Jaja Laklak Kudapan Khas Bali yang Mirip Serabi

Proses pembuatan kue jaja laklak tak memerlukan waktu yang lama.

oleh Tifani diperbarui 13 Nov 2022, 21:00 WIB
Ilustrasi serabi. (Photo @azerbaijan_stockers Copyright by Freepik)

Liputan6.com, Bali - Jaja laklak merupakan salah satu kuliner khas Bali. Kudapan manis ini kerap disebut-sebut sebagai serabi khas Pulau Dewata.

Sepintas, jaja laklak memang mirip dengan serabi yang berada di Pulau Jawa. Dikutip dari jurnal berjudul "Developing Culinary Tourism: The Role of Traditional Food as Cultural Heritage in Bali" (2019) oleh Ni Wayan Sukerti, berbeda dengan serabi, jaja laklak Bali berbentuk bulat lebih kecil dengan warna hijau pandan.

Adonannya terbuat dari tepung beras dengan campuran air dan ekstrak daun pandan. Lalu disajikan dengan taburan kelapa parut serta air gula merah di atasnya.

Kudapan ini memiliki rasa manis dari gula kelapa diatasnya, gurih dan ada sedikit sensasi gosong yang menambah keunikan cita rasa kue ini. Jaja laklak dipercaya sudah dikembangkan masyarakat Bali sejak munculnya peradaban di pulau ini.

Proses pembuatan kuliner Bali juga masih dipertahankan hingga saat ini. Tungku dan alat masak yang terbuat dari tanah liat masih dipertahankan demi menjaga cita rasa jaja laklak tetap autentik.

Proses pembuatan kue jaja laklak tak memerlukan waktu yang lama. Adonan jaje laklak terdiri dari bahan bahan tepung beras, tepung ketan, ragi, santan, air daun suji, kelapa dan garam.

Sedangkan untuk bahan kinca (topping gula merah) hanya memerlukan gula merah, air, dan daun pandan. Kemudian adonan dituang kedalam cetakan jaja laklak yang khas.

Proses pematangan adonan hanya memerlukan waktu beberapa menit, sampai bagian atas adonan berongga-rongga. Jika terlalu lama, dapat dipastikan bagian bawah adonan jaja lakalak akan gosong.

Kue jaja laklak dapat dengan mudah ditemukan di Bali, baik ditepi jalan maupun di pasar-pasar tradisional. Para penikmat kuliner juga dapat mengunjungi sentra pembuatan jaja laklak yang berada di Dusun Jelekungkang, Desa Taman Bali, Kabupaten Bangli.

Harga kudapan ini dibanderol mulai dari Rp3.000 sampai Rp5.000 per bungkus. Baru-baru ini jaja laklak ditetapkan sebagai Warisan Budaya Tak Benda Asal Bali, bersama arak Bali dan sate lilit.

 

Saksikan video pilihan berikut ini:

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya