Liputan6.com, Jakarta Executive Chairman Amazon Jeff Bezos mengisahkan hal menarik sekaligus ironis kepada delegasi bisnis di forum B20 dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20. Dia melihat dampak krisis iklim terhadap Bumi saat mengangkasa dengan Blue Origin beberapa waktu lalu.
Jeff Bezos mengungkapkan pengalamannya saat pergi ke luar angkasa dengan Blue Origin beberapa waktu lalu. Dia melihat secara langsung dampak dari perubahan iklim yang mengikis atmosfer bumi.
Advertisement
"Permukaan planet kita terbuat dari lapisan yang sangat tipis dan rapuh. Saya teringat tahun lalu ketika saya pergi ke luar angkasa dengan Blue Origin. Saya diberitahu bahwa melihat Bumi dari luar angkasa mengubah lensa di mana Anda melihat dunia, tetapi saya tidak siap untuk seberapa banyak itu akan benar," kata dia dalam sambutannya di forum puncak B20 Summit Indonesia, Senin (14/11/2022).
Dari pandangannya, atmosfer Bumi terlihat tipis. Dia mengaku, pemandangan itu membuat Bumi terlihat sangat indah, termasuk vegetasi, tanah, hingga kondisi laut yang mengesankan Bumi sangat layak dihuni.
"Tapi mereka sedang terdegradasi dan pada tingkat yang mengkhawatirkan. Dunia sedang memanaskan lautan, meningkatnya badai, mengintensifkan lautan kita menjadi asam dan stok ikan kita menurun. Tanah terkikis dan gurun merambah," bebernya.
Guna mengatasi hal ini, dia mengerahkan Bezos Earth Fund yang telah memantau 50 transisi utama bersama berbagai pihak terkait. Tujuannya untuk mengatasi krisis iklim, alam, dan pembangunan ekonomi dunia.
"Ini termasuk secara bertahap menghentikan mesin pembakaran internal, dekarbonisasi baja dan semen, meningkatkan hasil panen pangan, mengurangi kehilangan pangan, dan memberdayakan masyarakat adat untuk mengelola hutan tropis," paparnya dalam rangkaian acara KTT G20 Bali tersebut.
Siapkan USD 10 Miliar
Lebih lanjut, Jeff Bezos membocorkan niatannya untuk mengalokasikan sebanyak USD 10 miliar untuk mengatasi krisis iklim. Ini merupakan dana hibah yang akan disalurkan melalui lembaga filantropi miliknya.
"Untuk setiap faktor ini, kami mencoba mengidentifikasi seberapa dekat mereka dengan titik kritis positif, dan hambatan apa yang dapat kami bantu hilangkan untuk melewati titik kritis ini. Ini membantu kami memutuskan bagaimana mengalokasikan USD 10 miliar dalam bentuk hibah yang akan dihasilkan oleh Bezos Earth Fund dalam dekade ini," ungkapnya.
"Dan kami menyambut orang lain untuk bergabung dengan kami dalam pendekatan ini," tambah dia.
Advertisement
PLN Bakal Pasok Listrik EBT ke Amazon, Jeff Bezos Ajak Pebisnis G20 Ikut Serta
Executive Chairman Amazon Jeff Bezos menegaskan komitmennya dalam menekan dampak emisi karbon di sektor bisnis. Dia pun mengajak pebisnis di forum B20 dalam rangkaian Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 untuk ikut serta.
Hal ini menyusul perjanjian kerja sama antara Amazon dengan PT PLN (Persero) soal proyek listrik energi baru terbarukan (EBT) sebesar 210 Megawatt (MW). Nantinya ini akan digunakan untuk operasional Amazon kedepannya.
Langkah ini, menurut Jeff Bezos, merupakan satu hal yang bisa dilakukan untuk menangkal wfek perubahan iklim. Maka, hal yang sama bisa dilakukan oleh perusahaan lain di lingkup anggota G20.
"Baru kemarin, kami mengumumkan kesepakatan dengan PLN untuk energi terbarukan 210 megawatt di empat proyek surya skala utilitas di Indonesia. Ini merupakan kesepakatan pertama di Indonesia. Amazon mengundang perusahaan lain untuk bergabung dengan janji iklim, dan 376 telah melakukannya hari ini," ujarnya dalam B20 Summit, Senin (14/11/2022).
Dengan semakin banyak yak terlibat, Jeff Bezos optimistis beberapa tantangan krisis iklim bisa dihadapi. Bahkan ada dua hal yang bisa dicapai sekaligus.
Yakni, bisa melindungi planet bumi dari dampak krisis iklim di satu sisi, dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan di sisi lain.
"Kami akan menemukan jalan keluar dari permasalahan ini. Kami akan melindungi planet ini dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan kesejahteraan. Kami akan melakukan keduanya," tegaanya.
Dia memandang tantangan bagi umat manusia kedepannya, dari krisis iklim adalah sesuatu yany besar. Maka, diperlukan kerja sama baik itu antar pengusaha maupun pengusaha swasta dan pemerintah.
"Tantangan kemanusiaan kita sangat besar. Dengan berjalan berdampingan bekerja sama kapasitas manusia kita untuk menyelesaikannya bahkan lebih besar. Jangan kehilangan kepercayaan, dan jangan pernah biarkan siapa pun memberi tahu Anda bahwa itu tidak mungkin," pungkasnya.
Jangan Terjebak
Lebih lanjut, pendiri Bezos Earth Fund ini juga mengajak para pebisnis untuk bergabung memberikan pembiayaan untuk mengatasi krisis iklim. Menurutnya, ini tidak serta merta menjadi lahan yang tidak menguntungkan secara bisnis.
Sebaliknya, dari kacamata Jeff Bezos, pembenahan dari dampak krisis iklim bisa membawa pengembangan teknologi ke arah yang lebih baru. Lebih lagi, itu juga akan membawa kepada efisiensi produksi.
"Mari kita tidak terjebak. Dalam pola pikir bahwa banyak pemimpin bisnis dan pemerintah ingin berani mengurangi kerusakan lingkungan, tetapi mereka khawatir hal itu akan meningkatkan biaya dan mengganggu pertumbuhan. Kita sekarang tahu tindakan cerdas melawan perubahan iklim tidak hanya menghentikan hal-hal buruk yang terjadi," kata dia.
"Hal ini juga dapat meningkatkan efisiensi sumber daya dan mendorong teknologi baru, mengurangi ketidakpastian dan mengarah pada peluang baru," abah dia.
Ini yang jadi landasan Bezos Earth Fund untuk mengalokasikan sekitar USD 10 juta untuk mengatasi perubahan iklim. Sekaligus mengejar target nol emisi karbon lebih cepat.
"Pemahaman baru inilah yang mendorong kami untuk membuat janji iklim dan menetapkan tujuan untuk mencapai nol karbon bersih pada tahun 2040 10 tahun lebih awal dari tujuan Perjanjian Paris sebagai bagian dari janji ini. Amazon bertujuan untuk memberi daya pada semua operasinya dengan energi terbarukan 100 persen pada tahun 2025," tutupnya.
Advertisement