Liputan6.com, Jakarta Gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau KTT G20 yang berlangsung di Bali akan berkontribusi besar kepada ekonomi Indonesia. Dalam hitungannya, KTT G20 akan memberikan dampak ke pendapatan domestik bruto (PDB) hingga USD 533 juta atau setara Rp 7,5 triliun.
Namun, dengan digelarnya hajatan besar tersebut diperkirakan akan berdampak pada kegiatan masyarakat, khususnya di wilayah Bali.
Advertisement
Menurut Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan, bagi masyarakat Bali sendiri, pemerintah menyadari kegiatan ini akan berdampak pada kegiatan sehari-hari masyarakat dalam beberapa waktu kedepan.
‘’Kepada warga Bali, saya mohon maaf apabila dalam beberapa hari aktivitasnya terdampak, kami membutuhkan dukungan semua pihak supaya kegiatan ini berlangsung dengan sukses,’’ ungkap Luhut, dalam keterangan tertulis di Jakarta, Minggu (13/11/2022).
Pemerintah daerah sendiri telah mengeluarkan himbauan agar masyarakat mengurangi kegiatan keluar rumah selama berlangsungnya KTT ini. Namun bukan berarti masyarakat tidak bisa keluar rumah.
Bagi kegiatan yang bisa dilakukan di rumah seperti kegiatan sekolah, akan dilakukan secara daring. Untuk karyawan dapat terus beraktivitas dari rumah atau work from home (WFH).
Bali ingin mengajak dunia untuk pulih bersama, untuk bangkit lebih kuat dengan bergotong royong serta membawa perdamaian bagi masyarakat dunia.
Bali membawa aura persahabatan. Bali memberi aura perdamaian. Selangkah lagi Indonesia akan menuntaskan kepemimpinan Indonesia dalam membawa arah G20.
Kontribusi KTT G20 ke PDB Indonesia Capai Rp 7,5 Triliun
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan menjelaskan, gelaran Konferensi Tingkat Tinggi G20 atau KTT G20 yang berlangsung di Bali akan berkontribusi besar kepada ekonomi Indonesia. Dalam hitungannya, KTT G20 akan memberikan dampak ke pendapatan domestik bruto (PDB) hingga USD 533 juta atau setara Rp 7,5 triliun.
"KTT G20 akan memberikan manfaat bagi Indonesia. Diperkirakan kontribusi G20 mencapai USD 533 juta atau sekitar Rp 7,5 triliun terhadap PDB Indonesia 2022," ujar Menko Luhut dalam konferensi pers virtual, Sabtu (12/11/2022).
Gelaran KTT G20 di Bali juga akan membuat Indonesia dilihat oleh dunia internasional. Para investor dan negara lain akan semakin percaya kepada Indonesia. Dengan kepercayaan ini diharapkan bisa meningkatkan investasi ke Indonesia terutama yang sesuai dengan visi dan misi seperti energi bersih dan lainnya.
"Bahwa Indonesia memiliki peran strategis dalam percaturan global dan merupakan tempat investasi yang sangat-sangat strategis. Ini terlihat dari banyaknya permintaan bilateral dengan Presiden Jokowi," jelas Menko Luhut.
Presidensi G20 juga memberikan dampak positif kepada serapan tenaga kerja. Dengan adanya gelaran G20 yang sudah berlangsung sejak awal tahun ini mendongkrak konsumsi domestik hingga Rp 1,7 triliun. Hal ini juga akan membangkitkan serapan tenaga kerja hingga lebih dari 33 ribu orang di berbagai sektor.
Presidensi G20 menjadi momentum sejarah Indonesia yang baru akan terulang 20 tahun lagi. Oleh karena itu, Luhut meminta semua pihak agar menyukseskan KTT G20 Bali 2022.
Advertisement
30 Bus Listrik Karya Anak Bangsa Siap Antar Jemput Delegasi KTT G20 Bali
Pemerintah Indonesia telah menyiapkan sejumlah kendaraan listrik untuk mengakomodasi mobilitas delegasi KTT G20 di Bali. Salah satunya adalah menyediakan 30 Bus Listrik Merah Putih (BLMP) ukuran medium. Bus ini akan mengantar delegasi KTT G20 sejak kedatangan di Bandara Ngurah Rai, Denpasar hingga ke lokasi pertemuan di Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC).
Kepala Humas Direktorat Jenderal Perhubungan Darat Kementerian perhubungan (Kemenhub) Pitra Setiawan mengatakan, 30 bus listrik ini sudah berada di Bali sebelum acara puncak KTT G20.
“Dari ke-30 bus tersebut, 9 unit sudah berada di Bali, 10 unit sedang dalam perjalanan, satu unit lagi akan selesai akhir pekan ini. Bus-bus ini tidak bisa diberangkatkan secara bersamaan karena produksi juga dilakukan bertahap,” katanya dalam keterangan tertulis, Sabtu (12/11/2022).
Seluruh bus ini merupakan buatan dalam negeri dengan tingkat kandungan dalam negeri (TKDN) sebesar 76,98 persen. Bus Listrik Merah Putih ini merupakan kolaborasi pengembangan kendaraan listrik BUMN dan konsorsium perguruan tinggi di Indonesia seperti Universitas Airlangga, Universitas Gadjah Mada, dan Institut Senirupa Indonesia Denpasar, dan Institut Teknologi Surabaya.
“Bus sudah menjalani uji kelaikan jalan di Balai Pengujian Laik Jalan dan Sertifikasi Kendaraan Bermotor (BPLJSKB) di Bekasi, Jawa Barat. Semua kendaraan jenis apa pun diuji kelaikan jalannya di sana," terang Pitra.
Ada Bus dari Perusahaan
Selain Kementerian Perhubungan, terdapat 11 bus listrik ukuran medium dan besar dari sejumlah perusahaan mendukung kesuksesan acara Presidensi G20. Dengan demikian, total bus listrik yang tersedia adalah 41 unit.
Pada 1 November 2022 lalu, bus-bus listrik ini sudah mulai menjalani uji coba dengan menyusuri rute Bandara Ngurah Rai hingga Nusa Dua. Ada 60 pengemudi yang akan dibagi dalam dua waktu kerja, masing-masing 30 orang.Dijadwalkan bus mulai beroperasi pada 11-17 November 2022 mulai pukul 6.00 Wita-22.00 Wita.
Tidak hanya itu, untuk memudahkan mobilisasi di kawasan ITDC Nusa Dua Bali, pihaknya juga menyediakan ojek sepeda motor listrik secara gratis. Tidak disiapkan oleh kementerian tetapi dua perusahaan swasta dengan jumlah total 90 motor listrik. “Para pengemudi motor listrik akan melayani baik delegasi maupun panitia KTT G20,” imbuh Pitra.
Titik-titik pelayanan motor listrik ini adalah Hotel Grand Whiz, The Westin Resort Nusa Dua/Bali Convention Center (BICC), Bali Nusa Dua Convention Center (BNDCC), Bali Collection, Hotel Grand Hyatt, dan Hotel Courtyard By Marriott.
Advertisement