Kala Surya Paloh Berkata Apes Saat Bahas Koalisi dan Anies Baswedan

Surya Paloh mengakui bahwa dalam koalisi perubahan yang tengah dijajaki saat ini bersama PKS dan Partai Demokrat, tak ada pemodal besar maupun pemodal kecil yang mampu mendanai untuk kepentingan Pemilu 2024.

oleh Liputan6.com diperbarui 12 Nov 2022, 12:35 WIB
Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan dan Ketua Umum Partai Nasdem Surya Paloh dalam pengumuman deklarasi Capres 2024 di Nasdem Tower, Jakarta, Senin (3/10/2022). Partai Nasdem resmi mendeklarasikan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon presiden (capres) yang akan diusung pada Pilpres 2024. (Liputan6.com/Faizal Fanani)

Liputan6.com, Jakarta Ketua Umum Partai NasDem Surya Paloh mengakui bahwa dalam koalisi perubahan yang tengah dijajaki saat ini bersama PKS dan Partai Demokrat, tak ada pemodal besar maupun pemodal kecil yang mampu mendanai untuk kepentingan Pemilu 2024.

Dia menyebut hal tersebut membuat situasi tidak beruntung atau apes.

"Ini kan apes ini, pemodal besar enggak ada, pemodal kecil enggak ada," kata Surya, saat diwawancarai di JCC, Jakarta, Jumat 11 November 2022.

Meski demikian, dia akan menaruh hormat jika ada yang berani memberikan modal terlebih kepada calon presiden yang diusung Partai NasDem yakni Anies Baswedan.

"kita pun juga kepingin, coba sebutkan kita kepingin, katakan kita kepingin. Kalau ada pemodal besar terutama yang mau dekat dan bersimpati kepada NasDem, saya katakan hormat, siap aja," ungkap Surya.

Kendati demikian, dia pun menyampaikan harus waspada kepada para pemodal yang bakal berujung mengacaukan koalisi. Sebab, segala kemungkinan bisa terjadi dalam dunia politik.

"Ini kan segala kemungkinan bisa terjadi. Kalau kita bilang iya salah, kita bilang tidak juga salah. Jadi kita harus waspada, bahasa jawanya eling dan wospodo," tegas Surya.

 


Belum Jaminan

Terkait pencapresan Anies Baswedan, dia pun tak mampu menjamin apakah Anies dapat melaju di Pilpres 2024.

Karena, selain persoalan pemodal, juga hingga kini koalisi perubahan belum menemukan titik temu.

"Mana bisa kita jamin, ini kan baru calon nominasi dari NasDem, diperlukan tambahan portofolio yang memungkinkan untuk persyaratan itu terjadi," ucapnya.

"Kalian tahu itu Nasdem hanya 10,3 persen, persyaratan kita 20 persen, ya kurang kita. Diperlukan kawan, nah seolah ini sudah terjadi hubungan komunikasi yang baik dengan kawan kita Partai Demokrat, kawan kita dari PKS nah ini barangkali masing-masing sedang melihat, ya kan. Dengan masalahnya masing-masing problematiknya masing-masing, evaluasi dirinya masing-masing, strategi masing-masing," pungkasnya.

 

Reporter: Alma Fikhasari/Merdeka.com

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya