Liputan6.com, Jakarta - Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo menegaskan pihaknya telah menyiapkan langkah antisipasi untuk mencegah terjadinya serangan siber pada Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali.
Polri telah berkoordinasi dengan Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) sebagai leading sector, serta Badan Intelijen Negara (BIN) dalam rangka mengantisipasi serangan siber.
"Karena memang yang namanya serangan siber walaupun leading sector-nya BSSN selaku penanggung jawab keamanan sistem jaringan, namun tetap proses penegakan hukum dan pencarian pelaku tetap harus kita lakukan. Sehingga dari awal sebaiknya kita semua harus siap menghadapi kondisi tiba-tiba ada serangan," tutur Listyo kepada wartawan, Minggu (13/11/2022).
Baca Juga
Advertisement
Menurut Listyo, antisipasi serangan siber dilaksanakan di seluruh tempat pelaksanaan event internasional tersebut, baik lokasi utama maupun pendukung yang terhubung dengan koneksi internet.
Pencegahan di setiap lini tentunya diharapkan bisa membuat Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali berjalan dengan lancar dan aman dari gangguan siber.
"Jadi kita minta itu betul-betul dilakukan, persiapan begitu ada serangan bagaimana recovery yang bisa dilakukan sehingga tidak mengganggu kegiatan utama khususnya terkait dengan pada saat event berlangsung," jelas dia.
Lebih lanjut, Listyo meminta kepada seluruh stakeholder terkait untuk terus mematangkan langkah maupun skenario atas segala dinamika yang dapat berkembang.
"Jadi saya minta terus dilakukan peningkatan terhadap skenario-skenario yang mungkin terjadi terkait dengan sistem serangan yang akan mengganggu baik di luar maupun di dalam venue," ucapnya.
Listyo menyatakan, BSSN, Polri, dan BIN akan terus maksimal melakukan koordinasi serta proses evaluasi untuk pengamanan serangan siber di KTT G20.
"Karena memang ini harus dilakukan evaluasi setiap hari. Sehingga kita yakin mulai dari proses sampai pelaksanaan kegiatan bisa berjalan dengan baik," ucap Listyo menandaskan.
Polri Gunakan Face Recognition Amankan G20
Polri kembali menggelar latihan Pra Operasi Puri Agung 2022 dalam rangka pengamanan pelaksanaan presidensi Konferensi Tingkat Tinggi (KTT) G20 di Bali. Penyelenggaraan KTT G20 ini digelar pada 15-16 November 2022.
Latihan hari kedua ini yakni dengan melakukan simulasi di beberapa tempat yang mempunyai potensi kerawanan.
Latihan ini dipimpin langsung oleh Wakapolri Komjen Gatot Eddy Pramono yang didampingi oleh Dankor Brimob Polri Komjen Anang Revandoko, Asops Polri Irjen Agung Setya Imam Effendi, dan Kadiv Humas Polri Irjen Dedi Prasetyo.
"Tadi kita langsung melihat simulasi-simulasi di lapangan melalui command center dan bisa mengontrol semuanya di sana," kata Gatot di Command Center Polda Bali, Jumat (4/11/2022).
Melalui command center tersebut, Gatot mengaku pihaknya bisa mengetahui di mana ploting anggota serta sarana dan prasarana yang sudah ditempatkan.
Selain itu, command center juga dilengkapi dengan teknologi face recognition, sehingga jika nantinya ada daftar pencarian orang (DPO) kepolisian dan orang yang dicurigai langsung bisa melakukan tindakan.
"Command center ini juga menggunakan face recognition sehingga jika ada satu DPO yang kita curigai di tempat tersebut kita bisa mengambil langkah-langkah apa yang kita lakukan sesuai cara bertindak yang kita siapkan," ujarnya.
Untuk pertama kalinya, Indonesia memegang Presidensi Group of 20 (G20), forum kerja sama 20 Ekonomi utama dunia. Periode Presidensi Indonesia berlangsung selama satu tahun, mulai 1 Desember 2021 hingga 30 November 2022.
Advertisement