Liputan6.com, Jakarta - Beberapa tahun terakhir, tempat kerja telah berubah secara signifikan karena pandemi COVID-19.
Karyawan memiliki kebutuhan yang meningkat akan fasilitas dan dukungan yang berbeda seperti pekerjaan hybrid dan jarak jauh, serta tunjangan kesehatan yang diperluas.
Advertisement
Menurut survei National Society of High School Scholars (NSHSS), Gen Z merupakan generasi yang cocok untuk tempat kerja yang telah berubah secara signifikan.
"2022 Career Interest Survey" dari NSHSS menyelami motivasi karier untuk generasi berbakat berikutnya, anggota Gen Z, yang mencakup individu yang lahir antara tahun 1997 dan 2012.
Satu hal yang pasti dari gen Z, yaitu generasi ini dibesarkan di lingkungan yang serba digital dan serba canggih.
Hal tersebut membuat mereka akan melahirkan generasi yang memiliki karakteristik sangat beragam. Baik itu dari sisi akademis atau hubungan interpersonal.
Survei ini mengungkapkan keprihatinan dan preferensi dari 11.495 orang usia sekolah menengah dan perguruan tinggi yang beragam.
Menurut NSHSS, kesetaraan di tempat kerja adalah hal yang tidak dapat dinegosiasikan untuk talenta Gen Z yang sudah berdampingan dengan teknologi, dan kekhawatiran COVID-19 tidak begitu menonjol seperti dalam dua tahun terakhir.
Dari hasil survei tersebut ditemukan bahwa, Gen Z memiliki tiga hal yang diprioritaskan di tempat kerjanya dan mereka tidak mengejar uang.
Berikut prioritas kerja Gen Z dalam tempat kerja yang dikutip dari CNBC, Minggu (13/11/2022).
1. Penekanan pada Kesetaraan
Survei menemukan bahwa lebih dari seperlima responden survei (22 persen) mengatakan bahwa pengalaman pribadi mereka sendiri dengan ketidaksetaraan dan diskriminasi rasial telah memengaruhi pilihan karier mereka.
Perlakuan yang setara bagi semua karyawan dari berbagai ras dan gender adalah yang paling penting bagi Gen Z, diikuti oleh kualitas hidup, fleksibilitas/adaptasi pemberi kerja, dan tanggung jawab sosial perusahaan.
Ketua NSHSS, James Lewis, mengatakan bahwa keinginan Gen Z untuk tempat kerja yang adil adalah "mengagumkan," dan sesuatu yang harus diperhatikan oleh perusahaan.
"Sangat penting bagi pengusaha untuk memahami dan mendengarkan kaum muda dalam hal DE&I. Kesetaraan untuk semua adalah prioritas besar, karena mereka ingin dikaitkan dengan organisasi yang memperlakukan semua orang secara adil, memberikan peluang bagi semua orang, memberikan pelatihan, dan lingkungan keberagaman dan inklusi," jelas Lewis.
"Begitulah cara (pemberi kerja) dapat membuat kandidat berkualitas tinggi ini tetap bersemangat menjadi bagian dari organisasi Anda dan mempertahankan mereka dari waktu ke waktu." tambahnya.
Keinginan untuk memberikan dampak positif pada dunia dan memenuhi "tanggung jawab sosial" mereka juga memengaruhi jenis bidang yang diinginkan oleh talenta muda untuk bekerja.
Tiga puluh lima persen Gen Z ingin bekerja di bidang hak asasi manusia. Keadilan sosial, inovasi sains/teknologi, dan perawatan kesehatan mengikuti di belakang, dengan masing-masing bidang yang diminati oleh 34 persen responden.
Advertisement
2. Bosan dengan Pekerjaan Jarak Jauh
NSHSS juga menemukan bahwa Gen Z "lelah" dengan pekerjaan dan pelatihan online, setelah sekolah jarak jauh selama pandemi "memburuk" pengalaman bekerja jarak jauh untuk talenta muda. Gen Z lebih suka berada di lapangan untuk mendapatkan pengalaman langsung.
Hanya 23 persen responden survei yang menyatakan bahwa pekerjaan jarak jauh sangat penting bagi mereka. Selain itu, 63 persen Gen Z menginginkan pelatihan langsung dari pemberi kerja mereka, dibandingkan dengan hanya 13 persen yang mendukung pelatihan online.
"Kami menemukan bahwa, pada generasi karyawan, pemberi kerja, dan pemimpin masa depan ini, mereka tidak ingin bekerja dari rumah. Mereka ingin memiliki pengalaman yang diperkaya di kantor, sehingga mereka bisa menyingsingkan lengan baju dan belajar dari sesama pekerja dan manajer mereka." ungkap Lewis.
Lewis juga mengatakan bahwa, ini adalah "berita besar" bagi perusahaan, karena banyak yang telah menyatakan niat untuk kembali ke budaya kantor sebelum pandemi.
3. Rasa Ingin Tahu Tinggi
Secara keseluruhan, kesempatan untuk terus belajar dan mobilitas ke atas adalah hal yang paling diminati Gen Z ketika memasuki dunia kerja, dan sesuatu yang harus direncanakan oleh perusahaan untuk dijalankan jika mereka ingin menarik talenta yang lebih muda.
Berpikir tentang pekerjaan penuh waktu pertama mereka, 67 persen responden survei ingin bekerja di perusahaan yang akan "memungkinkan mereka mempelajari keterampilan untuk memajukan karier mereka."
Jalur untuk promosi dan pengembangan profesional berada di urutan kedua dan ketiga dalam urutan kepentingan.
Lebih jauh lagi, 65 persen Gen Z mengatakan bahwa mereka tahu bahwa mereka harus banyak belajar dan mereka sangat ingin melakukannya.
"Anak-anak muda ini memiliki kecintaan untuk belajar. Dan mereka belajar pada tingkat yang lebih cepat daripada generasi sebelumnya," ujar Lewis.
"Jadi ini adalah kesempatan bagi entitas untuk mengatakan, bagaimana kita menciptakan lingkungan di mana ada pembelajaran yang baik di kantor? Bagaimana kita memastikan ada peluang yang baik dan menantang bagi mereka agar mereka tetap terlibat? Dan bagaimana kita memenuhi kapasitas mereka yang kuat untuk belajar?" sambungnya.
Advertisement