Dapat PMN Rp 5 Triliun, Tol Kapal Betung Tahap II Target Selesai Kuartal III 2023

Setelah beroperasi parsial pada April 2020, saat ini Waskita Sriwijaya Tol fokus dalam percepatan penyelesaian konstruksi pada ruas tahap II Kramasan-Betung, yang ditargetkan rampung pada kuartal III 2023.

oleh Maulandy Rizky Bayu Kencana diperbarui 12 Nov 2022, 20:00 WIB
Pembangunan jalan tol Kayu Agung-Palembang-Betung seksi 1 Kayu Agung-Jakabaring sepanjang 33,5 km. (Foto: Kementerian PUPR)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Toll Road (WTR)  fokus mempercepat penyelesaian konstruksi jalan tol penerima Penyertaan Modal Negara (PMN) tahun 2021. Salah satunya melalui anak perusahaan, PT Waskita Sriwijaya Tol (WST) yang merupakan Badan Usaha Jalan Tol (BUJT) pemilik konsesi ruas tol Kayu Agung-Palembang-Betung (Tol Kapal Betung). 

Setelah beroperasi parsial pada April 2020, saat ini Waskita Sriwijaya Tol fokus dalam percepatan penyelesaian konstruksi pada ruas tahap II Kramasan-Betung, yang ditargetkan rampung pada kuartal III 2023.

Direktur Utama Waskita Toll Road Rudi Purnomo menyampaikan, konstruksi ruas Tol Kapal Betung merupakan salah satu realisasi penyerapan dana Penyertaan Modal Negara yang diterima induk usaha, PT Waskita Karya (Persero) Tbk.

Sebelumnya, ruas tol Kapal Betung menerima dana dari PMN tahun 2021 sebesar Rp 3 triliun, serta fasilitas pinjaman investasi dari kreditur sebesar Rp 2,9 triliun pada Juni 2022. 

"Pada akhir tahun ini, dengan adanya PMN tahun 2022 yang akan diterima Waskita, ruas Tol Kapal Betung akan kembali menerima dana PMN senilai Rp 2 triliun. Dengan adanya dana tersebut, seluruh kebutuhan pembiayaan sebesar Rp 7,9 Triliun telah terpenuhi. Sehingga perseroan optimis dapat menyelesaikan ruas Tol Kapal Betung sesuai dengan target," ujar Rudi, Sabtu (12/11/2022).

Direktur Utama Waskita Sriwijaya Tol Herwidiakto menyampaikan, progres konstruksi Ruas Tol Kapal Betung tahap II telah mencapai 48,34 persen, dan ditargetkan selesai konstruksi pada kuartal III 2023. 

 


Pengoperasian Bertahap

Tol Kayu Agung-Palembang-Betung. (Dok Kementerian PUPR)

Pengoperasian akan dilakukan secara bertahap, dimana tahap pertama adalah Segmen Sungai Rengas-Pangkalan Balai pada kuartal I 2023. Selain ruas tol, WST juga akan membangun fasilitas Tempat Istirahat dan Pelayanan (TIP) atau rest area. 

"Kami berencana untuk membangun TIP yang tersebar pada enam titik Ruas Tol Kapal Betung, di mana TIP tahap pertama akan dibangun di KM 360 B yang ditargetkan rampung pada Nataru tahun 2022. Selain untuk memenuhi Standar Pelayanan Minimal (SPM) jalan tol, harapan kami TIP tersebut dapat menjadi sarana bagi para pelaku UMKM sekitar untuk bersama-sama memajukan perekonomian penduduk sekitar," tuturnya. 

Ruas Tol Kayu Agung-Palembang-Betung memiliki total panjang mencapai 111,69 km, yang terdiri dari dua tahap, yakni Tahap I (Kayu Agung-Kramasan) dan Tahap II (Kramasan-Betung). Pada Ruas Tol Kapal Betung terdapat 3 jembatan bentang panjang, antara lain Jembatan Ogan yang telah beroperasi. 

Jembatan ini memiliki ornamen yang kental budaya dan menunjukkan kearifan lokal Palembang, sehingga dapat menjadi atraksi turis di sekitar ruas tol. Selain itu, terdapat Jembatan Kramasan dan Jembatan Musi yang masih dalam tahap kontruksi.


Waskita Karya Segera Rights Issue Setelah Resmi Terima PP PMN 2022

Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Sebelumnya, PT Waskita Karya Tbk (WSKT) terus berupaya memperbaiki kinerja, salah satunya dengan penguatan permodalan melalui Penyertaan Modal Negara (PMN).

Terbaru, Waskita telah menerima Peraturan Pemerintah (PP) atas Penyertaan Modal Negara (PMN) yang akan diberikan kepada Perseroan. PP No. 34 Tahun 2022 tentang Penambahan Penyertaan Modal Negara Republik Indonesia Ke Dalam Modal Saham Perusahaan Perseroan (Persero) PT Waskita Karya Tbk tersebut ditandatangani langsung Presiden Republik Indonesia Joko Widodo. 

PP PMN tersebut menyebutkan Pemerintah menilai Perseroan perlu untuk memperbaiki struktur permodalan dan meningkatkan kapasitas usahanya dalam rangka penyelesaian Proyek Strategis Nasional di bidang jalan tol melalui penerbitan saham baru atau right issue.

Untuk mempertahankan komposisi kepemilikan saham negara pada perseroan, perlu melakukan penambahan penyertaan modal Negara Republik Indonesia ke dalam modal saham Waskita.

Berdasarkan PP PMN, Negara Republik Indonesia melakukan penambahan penyertaan modal ke dalam modal saham Waskita sebesar Rp3 triliun yang bersumber dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun Anggaran 2022. Adapun nilai PMN tersebut ditetapkan Menteri Keuangan berdasarkan hasil pelaksanaan penerbitan saham baru yang disampaikan Menteri Badan Usaha Milik Negara.

SVP Corporate Secretary Perseroan Novianto Ari Nugroho menuturkan, dengan diterimanya PP PMN tersebut, pernyataan efektif OJK dapat segera diperoleh dan proses rights issue dapat segera dilaksanakan.

"Perseroan menargetkan dana rights issue sebesar Rp3,98 triliun. Seluruh dana yang diperoleh dari PMN sebesar Rp3,0 triliun akan digunakan untuk penyelesaian 2 ruas tol eksisting Perseroan, dan dana publik sebanyak-banyaknya sebesar Rp980 miliar akan digunakan sebagai modal kerja dan capex untuk Perseroan maupun anak perusahaan," ujar Novianto dikutip dari keterangan tertulis, Minggu (9/10/2022).

Dua proyek tol yang akan dikerjakan dengan penambahan modal PNM adalah proyek Kayu Agung - Palembang Betung Rp 2 triliun dan tol Ciawi - Sukabumi dengan dana hampir Rp 1 triliun. Rights issue  ditargetkan akan dilaksanakan pada awal Desember 2022, menunggu pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK).


Kontrak Baru Waskita Karya

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) (Foto: Waskita Karya)

 PT Waskita Karya (Persero) Tbk mencatatkan nilai kontrak baru sebesar Rp 10,51 triliun hingga Agustus 2022. Jumlah tersebut baru sekitar 43 persen dari target nilai total kontrak baru 2022 sebesar Rp 25 triliun hingga Rp 30 triliun.

Investor Relations Officer Waskita Karya, Alvina Kusumawardani menuturkan nilai kontrak baru masih didominasi segmentasi infrastruktur konektivitas dengan persentase 65,08 persen. 

“Mayoritas masih didominasi infrastruktur konektivitas. Ini adalah proyek-proyek seperti jalan tol, jalan nasional, dan lainnya. Kemudian nilai kontrak baru ini juga diikuti oleh proyek-proyek anak perusahaan,” tutur Alvina dalam webinar Indonesia Investment Education (IIE), Sabtu (8/10/2022). 

Alvina turut menjelaskan dari total nilai kontrak baru Rp 10,51 triliun, berdasarkan kontrak baru by owner sebesar 72,63 persen dimiliki pemerintah, swasta 11,49 persen, pengembangan bisnis 12,03 persen, dan BUMN 3,85 persen.

“Adapun Winning rate Waskita Karya ada di level 26,83 persen. Ini mulai kembali ke level sebelum pandemi Covid-19, di mana winning rate Waskita itu stabil di level 25 sampai 30 persen,” jelas Alvina. 

Kemudian target nilai kontrak baru Waskita Karya pada 2023 adalah sekitar Rp 30 triliun hingga Rp 35 triliun. 

 


Partisipasi Waskita dalam Pembangunan IKN

Alvina mengungkapkan sejauh mana partisipasi Waskita Karya dalam pembangunan IKN. Pada Juli dan Agustus 2022, Waskita telah memenangkan dua proyek yang cukup besar untuk IKN. 

“Proyek pertama adalah proyek jalan lingkar sepaku, sebesar Rp 181 miliar dan juga proyek jalan tol segmen Simpang Tempadung-Jembatan Pulau Balang, dengan total nilai kontrak Rp 2,2 triliun,” ungkap Alvina.

Waskita Karya saat ini tengah menunggu pengumuman pemenang atas proyek pembangunan sekretariat negara dengan nilai cukup tinggi yaitu Rp 1,3 triliun. 

“Kami targetkan dalam waktu dekat dapat dilakukan pengumuman pemenang oleh pemerintah,” pungkas Alvina.

Infografis 4 Ruas Jalan Tol Trans Sumatera Siap Beroperasi Pertengahan 2019.

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya