Liputan6.com, Singapura - Bursa saham Asia Pasifik beragam pada Senin (14/11/2022), setelah menutup minggu sebelumnya dengan reli besar karena harga konsumen AS naik kurang dari yang diharapkan dan China mengumumkan beberapa pelonggaran langkah-langkah Covid-19.
Menurut Ray Attrill dari National Australia Bank. Terlepas dari jumlah kasus COVID-19 di China yang melonjak minggu lalu, bursa mengikuti simbol pergerakan, betapapun kecilnya, mengacu pada perubahan tersebut.
Advertisement
Indeks Hang Seng mencatat hari terbaik sejak 16 Maret. Indeks Hang Seng melompat 3 persen pada pembukaan perdagangan, dan naik 2,37 persen setelah catat reli pada perdagangan Jumat, 11 November 2022. Di bursa saham China, indeks Shanghai bertambah 0,51 persen dan indeks Shenzhen naik 1 persen.
Indeks Nikkei 225 Jepang turun 0,65 persen lebih rendah di awal perdagangan, yang didorong saham SoftBank anjlok 11 persen setelah laporan kinerja Vision Fund. Sementara Topix turun 0,44 persen. Di Australia, S&P/ASX 200 naik 0,13 persen.
Indeks Kospi di Korea Selatan naik 0,28 persen, dan Kosdaq 0,13 persen lebih tinggi. Indeks MSCI untuk saham Asia Pasifik di luar Jepang naik 1,19 persen.
Akhir pekan ini, Jepang dijadwalkan untuk melaporkan angka produk domestik bruto, perdagangan dan inflasi konsumen, sementara bank sentral Indonesia mengadakan rapat dewan gubernur pekan ini.
Kemudian, Alibaba dan JD.com diperkirakan akan merilis hasil pendapatan. Indeks Hang Seng di Hong Kong menutup sesi Jumat lalu 7,7 persen lebih tinggi, melihat hari terbaiknya sejak 16 Maret, ketika indeks naik 9,08 persen.
Saham Softbank Anjlok
Pada basis mingguan, indeks naik 7,2 persen karena China melonggarkan langkah-langkah Covid, setelah melihat kenaikan 8,73 persen minggu sebelumnya di tengah rumor rencana pembukaan kembali China.
Indeks naik hampir 18 persen month to date dan dapat mencatat kinerja bulanan terbaik sejak April 1999, ketika indeks Hang Seng naik 21,85 persen.
Saham raksasa teknologi SoftBank Group anjlok hampir 12 persen pada perdagangan sesi pagi di bursa saham Jepang. Hal ini terjadi setelah Vision Fund melaporkan kerugian sebesar 1,38 triliun yen atau setara USD 9,88 miliar pada kuartal yang berakhir 30 September 2022.
“Harga saham dari banyak perusahaan portofolio publik menurun di tengah kelemahan di pasar saham global dan nilai wajar dari berbagai perusahaan portofolio swasta juga menurun,” tulis Softbank.
Softbank melaporkan laba bersih 3,03 triliun yen setelah alami kerugian selama dua kuartal.
Advertisement
Penutupan Bursa Saham Asia Jumat 11 November 2022
Sebelumnya, bursa saham Asia Pasifik menguat pada perdagangan Jumat, 11 November 2022 setelah data inflasi AS pada Oktober 2022 meningkatkan harapan investor kalau inflasi telah mencapai puncak.
Indeks Hang Seng Hong Kong melompat lebih dari 7 persen. Tepatnya indeks Hang Seng naik 7,74 persen ke posisi 17.325,66. Indeks Hang Seng teknologi bertambah 10,05 persen ke posisi 3.491,70. Di bursa saham China, indeks Shenzhen naik 2,12 persen ke posisi 11.139,77. Indeks Shanghai menguat 1,69 persen ke posisi 3.087,29.
Indeks Jepang Nikkei 225 menanjak 2,98 persen ke posisi 28.263,57. Indeks Topix bertambah 2,12 persen ke posisi 1.977,76. Indeks Kospi Korea Selatan mendaki 3,37 persen ke posisi 2.483,16. Indeks ASX 200 menanjak 2,79 persen ke posisi 7.158.
Di wall street, saham catat reli terbesar dalam dua tahun setelah rilis indeks harga konsumen Oktober 2022 yang naik tipis 0,4 persen pada bulan tersebut dan 7,7 persen dibandingkan tahun lalu. Ini menandai kenaikan tahunan terendah sejak Januari 2022.
Penutupan Wall Street 11 November 2022
Sebelumnya, Indeks S&P 500 mencatat pekan terbaiknya sejak Juni 2022 seiring laporan pada Kamis, 10 November 2022 menunjukkan perlambatan inflasi meningkatkan harapan the Federal Reserve (the Fed) akan segera memperlambat kebijakan pengetatannya.
Pada penutupan perdagangan wall street, Jumat, 11 November 2022, indeks S&P 500 naik 0,9 persen ke posisi 3.992,93. Kenaikan indeks S&P 500 mendorong indeks acuan tersebut catat lonjakan 5,9 persen pada pekan ini. Hal itu menjadi kinerja terbaik mingguan sejak 24 Juni 2022.
Indeks Nasdaq bertambah 1,9 persen menjadi 11.323,33 seiring investor beli saham teknologi di tengah harapan suku bunga akan turun. Indeks Dow Jones naik 0,1 persen ke posisi 33.747,86. Demikian mengutip laman CNBC, Sabtu (12/11/2022).
Saham teknologi pada Jumat, 11 November 2022 menghilangkan penurunan mata uang kripto. Kripto anjlok pada pekan ini dan sekali lagi berada di bawah tekanan jelang akhir pekan setelah FTX mengajukan perlindungan kebangkrutan dan CEO FTX Sam Bankman-Fried mengundurkan diri. Bitcoin dan eter melemah.
Namun, saham teknologi dan saham kripto terkait menguat setelah dibuka lesu pada Jumat, 11 November 2022.
Sektor teknologi di indeks S&P 500 naik 10 persen hingga Jumat pekan ini sehingga catat kinerja mingguan terbaiknya sejak April 2020. Saham Amazon menguat lebih dari 4 persen pada Jumat pekan ini, sedangkan induk usaha Google yaitu Alphabet naik 2,6 persen.
Indeks Dow Jones melonjak lebih dari 1.200 poin pada Kamis, 10 November 2022 menyusul kenaikan harga konsumen yang lebih kecil dari perkiraan pada Oktober memberikan investor harapan inflasi akan mereda.
Indeks S&P 500 naik 5,5 persen dan indeks Nasdaq bertambah 7,4 persen, dan itu adalah hari terbaik sejak 2020 untuk tiga indeks acuan tersebut.
Advertisement