Waskita Karya Raup Kontrak Baru Rp 13,3 Triliun hingga November 2022

Lima kontrak baru terbesar selama tiga bulan terakhir Waskita Karya (WSKT) berasal dari Jalan Tol IKN Tempadung-Jembatan Pulau Balang.

oleh Elga Nurmutia diperbarui 14 Nov 2022, 14:08 WIB
Gedung PT Waskita Karya (Persero) Tbk (dok: WSKT)

Liputan6.com, Jakarta - PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membidik nilai kontrak baru senilai Rp25 triliun hingga akhir 2022. Hingga November 2022, perseroan raup kontrak baru Rp 13,3 triliun.

"Sampai November kontrak baru sudah Rp 13,3 triliun. Kita optimis hingga akhir tahun di level Rp 25 triliun,” kata Direktur Pengembangan Bisnis Waskita Karya Septiawan Andri Purwanto dalam paparan publik, Senin (14/11/2022).

Adapun, lima kontrak baru terbesar selama tiga bulan terakhir Waskita berasal dari Jalan Tol IKN Tempadung-Jembatan Pulau Balang sebesar Rp 990,21 miliar, Tol Jakarta-Cikampek senilai Rp 905 miliar, serta paket pekerjaan sipil untuk mining area NTB sebesar Rp 262,53 miliar.

Tak hanya itu, ada juga proyek Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo di Jakarta senilai Rp 227,03 miliar, dan Lingkar Sepaku - IKN senilai Rp 114,64 miliar.

Dia menuturkan, terkait sejumlah proyek saat ini, Waskita Karya sedang dalam proses tender dengan asumsi winning rate 26 persen. Maka sebab itu, Waskita membidik nilai kontrak baru bisa bertambah menjadi Rp 6 triliun pada 2022.

"Berarti sekitar Rp 6 triliun lagi yang bisa kita harapkan untuk menambah nilai kontrak baru pada tahun ini,” kata dia. 


Kontrak Baru hingga September 2022

PT Waskita Karya Tbk (WSKT) (Foto: Waskita Karya)

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) membukukan nilai kontrak baru (NKB) sebesar Rp 11,58 triliun hingga akhir September 2022.

Perolehan NKB tersebut bersumber dari pemerintah sebesar 65,36 persen, proyek swasta sebesar 11,81 persen, Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) sebesar 10,98 persen serta pengembangan bisnis anak usaha Waskita Karya sebesar 11,86 persen.

Berdasarkan segmentasi tipe proyek, NKB tersebut terdiri dari segmen konektivitas Infrastruktur sebesar 67,02 persen, gedung sebesar 8,01 persen, EPC sebesar 3,80 persen, Sumber Daya Air (SDA) sebesar 7,96 persen, anak usaha 11,86 persen dan proyek sipil lainnya sebesar 1,35 persen.

Sekretaris Perseroan PT Waskita Karya (Persero) Tbk, Novianto Ari Nugroho menuturkan beberapa proyek dengan kontribusi terbesar sampai dengan September 2022 adalah proyek jalan tol IKN Segmen Simpang Tempadung–Jembatan Pulau Balang senilai Rp 990 miliar.


Proyek Perseroan

(Foto:BUMN)

Selain itu, pembangunan Jalan Kerja/Logistik IKN (KIPP) Paket Pembangunan Jalan Lingkar Sepaku Segmen 4 senilai Rp 182 miliar, pembangunan Gedung CMU3 RSCM Jakarta sebesar Rp 252 Miliar, pekerjaan sipil mining area di NTB sebesar Rp 262 miliar.

"Selain pencapaian NKB, sampai dengan September 2022 perseroan masih mengikuti tender proyek dengan nilai mencapai Rp 20 triliun yang bersumber dari Pemerintah, BUMN maupun swasta,” kata dia dalam keterangan resmi, Selasa, 18 Oktober 2022.

Adanya partisipasi pada proyek IKN dan didukung dengan tingkat winning rate sebesar 26,67 persen selama periode Januari—September 2022 menjadikan perseroan lebih optimistis pencapaian NKB akan sesuai dengan target yang telah ditetapkan sebesar Rp 20–30 triliun pada 2022.

"Penyelesaian jalan tol juga dapat meningkatkan kinerja operasional dan keuangan, hal ini dapat memperlancar proses strategic partnership agar investor mau bekerjasama dalam akselerasi pembangunan infrastruktur,” ujar Novianto


Dukung KTT G20, Waskita Karya Rampungkan Sederet Proyek

Lima ruas bagian dari Tol Trans Jawa yang dikerjakan oleh Jasa Marga dan Waskita Karya siap diresmikan oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). (Dok Kementerian BUMN)

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) turut mendukung persiapan penyelenggaraan Presidensi KTT G20 di Bali pada 15-16 November 2022. Untuk menunjang perhelatan berskala internasional itu, Waskita Karya telah menyelesaikan sejumlah proyek infrastruktur.

SVP Corporate Secretary PT Waskita Karya Tbk, Novianto Ari Nugroho mengatakan, pihaknya telah memastikan penyelesaian pekerjaan penataan jalan Simpang Sligita-Kempinsky, dan Showcase Mangrove di Nusa Dua, Bali untuk mendukung pelaksanaan KTT G20.

"Kami telah pastikan lokasi di sekitar area penunjang acara telah rapi, ditambah lagi penghijauan yang masif, sehingga terlihat lebih ramah lingkungan,” kata dia dalam keterangan resmi, Jumat (11/11/2022).

Penataan jalan dan kawasan ini dilakukan untuk memberikan kelancaran, keselamatan, keamanan, juga kenyamanan para delegasi konferensi presidensi G20 di Bali. Pada pekerjaan proyek di Bali Perseroan mengerjakan penataan pedestrian, saluran, green zone, dan ducting utilitas.

Selain itu, Waskita juga melakukan preservasi atau pemeliharaan Jembatan Sawangan 1, Jembatan Sawangan 2, Jembatan Sawangan 3. Lalu, pelebaran jalan pada Simpang Peminge, overlay AC-WC, pembuatan parkir Limosin dengan luasan 1,7 Ha, dan street furniture. Tak hanya di Bali, di Jakarta Waskita juga mengerjakan revitalisasi dan restorasi Kawasan Taman Mini Indonesia Indah (TMII).

"Yang dikerjakan Waskita di TMII antara lain Gedung Pengelola, Museum Indonesia, parkir utara, dan parkir selatan. Saat ini juga telah selesai 100 persen sehingga siap menyambut para tamu KTT G20,” ucap Novianto.

Perseroan berharap, selesainya pekerjaan penataan ini dapat mencerminkan kesiapan pemerintah Indonesia dalam melaksanakan acara Presidensi G20 di mata dunia. Selanjutnya, semua kawasan tersebut diharapkan bisa berlanjut sebagai penunjang perekonomian bagi pariwisata di Bali dan Jakarta ke depannya.


Kinerja Kuartal III 2022

Ilustrasi Laporan Keuangan.Unsplash/Isaac Smith

Sebelumnya, PT Waskita Karya (Persero) Tbk (WSKT) mengembalikan kinerja positif pada kuartal III 2022. pada periode ini, perseroan berhasil mencatatkan laba bersih sebesar Rp 578,17 miliar, melonjak 766,60 persen dari periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 66,71 miliar.

Direktur Utama Waskita Karya, Destiawan Soewardjono mengatakan, perbaikan kinerja Waskita hingga kuartal III 2022 ini menandakan strategi penyehatan keuangan dengan 8 stream yang diterapkan sejak tahun lalu sudah berjalan dengan baik.

"Pencapaian laba bersih ini didukung oleh adanya pendapatan konstruksi, pabrikasi, property dan juga strategic partnership tiga ruas tol pada kuartal III. Tidak hanya dapat membangun jalan tol yang bermanfaat bagi masyarakat, tapi juga mampu mencatatkan profitabilitas melalui proses bisnis strategic partnership,” kata Destiawan dalam keterangan resmi, Senin (31/10/2022).

Selama periode Januari hingga September 2022, perseroan membukukan pendapatan usaha sebesar Rp 10,30 triliun atau tumbuh 44,61 persen dibandingkan periode yang sama tahun lalu sebesar Rp 7,12 triliun. Perseroan juga membukukan laba bruto sebesar Rp 988,15 miliar atau tumbuh 28,77 persen dari sebesar 767,40 miliar pada kuartal III 2021.

Pertumbuhan ini didukung dengan adanya perbaikan dari beberapa segmen konstruksi dan penerapan lean construction (pengendalian efisiensi biaya pengelolaan proyek dan beban administrasi) pada seluruh proyek. Perseroan mencatatkan total aset sebesar Rp 99,90 triliun, total liabilitas Rp 82,40 triliun, serta total ekuitas perusahaan sebesar Rp 17,50 triliun.

 

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya