adalah dengan menjalankan pola hidup sehat, seperti cukup beristirahat, mengonsumsi makanan bergizi, serta rutin berolahraga.
3. Menjaga kebersihan diri
Contoh paling sederhana adalah sering mencuci tangan agar terhindar dari penyebaran virus atau bakteri penyebab pneumonia.
4. Berhenti merokok
Asap rokok dapat merusak paru-paru, sehingga paru-paru lebih mudah mengalami infeksi.
(Adelina Wahyu Martanti)
Advertisement