Liputan6.com, Bandung Dalam mengantisipasi merebaknya penyakit menular seluruh kelompok masyarakat harus ikut serta dalam gerakan masyarakat hidup sehat (GERMAS). Terlebih, saat ini subvarian XBB sudah masuk dan memiliki tingkat penularan yang tinggi.
Salah satu kelompok masyarakat yang disasar GERMAS adalah pondok pesantren. Menurut Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Nina Susana Dewi, pesantren sehat adalah pesantren yang melakukan upaya kesehatan bersumber daya manusia (UKBM).
Advertisement
"Melalui proses memberdayakan masyarakat dengan kegiatan menginformasikan, mempengaruhi dan membantu masyarakat pesantren agar berperan aktif untuk mendukung perubahan perilaku dan lingkungan sehat serta menjaga dan meningkatkan kesehatan masyarakat pesantren," ujar Nina dilansir dari laman Dinas Kesehatan Jawa Barat, ditulis Bandung, Minggu, 13 November 2022.
Nina mengatakan proses untuk memberdayakan masyarakat itu dilakukan dengan strategi advokasi, pemberdayaan masyarakat dan kemitraan.
Pesantren sehat diupayakan menjadi wadah utama penerapan kebijakan kesehatan dengan prioritas GERMAS sebagai salah satu wujud UKBM di lingkungan pondok pesantren.
Nina menambahkan prinsip yang diterapkan dalam pesantren sehat ini adalah dari, oleh, untuk dan bersama warga pondok pesantren dengan pembina sektor kesehatan, lintas sektor dan pemangku kepentingan terkait lainya, yang mengutamakan pelayanan kesehatan promotif dan preventif.
"Penentuan saat ini menetapkan pesantren sehat di 5 lokus dalam rangka intervensi permasalahan tersebut menjadi fokus untuk kita intervensi secara bersama-sama. Dengan kebijakan kesehatan prioritas GERMAS," kata Nina.
Kegiatan peningkatan kapasitas pesantren sehat kegiatan pendidikan tersebut dilaksanakan minimal dengan praktik melakukan sumber mawas diri (SMD) dan musyawarah masyarakat desa (MMD).
Sehingga raihannya memberikan kesempatan peserta didik untuk menerapkan sendiri pengetahuan dan kecakapannya dengan menggunakan perlengkapan yang sesuai dengan keperluannya.
Germas di Jawa Barat
Sebelumnya, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Barat pada pertengahan tahun ini menerima penghargaan dari Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN) sebagai provinsi dengan penyampaian laporan terbaik untuk klaster aktivitas fisik dalam kegiatan evaluasi dan refleksi pelaksanaan GERMAS di tingkat daerah tahun 2022.
Kegiatan yang secara umum bertujuan untuk mengevaluasi pelaksanaan Germas di daerah tahun 2017 hingga 2021 ini dilaksanakan di Wyndham Casablanca, Kota Jakarta Selatan, pada Kamis, 28 Juli 2022.
Kegiatan ini dihadiri perwakilan dari OPD di seluruh Jawa Barat secara daring, dan perwakilan OPD secara luring oleh Dinas Kesehatan Jawa Barat yang diwakili Kepala Bidang Sumber Daya Kesehatan (SDK) drg. Juanita Fatima.
"Jawa barat mendapatkan apresiasi penghargaan Germas ini adalah wujud kolaborasi lintas sektor dalam mewujudkan gerakan masyarakat hidup sehat," kata Juanita waktu itu.
Klaster Peningkatan Aktivitas Fisik ini merupakan evaluasi tahun 2020 hingga Juni 2022 dengan indikator penjelasan meliputi penyelenggaraan CFD, upaya penyediaan jalur pejalan kaki dan jalur pesepeda oleh provinsi dan penyediaan sarana prasarana yang mendukung aktivitas fisik.
Advertisement