Liputan6.com, Jakarta Satu keluarga ditemukan tewas di sebuah rumah Perumahan Citra Garden, Kalideres Jakarta Barat pada Kamis 10 November 2022.
Keluarga yang terdiri dari suami istri dan anak itu dikenal tertutup oleh warga sekitar. Hal ini diungkap oleh sang Ketua RT setempat, Asiung.
Advertisement
"(Keseharian) Sangat tertutup, tidak ada komunikasi. Itu pun kalau saya ada kegiatan lingkungan saya baru panggil gedor-gedor, keluar. Ini ada misalnya pendataan BPS, atau penyemprotan DBD desinfektan kemarin covid saya semprot baru keluar," kata Asiung kepada wartawan di lokasi, Jumat (11/11/2022).
Asiung bahkan menyebut tidak mengetahui apa pekerjaan mereka. Padahal, korban sudah tinggal di kawasan itu selama 20 tahun. Mereka juga disebut tidak tergabung dalam grup WhatsApp RT setempat.
"Terakhir, saya ketemu anak sama ibunya tiga bulan yang lalu," ujarnya.
"(Aktivitas) Kadang-kadang pakai motor, kadang-kadang pakai mobil. Jarang berjalan kaki. Pagi biasanya keluar buat ke pasar. Terakhir tiga bulan yang lalu saya lihat," tambahnya.
Meski sudah lama tidak bertemu dengan para korban, komunikasi keduanya itu tetap berjalan. Terutama, pada saat Asiung menanyakan kondisi rumahnya yang dilihatnya sempat gelap. Apalagi, sempat dilihat adanya mobil boks yang masuk ke garasi rumah.
"Tidak ada (curiga), biasa-biasa aja. Kurang lebih 5 September, saya ngelihat itu kemaren ada mobil boks mengeluarkan barang kayak perabotan. Itu yang dilihat mbak saya kurang lebih 1,5 bulan pastinya. Perabotan lemari es, AC mbak saya langsung ke dalem," ucapnya.
Sempat Menanyakan Terkait Lampu Rumah
Lalu, terkait dengan rumah korban yang gelap. Asiung sempat menanyakan kapada salah satu korban, kenapa rumah itu tidak ada penerangan, apakah karena memang rumah itu sudah dijual.
"Dijawab tidak om. Selesai kan. Saya melihat di sekitar itu rumah saya diseberang rumahnya gelap. Makanya saya telepon," sebutnya.
Berdasarkan percakapan pesan (chat) yang diperlihatkan Asiung kepada merdeka.com, Asiung melakukan komunikasi terkait dengan kelistrikan terhadap salah satu korban bernama D pada 31 Agutus 2022 lalu. Lalu, untuk terkahir korban itu terlihat online pada 4 Oktober 2022.
Saat itu, Asiung terlihat mengirimkan pesan berupa chat dan foto kepada D dengan berisi "Tunggakan PLN mohon segera dilunasin ya. Takutnya listriknya diputus, tolong dikabarin lagi ya Dian," ujar Asiung dalam chat.
Saat itu, D terlihat membalas chat dari Asiung "Iya om, maaf ya om, jadi ngerepotin, nanti aku kabarin lagi, terimakasih," balas D.
Advertisement
Kembali Kirim Pesan
Kemudian, pada 5 September 2022, Asiung kembali mengirimkan pesan chat serta foto kode id PLN yang kemudian mengirimkan nomer rekening atas nama Haidi Rofiq.
"Iurannya dibayarkan oleh Petugas PLN Pak Haidi Rofiq karena adanya program dari PLN se Jakarta-Tangerang. Apabila diabaikan maka meterannya akan dicabut oleh Petugas PLN. Mohon ditanggapi dan dibayarkan sebelum dilakukan pencabutan meterannya. Petugas sudah menghubungi Ketua RT 007/015," ujar Asiung.
Namun, pesan itu tidak mendapatkan balasan dari korban. Hingga akhirnya, pada 9 November 2022 Asiung kembali mengirimkan pesan chat serta gambar kepada korban yakni petugas PLN yang sedang melakukan pemutusan listrik rumah sekira pukul 17.02 Wib.
"Pemutusan listrik di Lokasi AC NO.7 -RT007 /015 oleh Petugas PLN dan sudah diketahui oleh Mama ya," ujar Asiung.
Reporter: Nur Habibie
Sumber: Merdeka.com