Liputan6.com, Jakarta Harga emas hari ini yang dijual oleh PT Pegadaian (Persero) stabil pada awal pekan ini. Pada perdagangan Senin 13 November 2022, harga emas Pegadaian masih sama dibandingkan perdagangan sebelumnya.
Untuk diketahui, Pegadaian menjual emas Antam, emas UBS, emas Antam Batik dan emas Antam Retro.
Advertisement
Melansir portal resmi Pegadaian, Senin (14/11/2022), harga emas Pegadaian untuk jenis Antam dengan ukuran 1 gram masih dijual Rp 1.007.000, sama jika dibandingkan perdagangan kemarin.
Kemudian harga emas UBS 1 gram dipatok Rp 988.000, juga tak bergerak dibanding perdagangan sebelumnya. Demikian juga dengan harga emas Retro yang tak bergeming di level ke Rp 988.000 per gram.
Untuk harga emas di Pegadaian hari ini yang termurah masih dipatok Rp 528.000 pada jenis UBS dan Antam Retro dengan ukuran 0,5 gram. Sedangkan termahal adalah emas Antam Retro dengan harga Rp 949.679.000 dengan ukuran 1 kg.
Masyarakat bisa memantau langsung rincian harga emas 24 karat di Pegadaian melalui website resminya www.pegadaian.co.id.
Hingga kini, Pegadaian menjual berbagai jenis emas batangan yaitu Emas Antam, emas Antam Retro, emas Antam Batik dan emas UBS.
Harus tahu jika harga emas Pegadaian berubah-berubah mengikuti pasar. Berikut ini daftar lengkap dan terbaru harga emas Pegadaian hari ini:
Harga Emas Antam
- Harga emas Antam 0,5 gram = Rp 556.000
- Harga emas Antam 1 gram = Rp 1.007.000
- Harga emas Antam 2 gram = Rp 1.950.000
- Harga emas Antam 3 gram = Rp 2.898.000
- Harga emas Antam 5 gram = Rp 4.795.000
- Harga emas Antam 10 gram = Rp 9.532.000
- Harga emas Antam 25 gram = Rp 23.700.000
- Harga emas Antam 50 gram = Rp 47.316.000
- Harga emas Antam 100 gram = Rp 94.550.000
- Harga emas Antam 250 gram = Rp 236.099.000
- Harga emas Antam 500 gram = Rp 471.981.000
- Harga emas Antam 1000 gram = Rp 943.920.000
Harga Emas UBS
- Harga emas UBS 0,5 gram = Rp 528.000
- Harga emas UBS 1 gram = Rp 988.000
- Harga emas UBS 2 gram = Rp 1.962.000
- Harga emas UBS 5 gram = Rp 4.846.000
- Harga emas UBS 10 gram = Rp 9.640.000
- Harga emas UBS 25 gram = Rp 24.052.000
- Harga emas UBS 50 gram = Rp 48.004.000
- Harga emas UBS 100 gram = Rp 95.968.000
- Harga emas UBS 250 gram = Rp 239.850.000
- Harga emas UBS 500 gram = Rp 479.134.000
Harga Emas Antam Batik
- Harga emas Antam Batik 0,5 gram = Rp 628.000
- Harga emas Antam Batik 1 gram = Rp 1.162.000
- Harga emas Antam Batik 8 gram = Rp 8.789.000
Harga Emas Antam Retro
- Harga emas retro 0,5 gram = Rp 528.000
- Harga emas retro 1 gram = Rp 988.000
- Harga emas retro 2 gram = Rp 1.956.000
- Harga emas retro 3 gram = Rp 2.905.000
- Harga emas retro 5 gram = Rp 4.827.000
- Harga emas retro 10 gram = Rp 9.594.000
- Harga emas retro 25 gram = Rp 23.848.000
- Harga emas retro 50 gram = Rp 47.609.000
- Harga emas retro 100 gram = Rp 95.134.000
- Harga emas retro 250 gram = Rp 237.544.000
- Harga emas retro 500 gram = Rp 474.862.000
- Harga emas retro 1000 gram = Rp 949.679.000.
Prediksi Harga Emas, Mampukah Tembus Level USD 1.800?
Harga emas tercatat pada pekan lalu di kisaran USD 1.681 per ounce dan terakhir diperdagangkan di USD 1.765.
Dilansir dari laman Kitco News, Senin (14/11/2022) ini menjadi kinerja terbaik bagi emas sejak pekan yang berakhir 24 Juli 2020, ketika harga emas naik lebih dari USD 90, dimana saat itu emas di atas USD 2.000 per ons.
Sementara, Comex berjangka Desember terakhir diperdagangkan mendekati level tertinggi harian di USD 1.767,60 per ounce. Hal itu disebabkan oleh perputaran perdagangan yang kuat, terjadi setelah data inflasi AS terbaru menunjukkan tekanan harga yang melambat.
Kemungkinan kebijakan bank sentral Amerika Serikat (AS) Federal Reserve yang lebih fleksibel dalam beberapa bulan mendatang. Berita itu mengirim dolar AS lebih rendah, memberi ruang emas untuk reli.
"Harga konsumen AS naik jauh lebih rendah dari yang diharapkan pada Oktober, sehingga meredam ekspektasi kenaikan suku bunga Fed, memberi tekanan pada dolar AS dan menyebabkan imbal hasil obligasi AS turun secara nyata. Akibatnya, harga emas naik menjadi USD 1.760 per troy ounce untuk mencapai level tertinggi sejak akhir Agustus,” kata analis Commerzbank Carsten Fritsch.
Analis telah mengincar kembalinya harga emas setelah tujuh bulan berturut-turut mengalami kerugian, penurunan beruntun terpanjang dalam lebih dari lima dekade. Dan harga emas akhirnya bergerak dengan harapan bahwa The Fed akan memperlambat segalanya, dan pembukaan kembali China.
"Kami mengalami penembusan pada Kamis dengan penutupan yang sangat positif, dan kami mendapatkan beberapa tindak lanjut pada Jumat. Untuk pedagang teknis, grafik ini masih sangat kuat. Tidak ada alasan bagi saya untuk mengatakan itu akan berbalik dan turun kembali. Kita harus menemukan level lebih dekat ke USD 1.775 – USD 1.800 sebelum pasar berhenti," kata ahli strategi pasar senior RJO Futures Frank Cholly mengatakan kepada Kitco News.
Reli harga emas juga bertepatan dengan aksi jual besar-besaran kripto, yang melihat pertukaran mata uang kripto. Hal ini memiliki risiko penularan tingkat tinggi yang akan terus berdampak pada aset kripto dan pasar yang lebih luas secara umum.
Volatilitas kripto memiliki jangkauan yang jauh lebih luas kali ini, itulah sebabnya emas lebih diuntungkan daripada di bulan-bulan awal musim dingin kripto ini.
"Keadaan di kripto dibandingkan dengan bulan-bulan musim panas telah berubah. Investor lebih khawatir daripada awal tahun ini. Dan peningkatan jumlah modal di pasar kripto cukup besar, dan emas memiliki peran tradisional itu - dipercaya dan dianggap sebagai tempat perlindungan tradisional,” kata pakar logam mulia Gainesville Coins Everett Millman.
Advertisement
Bisakah Emas Menembus USD 1.800?
Meskipun kenaikan signifikan sudah diperlihatkan emas, analis melihat ruang bagi logam mulia untuk bergerak lebih tinggi. Cholly memprediksi harga emas bisa dikisaran USD 1.830 per ounce pada pekan ini.
"Masih ada momentum di sini. Kita bisa melihat pasar kembali ke USD 1.830 sebelum emas mengalami resistensi yang lebih berat. kecuali Fed keluar dan mencoba untuk berdiksusi sedikit," kata Cholly.
Namun untuk kenaikan harga emas, semuanya bermuara pada seberapa cepat poros Fed terjadi. Tetapi analis mengatakan terlalu dini bagi bank sentral AS untuk mulai mundur, itulah sebabnya mengapa logam mulia harus bersabar sedikit lebih lama sebelum melihat sentimen pasar bullish baru.
"Saya tidak yakin bahwa kita akan melihat emas naik menjadi USD 1.900 hanya berdasarkan sinyal Fed yang lebih dovish dan jatuhnya pasar crypto. Kami mungkin akan mengembalikan sebagian dari kenaikan ini, tetapi selama kami bertahan di atas USD 1.700, kami dapat melihat momentum berjalan,” kata Millman.
The Fed
Sementara, Ketua The Fed Jerome Powell mengatakan bahwa terlalu dini untuk mengubah kebijakan dan bahwa suku bunga bisa naik lebih tinggi dari yang diharapkan.
"Inflasi melambat, sehingga The Fed melihat hasil yang diharapkan. Dan mungkin masuk akal untuk sedikit melambat. Tapi The Fed lebih suka melakukan kesalahan dengan melakukan kenaikan suku bunga secara berlebihan daripada berhenti terlalu cepat. Saya tidak akan terkejut mendapatkan semacam komentar Fed segera,” kata Cholly.
Kendati begitu, ahli strategi makro senior Bloomberg Intelligence Mike McGlone mengatakan dalam jangka panjang, emas akan berusaha untuk mendapatkan kembali pegangannya di atas USD 1.700 per ounce dan mengungguli sebagian besar komoditas tahun depan.
Advertisement