Liputan6.com, Jakarta Kerabat meragukan satu keluarga tewas di Kalideres, Jakarta Barat karena kelaparan. Bukan tanpa alasan, Handoyo pun mengungkap latar belakang perekonomian para korban.
Empat orang jasad ditemukan di dalam rumah Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis 10 November 2022.
Advertisement
Handoyo merupakan salah satu ipar dari empat orang korban. Bersama istrinya Ris Astuti menjalani pemeriksaan di Polsek Kalideres, Sabtu (12/11/2022).
"(Ekonomi) biasa-biasa saja, yang saya tahu ibunya dulu jualan kue, bapaknya kerja kantor, tapi anaknya saya tidak tahu kerja apa lupa," kata dia di Polsek kalideres, Sabtu (12/11/2022).
Handoyo mengatakan, dia justru kaget kala mendengar isu korban meninggal akibat kelaparan.
"Kenapa dia tidak menghubungi saudara atau mungkin minta tolong tetangga tapi tidak ada sama sekali, sehingga kita juga kaget baru tahu kalau sampai begitu parahnya," ujar dia soal satu keluarga tewas di Kalideres itu.
Handoyo mengakui jarang berkomunikasi dengan korban. Seingatnya, sekira 20 tahun lalu dia berkomunikasi dengan korban. Tapi komunikasi dengan istrinya terakhir beberapa tahun lalu.
"Istri saya hubungi selamat ulang tahun begitu, tapi itu dibales, direspons. Mungkin tahun-tahun lalu ya," ujar dia.
Sementara itu, Ris Astuti menambahkan, para korban secara ekonomi tergolong cukup. Selama ini, Ris tak pernah mendengar para korban mengeluh tidak punya makanan.
Bahkan, waktu tinggal di Gunung Sahari mereka suka memberikan bingkisan kepada keluarga berupa makanan atau baju.
"Kalau kita ultah kirimin paket," ujar dia.
Tahu Korban Meninggal dari RT
Sepengetahuannya, korban dulunya ada yang menjual kue dan pekerja kantoran. Namun, akhir-akhir ini tak tahu-menahu karena sudah lama tidak menjalin komunikasi. Ris menyampaikan, kabar meninggal para korban diketahui dari RT setempat.
"Dari pak RTnya, kebetulan adik pak RT tinggal di Gunung Sahari di rumah kakak. Dari kakak baru kontakan ke saudaranya," ujar dia.
Ris mengatakan, ia berencan meminta surat pengambilan jenazah. Rencana korban akan dikremasi di Cilincing.
"Jenazah rencana besok dikremasi, hari ini minta surat," ujar dia.
Sebelumnya, Asiung, Ketua RT di Perumahan Citra Garden Satu Extension, mengatakan, akan ada pihak saudara dari satu keluarga yang ditemukan tewas oleh warga pada Kamis (10/11) datang ke lokasi kejadian. Diketahui, mereka yang meninggal dunia yakni RY (71), RN (68), DF (42) dan DG (69).
"Iya (kemari/lokasi kejadian), cuma jam berapanya, saya kurang tahu," kata Asiung kepada wartawan, Sabtu (12/11/2022).
Namun, sebelum ke lokasi kejadian akan lebih dulu menyambangi Polsek Kalideres yang menangani kasus tersebut.
"Ke Polsek Kalideres, nanti karena rencana jenazah keluarga mau diambil pihak keluarga, Minggu mau dikremasi," ujarnya.
"Dia urusin surat izin untuk surat kematian itu, untuk ambil jenazah mau dikremasi. Itu yang buat kan pihak kepolisian," sambungnya.
Setelah ke Polsek Kalideres, nantinya pihak keluarga tersebut akan menuju ke lokasi kejadian. Namun, belum diketahui tujuan pihak keluarga korban tewas mendatangi lokasi kejadian.
"(Abis itu ke sini/lokasi) iya, rencana seperti itu," tutupnya.
Advertisement
Tak Ada Makanan di Rumah
Polisi mengungkap kondisi rumah usai mengevakuasi keluarga yang ditemukan meninggal di dalam rumah Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis 10 November 2022.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menerangkan, perabotan di dalam rumah masih lengkap. Namun, banyak barang barang yang sudah dimasukin kardus.
"Perabotan masih ada. Barang seperti bajunya juga sudah diikat, seperti orang mau pindah, lampu juga banyak sudah banyak yang dicopot," kata dia di kantornya, Sabtu (12/11/2022).
Syafri mengatakan, salah satu perabotan yang masih ada di antaranya kulkas. Tapi, tidak ada makanan di dalamnya. Pun demikian dengan sisa-sisa makanan juga kosong.
"Di dalam rumah tidak ditemukan nasi atau beras tidak ada," ujar dia.
Syafri menerangkan, pihaknya juga menemukan beberapa catatan saat melakukan olah Tempat kejadian Perkara (TKP).
Adapun, catatan berupa bon bekas belanjaan korban sehari-hari. Tapi, itu sudah lama sekali.
"Itu catatan biasa, struk tahun 2011," ujar dia.
Kelaparan?
Penyebab kematian satu keluarga masih terus ditelusuri. Keempat jenazah ditemukan dalam rumah Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat pada Kamis 10 November 2022.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menerangkan, berdasarkan hasil autopsi memang pada tubuh korban tidak ada masuk makanan dalam kurun waktu dua hari atau lebih. Namun, kondisi seperti itu belum tentu menjadi penyebab kematian.
"Menurut dokter bahwa jenazah yang dilakukan pemeriksaan dalam keadaan begitu. Kemudian kemarin yang disampaikan bahwa tidak ditemukan sisa atau bekas makanan di lambung, itu keterangan sementara, belum tentu menjadi penyebab kematian," kata dia di Jakarta, Sabtu (12/11/2022).
Syafri meluruskan, anggapan orang-orang tentang latar belakang korban yang tinggal di pemukiman dan bisa menderita kelaparan mungkin harus didalami. Namun, keterangan yang diterima kepolisian para korban memiliki kerpibadian tertutup.
"Orang-orang menganggap 'oh dia tinggal di pemukiman, kenapa bisa kelaparan?' Karena kelaparannya bukan berarti tidak ada makanan, tapi keluarga itu tertutup sehingga tidak ada yang tahu kalau dia kekurangan makanan," ujar dia.
Advertisement
Korban Minta PLN Putus Listrik Rumahnya
Satu keluarga ditemukan tewas di sebuah rumah di Perumahan Citra Garden, Kalideres, Jakarta Barat, pada Kamis 10 November 2022. Polisi mengungkap percakapan terakhir antara salah satu korban dengan petugas PLN.
Kapolsek Kalideres AKP Syafri Wasdar menerangkan, penyidik telah memeriksa telepon genggam yang disita sebagai barang bukti.
Berdasar barang bukti itu diketahui, korban menghubungi pihak PLN agar memutus aliran listrik di rumah. Jejak komunikasi terekam pada 4 Oktober 2022.
"Dia (korban) yang menghubungi pihak PLN untuk minta diputus aliran listriknya. Itu tanggal 4 Oktober," kata Syafri, Jakarta, Sabtu (12/11/2022).
Dia mengatakan, pihak PLN menghubunginya kembali pada 22 Oktober 2022. Namun, tak mendapat respons.
"Chat ke sana centang satu jadi tidak ada jawaban," jelas dia.
Syafri menduga, kematian korban terjadi tiga minggu lalu terhitung dari komunikasi dengan PLN. Temuan itu diperkuat dengan hasil autopsi. Adapun, perkiraan kematian sekira 3 minggu lalu.
"Berarti benar kurang lebih 3 minggu," ujar dia.
Dia menerangkan, pihak PLN yang berkomunikasi dengan salah satu korban sudah dimintai keterangan sebagai saksi.
"Iya sudah periksa," ujar Syafri.