Liputan6.com, Wonosobo - Kawasan Wonosobo, Jawa Tengah (Jateng) memiliki beragam destinasi wisata menarik. Ditambah kawasan Wonosobo cenderung memiliki udara yang dingin dan menyegarkan, sehingga cocok menjadi salah satu tempat tujuan wisata di Jawa Tengah.
Ada berbagai destinasi wisata menarik untuk wisatawan, mulai dari perbukitan, area perkebunan, telaga, dan kawah. Dikutip dari berbagai sumber, berikut sederet destinasi wisata Wonosobo, Jawa Tengah untuk para wisatawan.
Baca Juga
Advertisement
1. Komplek Candi Arjuna
Candi Arjuna menjadi salah satu destinasi sejarah dan budaya di kawasan Wonosobo. Candi ini terletak di Desa Dieng Kulon, Kecamatan Batur. Candi Arjuna berada di dataran tinggi yang dikelilingi perbukitan. terdapat lima bangunan candi yaitu Candi Arjuna, Candi Semar, Candi Srikandi, Candi Puntadewa, dan Candi Sembadra.
Hingga saat ini kompleks Candi Arjuna digunakan untuk beribadah di hari Galungan.
Saksikan video pilihan berikut ini:
Agrowisata Tambi
2. Agrowisata Tambi
Perkebunan teh Tambi menjadi destinasi wisata andalan kabupaten Wonosobo. Sesuai dengan namanya, perkebunan teh ini terletak di Desa Tambi, Kecamatan Kejajar, Kabupaten Wonosobo.
Perkebunan Tambi berada di wilayah paling tinggi dengan ketinggian mulai dari 1400 hingga 2100 mpdl. Para wisatawan akan langsung disambut udara yang dingin dan segar saat mengunjungi destinasi wisata ini.
Meskipun berada di tengah pedesaan, tetapi cukup mudah untuk mencapainya. Tambi bisa ditempuh menggunakan kendaraan pribadi dari Kota Wonosobo yang hanya berjarak 16 kilometer ke arah utara.
Perkebunan ini sendiri telah ada sejak tahun 1865 dan dirikan oleh Pemerintah Belanda. Setelah kemerdekaan perusahaan tersebut diambil alih dan berganti nama menjadi NV. Tambi pada 1957.
Para wisatawan akan mendapati para pemetik teh jika menyusuri kebun teh pada pagi hari.
Advertisement
Waduk Wadaslintang
3. Waduk Wadaslintang
Waduk Wadaslintang merupakan obyek wisata yang terletak di Kecamatan Wadaslintang, Kabupaten Wonosobo, Provinsi Jawa Tengah. Waduk ini berada di kawasan perbatasan Kecamatan Wadaslintang bagian selatan dan Kecamatan Padureso di Kabupaten Kebumen.
Daya tarik utama Waduk Wadaslintang adalah hutan pinus yang mengelilingi Waduk Wadaslintang. Kawasan ini memiliki spot menarik yang selalu dicari pengunjunng, yakni Lubang Sewu.
Lubang Sewu merupakan spot wisata yang hanya dapat ditemukan pada saat musim kemarau. Waduk Wadaslintang mulai dikerjakan pada 1982. Pembangunan waduk cukup lama, yakni sekitar tujuh tahun.
Tanah yang diperlukan untuk pembanguan waduk sekitar 2.626 hektar. Pada awal pembangunan harus memindahkan sebanyak 7.000 penduduk yang tinggal di perbatasan Kebumen-Wonosobo. Karena, genangan air mencakup sembilan desa di sana.
Para wisatawan yang hendak berkunjung ke Waduk Wadaslintang dikenakan biaya tiket masuk sebesar Rp 10.000 per orang. Bagi pengunjung yang membawa kendaraan pribadi akan dikenakan tarif parkir senilai Rp 3.000 untuk sepeda motor dan Rp 5.000 untuk mobil.
Curug Winong
4. Curug Winong
Curug Winong terletak di Desa Winongsari, Kecamatan Kaliwiro, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah. Sakah satu destinasi wisata alam di Wonosobo ini belum terlalu banyak dijamah oleh wisatawan, sehingga dapat menyajikan suasana yang begitu asri.
Untuk menuju ke Curug Winong, para wisatawan dapat menuju ke Desa Winongsari. Selama perjalanan ke Curug Winong, wisatawan akan disuguhi pemandangan hutan dan pohon pinus yang indah dan menawan, serta jalan yang berkelok-kelok dan menanjak.
Curug ini memiliki ketinggian kurang lebih 100 meter, dan terdapat tebing khas dari tempat tersebut. Di sekitar curug masih banyak terdapat bebatuan besar, terkadang ada wisatawan yang nekat untuk memanjat batu tersebut.
5. Sumur Jalatunda
Sumur Jalatunda menjadi salah satu destinasi wisata yang kerap dikunjungi para wisatawan selanjutnya di sekitar Wonosobo. Sumur Jalatunda yang berlokasi di Desa Pekasiran, Kecamatan Batur, Kabupaten Banjarnegara.
Sumur ini bisa dikatakan sumur terbesar di dunia karena luasnya hampir sama atau bahkan lebih besar daripada lapangan sepak bola. Konon sumur ini dipercaya sebagai sumur bertuah.
Berdasarkan kepercayaan masyarakat sekitar, jika seseorang bisa melempar batu dan mengenai dinding sumur, maka segala keinginan dan cita-citanya akan terkabul. Penamaan Jalatunda ini berasal dari dua kata dalam bahasa Jawa, yaitu “jala” yang berarti jaring-jaring penghambat dan kemudian “tunda” berarti tertunda.
Dengan melempar batu ke sumur ini, dipercaya akan menghilangkan segala kegagalan dan mewujudkan impian yang tertunda setelah sekian lama. Sumur ini terbentuk dari aktivitas vulkanik yang terjadi ribuan tahun yang lalu
Advertisement