Liputan6.com, Jakarta - Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 ke-17 dilaksanakan di Indonesia pada 15-16 November 2022.
Forum antar pemerintah negara ini akan mempertemukan puluhan kepala negara dunia dan pejabat senior pemerintah dari negara penyumbang 80 persen ekonomi dunia.
Advertisement
Forum ini diakui sebagai forum utama kerja sama ekonomi internasional. Selain pertemuan antar presiden, KTT G20 juga melaksanakan beberapa pertemuan tingkat menteri, kelompok kerja dan forum. Semuanya berfokus pada kesehatan global, energi berkelanjutan, dan tranformasi digital.
KTT G20 di Indonesia kali ini telah berlangsung selama setahun terakhir dan puncaknya adalah pada tanggal 15-16 mendatang.
Melansir YouTube Kemkominfo TV, Presiden pertama yang telah tiba bali adalah Presiden Amerika Serikat Joe Biden yang tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai Bali sekitar pukul 21.45 waktu setempat pada Minggu, 13 November 2022. Kedatangan biden disambut oleh pertunjukan tari pendet, tari tradisional Bali.
Disusul oleh Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol dan Ibu Negara Kim Keon Hee yang tiba Bandara I Gusti Ngurah Rai Bali sekitar pukul 22. 30 waktu setempat.
Adapun Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida beserta istri Yuko Kishida tiba di Bali Senin dini hari (14/11/2022) sekitar pukul 00.30 WITA, untuk menghadiri KTT G20 Bali.
Kemudian ada Menteri Luar Negeri Rusia Segey Lavrov, Executive Chairman World Economic Forum (WEF) Klaus Schwab, Direktur Jenderal Organisasi Buruh Internasional (ILO) Gilbert F. Houngbo dan Presiden Islamic Development Bank (ISDB) Muhammad Sulaiman Al Jasser juga tiba di Bandara Internasional I Gusti Ngurah Rai.
Selain itu hadir juga Menteri Luar Negeri Mexico Marcelo Ebrard Casaubon ddan Presiden Komisi Eropa Ursula von der Leyen.
Konfirmasi Kedatangan 17 Pemimpin Dunia
Sedikitnya ada 17 kepala negara G20 yang mengkonfirmasi kehadirannya secara langsung di KTT G20 Indonesia.
Presiden Joko Widodo atau Jokowi menyatakan telah menerima laporan bahwa 17 kepala negara mengkonfirmasi akan menghadiri KTT G20 di Bali, Indonesia. Jokowi mengaku senang para kepala negara itu dapat hadir di ajang internasional tersebut.
"Persiapan KTT G20, saya sudah mendapat laporan semua sudah siap, 17 kepala negara hadir. Ini menggembirakan di masa yang sangat sulit sekarang ini," kata Jokowi dalam keterangan pers saat tiba di Bali, Minggu malam, 13 November 2022, usai menghadiri KTT ASEAN di Kamboja, yang dilansir dari Antara.
Kedatangan kepala negara/delegasi dan tamu undangan lain, akan berlangsung hingga 15 November 2022, sehari sebelum puncak KTT G20 16 November 2022.
Presidensi G20 yang mengangkat tema “Recover Together Recover Stronger” ini akan mengangkat tiga isu prioritas yaitu arsitektur kesehatan, transformasi digital, dan transisi energi berkelanjutan.
Advertisement
Ketiadaan Vladimir Putin
Invasi Rusia ke Ukraina yang disebut-sebut Putin sebagai ‘Operasi Militer’ telah menjadi perhatian dunia baru-baru ini. Pasalnya, invasi tersebut memberikan dampak yang besar pada ekonomi global.
Alih-alih datang secara langsung, Putin mengirim Menteri Luar Negerinya Sergei Lavrov, yang tiba lebih awal pada Minggu 13 November 2022 di Bali.
Invasi Putin ke Ukraina membuat ‘perjalanan ke Bali’ sulit, khususnya bagi para pemimpin yang terlibat. Meskipun perang tidak secara resmi masuk dalam agenda KTT, konflik tersebut akan mendominasi diskusi.
Lavrov yang mewakili Presiden Vladimir Putin di KTT dan diperkirakan akan mendengar teguran keras dari dalam G20 atas invasi Ukraina.
Melonjaknya harga energi dan pangan yang membuat anggota G20 makin kesulitan utamanya dipicu oleh perang.
Ukraina bukan anggota G20 tetapi telah diundang oleh tuan rumah Indonesia sebagai pengamat. Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, akan berpidato dalam pertemuan tersebut secara virtual.
Kementerian Luar Negeri Rusia pada hari Minggu mengatakan bahwa G20 bukanlah forum untuk menangani masalah keamanan dan sebaliknya, harus fokus pada tantangan ekonomi global yang mendesak.
Bayang-Bayang Pertemuan Xi Jinping dan Joe Biden
Satu hal yang menarik dari kedatangan Biden di Bali adalah rencana pertemuannya dengan Presiden China, Xi Jinping di tengah G20.
Pemimpin AS itu mengatakan bahwa dia ingin menetapkan "red lines" (garis merah) dalam hubungan Washington yang penuh ketegangan dengan Beijing dalam pembicaraan tatap muka pertamanya sebagai Presiden dengan Xi.
Pertemuan negara adidaya itu akan berlangsung di sela-sela KTT G20 mulai hari Senin, pertemuan terbesar oleh kelompok tersebut sejak pandemi COVID-19 dimulai.
Di tengah KTT G20, dua negara ekonomi terbesar dunia itu berselising tentang segala hal khususnya perdagangan, hak asasi manusia di wilayah Xinjiang China dan status pulau Taiwan. Biden berharap ada diskusi langsung antara dia dan Xi.
"Saya mengenal Xi Jinping, dia mengenal saya," katanya kepada wartawan di Phnom Penh di mana dia bertemu dengan para pemimpin Asia sebelum menuju Bali.
"Kami memiliki sedikit kesalahpahaman. Kami hanya harus mencari tahu apa garis merahnya," kata Biden.
Jake Sullivan, penasihat keamanan Biden mengatakan bahwa pertemuan Biden-Jinping bisa berlangsung beberapa jam.
Pembicaraan AS-China akan membayangi G20 pasca pandemi pertama, sebuah reuni yang Presiden Rusia Vladimir Putin telah memilih untuk melewatinya.
Advertisement