Liputan6.com, Jakarta Gema Cita Nusantara (GCN) dan Papatong Artspace, menggelar acara Sarasehan dan Presentasi Musikal “Keumalahayati - Laskar Inong Bale, di Perpustakaan Nasional, Jakarta Pusat, pada Sabtu (12/10/2022).
Serasehan diisi sejumlah nama ahli. Antara lain Yusnawati (Kepala Pokja Diplomasi Budaya Kemendikbudristek), Akbar Yumi (Budayawan) dan Krisna Aditya (Sutradara II Keumalahayati - Laskar Inong Bale juga Teuku Othman (Ahli Waris Keumalahayati).
“Presentasi musikal Keumalahayati sendiri hanya berlangsung 30 menit. Ini potongan pementasan pernah kami tampilkan di Taman Ismail Marzuki, pada 19 Maret 2022,” ungkap Pemimpin GCN sekaligus Produser Eksekutif Teater Musikal, Mira Marina Arismunandar, di Perpustakaan Nasional, Jakarta.
“Kegiatan hari ini kami maksudkan untuk mensosialisasikan Keumalahayati, sambil berterima kasih kepada para sponsor dan donatur yang telah mendukung pagelaran pertama dan mengajak seluas-luasnya mereka yang ingin turut mendukung pagelaran lanjutan Keumalahayati di tahun depan,” kata Mira.
Menurut Mira, kisah kepahlawanan Keumalahayati belum terlalu familiar di masyarakat kita.
“Masih banyak yang belum tahu bahwa Indonesia memiliki seorang pahlawan nasional bernama Keumalahayati, wanita Aceh pertama berpangkat Laksamana (Admiral) di Kesultanan Aceh Darussalam,” urai Mira.
Baca Juga
Advertisement
Panggung Teater Musikal
Kisah hidup dan perjuangan Keumalahayati inilah yang diangkat ke panggung teater musikal bertajuk 'Keumalahayati - Laskar Inong Balee' yang dipanggungkan di TIM.
Sebagai prasaran pertama, Yusnawati menyetujui pendapat Mira yang menyebut Keumalahayati memang masih kurang terkenal.
"Ini menjadi tanggungjawab kita bersama untuk memperkenalkan kembali Keumalahayati dan pahlawan-pahlawan kita lainnya kepada generasi muda. Terlebih di jaman digital, kita bisa memperkenalkannya dalan berbagai bentuk. Termasuk membuatnya dalam format film animasi!" kata Yusmawati.
Dalam riset yang dilakukan Yusmawati, Keumalahayati itu bukan sembarangan Laksamana yang diangkat Sultan. Di jaman itu, ia sudah menempuh pendidikan kemaritiman dengan guru-guru dari Turki.
Sementara itu Akbar Yumi mengusulkan, sebaiknya presentasi Keumalayahati dalam bentuk apapun dibuat dalam sisi yang teduh. "Bukan dari sisi keras dan perang!"
Advertisement
Diangkat jadi Film, Rilis Lagu & Animasi
Menurut Mira, usai pementasan perdana Keumalahayati tersebut, banyak tanggapan yang datang padanya, termasuk usulan untuk membuat versi pementasan lanjutan Keumalahayati.
“Karena itu, serasehan hari ini kami anggap perlu sekaligus untuk melakukan riset untuk memperluas data dalam pembuatan script pagelaran II Keumalahayati - Laskar Inong Balee, yang akan kami pentaskan tahun depan!” tutur Mira.
Keumalahayati Laskar Inong Bale telah pula dibuat dalam versi film dan ditayangkan di Youtube GCN pada 10 November 2022.
Dan pada hari ini, bertepatan dengan pelaksanaan sarasehan di-launching lagu “Kerinduan” yang diambil dari salah satu adegan di teater musikal “Keumalahayati - Laskar Inong Balee.
“Lagu ini kami edarkan pula di seluruh platform musik digital,” ujar Mira.
Perjalanan sosialisasi Keumalahayati sendiri direncanakan dimulai sejak penanyangan film teater musikal sekaligus memperingati hari pahlawan, hingga di tahun 2024, yaitu saat film animasi Laksamana Keumalahayati dirilis.
“Jadi, ini semacam perjalanan panjang menjadi rangkaian road to the process making of Keumalahayati the animation yang akan dirilis pada 2024!” ungkap Mira
Harapan
Mira berharap, sosialisasi dan apresiasi terhadap dedikasi Keumalahayati akan semakin besar, terutama dengan telah terjalinnya kolaborasi bersama beragam lembaga. Mulai dari Kemendikbudristek, Kemenko Bidang Kemaritiman dan Investasi, juga Perum Produksi Film Negara.
“Kami terus membuka kesempatan lebar bagi mereka yang ingin turut mendukung pementasan ini di tahun depan. Dukungan beragam pihak tersebut adalah bagian dari menjaga dan terus menghormati pahlawan kita yang sudah gugur demi tegaknya bangsa ini!” ujar Mira menutup percakapan.
Advertisement