Kenali 8 Jenis Gangguan Kecemasan dan Gejalanya

Gangguan kecemasan (anxiety disorder) adalah gangguan mental yang diartikan dengan kecemasan atau ketakutan berlebih.

oleh Azizah Savira diperbarui 14 Nov 2022, 16:15 WIB
ilustrasi kecemasan (sumber: freepik)

Liputan6.com, Jakarta - Pengidap gangguan kecemasan mungkin akan kesulitan dalam melakukan aktivitas sehari-hari. Kendati mirip, gangguan ini bisa dialami dalam wujud yang berbeda pada setiap orang.

Dilansir dari Mentalhealthuk, Senin (14/11/2022), gangguan kecemasan atau anxiety disorder adalah gangguan mental yang diartikan dengan kecemasan atau ketakutan berlebih. Dalam tingkatan yang parah, kondisi ini bahkan bisa mengganggu aktivitas sehari-hari.

Pada dasarnya, kecemasan berlebih ini terbagi menjadi beberapa jenis. Hal ini bergantung pada pemicu dan gejala apa yang dirasakan oleh pengidapnya. Yuk, kenali lebih jauh mengenai beragam jenis gangguan kecemasan melalui pembahasan berikut ini.

Gejala anxiety atau gangguan kecemasan                   

Saat mengalami kecemasan yang ringan, mungkin kamu hanya merasa sedikit terganggu. Namun, ketika kamu merasakan kecemasan yang parah, hal ini dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.

Secara umum, berikut gejala yang dapat kamu rasakan saat cemas:

  • Merasa gugup, gelisah, dan tegang
  • Sering merasa panik
  • Detak jantung berdegup kencang
  • Napas cepat
  • Berkeringat
  • Tubuh gemetaran
  • Lemas atau kelelahan
  • Sulit konsentrasi atau memikirkan hal lain
  • Susah tidur
  • Mengalami masalah pencernaan, seperti sakit perut atau mual

Adrenalin yang terpacu saat menghadapi hal berbahaya merupakan sebuah reaksi kecemasan. Dorongan adrenalin ini dikenal dengan istilah ‘fight or flight’, yaitu kondisi saat manusia disiapkan untuk menghadapi rasa takut atau melarikan diri.

Kamu perlu mengetahui gejala gangguan kecemasan yang normal atau disebabkan oleh gangguan mental. Oleh sebab itu, perlu dilakukan pemeriksaan oleh psikolog atau psikiater agar mendapat penanganan yang tepat.

Munculnya gangguan kecemasan dari waktu berlangsung dan tingkat keparahannya tidak dapat kamu prediksi. Bahkan kadang bisa terjadi secara tiba-tiba.

Penyebab gangguan kecemasan sendiri terjadi saat respons yang dirasakan tidak sesuai dengan apa yang biasanya terjadi saat kondisi tersebut berlangsung. Seseorang dengan tingkat gangguan kecemasan ini memiliki rasa khawatir atau pikiran yang mengganggu dan terus berulang.

Selain itu, penting untuk mengetahui macam-macam gangguan kecemasan yang dapat terjadi.


Membedakan Anxiety Normal dengan Anxiety yang Berbahaya

Ilustrasi Berdamai dengan Masa Lalu Credit: pexels.com/Anna

Cemas atau anxiety tidak selalu merupakan hal yang buruk. Dengan pikiran positif, rasa cemas yang muncul dapat dijadikan motivasi atau dorongan untuk dapat mengatasi tantangan atau situasi tertentu.

Sebagai contoh, saat akan ujian atau wawancara kerja, rasa cemas mungkin bisa membuat kamu termotivasi untuk belajar atau mempersiapkan wawancara kerja dengan sebaik-baiknya.

Hal yang perlu diwaspadai adalah ketika rasa cemas tetap muncul meski faktor pemicunya sudah hilang, atau perasaan cemas muncul tanpa alasan jelas dan mengganggu aktivitas. Dalam hal ini, kamu patut mencurigai adanya gangguan kecemasan.

Gejala anxiety yang dirasakan dapat berbeda pada tiap orang, tergantung pada jenis gangguan kecemasan yang diidapnya. Untuk menentukan apakah anxiety yang muncul terbilang normal atau disebabkan oleh gangguan mental, perlu dilakukan pemeriksaan lebih lanjut oleh psikolog atau psikiater.


Jenis-Jenis Gangguan Kecemasan

Simak disini mengenai pentingnya kesehatan otak bagi generasi milenial dan gen z! (pexels.com/Pixabay)

Jenis gangguan kecemasan dijelaskan dalam Diagnostic and Statistical Manual of Mental Disorders, 5th edition (DSM-5) yang diterbitkan oleh American Psychiatric Association. Berikut ini merupakan penjelasan mengenai macam-macam gangguan kecemasan tersebut.

1. Gangguan kecemasan berpisah (separation anxiety disorder)

Gangguan kecemasan berpisah adalah salah satu gangguan kecemasan pada anak-anak yang sering terjadi. Meski begitu, kondisi ini juga bisa dialami oleh orang dewasa.

Kondisi yang juga disebut separation anxiety disorder ini diawali dengan rasa takut yang terus-menerus saat berada jauh dari rumah atau orang terdekat, seperti orangtua.

Biasanya, pengidap gangguan kecemasan ini merasa sangat tertekan dan kesulitan untuk pergi ke sekolah atau tempat kerja karena perpisahan yang dialaminya.

2. Fobia

Fobia merupakan jenis gangguan anxiety yang membuat pengidapnya memiliki rasa takut yang berlebihan dan cenderung tidak rasional terhadap suatu benda, binatang, atau situasi tertentu.

Orang yang memiliki fobia bisa mengalami serangan panik atau rasa takut yang hebat ketika melihat sesuatu atau berada di tempat yang menjadi pemicu fobia, misalnya laba-laba, darah, berada di tengah keramaian, tempat yang gelap, tempat tinggi, atau ruangan tertutup.

Oleh karena itu, pengidap fobia biasanya akan melakukan segala upaya untuk menjauhkan dirinya dari hal atau situasi yang ia takuti.

3. Gangguan kecemasan sosial

Pengidap gangguan kecemasan sosial atau fobia sosial memiliki kecemasan atau ketakutan yang luar biasa terhadap lingkungan sosial atau situasi ketika harus berinteraksi dengan orang lain.

Pengidap fobia ini selalu merasa diawasi dan dinilai oleh orang lain, serta takut atau merasa malu secara berlebihan saat berada di keramaian.

Hal-hal tersebut membuat pengidapnya selalu berusaha menghindari situasi yang mengharuskan ia bertemu atau berinteraksi dengan banyak orang.


4. Agorafobia

Ilustrasi Kecemasan Credit: unsplash.com/Kinga

Rasa takut dan kecemasan berlebih pada situasi yang membuat kamu sulit melarikan diri atau tidak bisa meminta pertolongan disebut agorafobia.

Agoraphobia sering dikaitkan dengan gangguan kecemasan yang timbul saat berada di tempat yang ramai dan terbuka, seperti lift, mal, bioskop, dan transportasi umum.

Kondisi ini membuat pengidapnya merasa tidak aman sehingga butuh kerabat atau teman untuk mendampingi. Pada kasus parah, ia mungkin tidak mau meninggalkan rumah.

5. Obsesive compulsive disorder (OCD)

OCD juga termasuk ke dalam macam-macam anxiety. OCD merupakan gangguan yang terjadi saat kamu memiliki pikiran atau tindakan yang berulang-ulang.

Pengidap OCD mungkin akan sangat tergila-gila akan kebersihan barang pribadi dan tangan, atau selalu memeriksa kompor, kunci, stop kontak, dan semacamnya.

6. Post-traumatic stress disorder (PTSD)

Gangguan kecemasan ini disebabkan oleh trauma, seperti kekerasan seksual, kecelakaan, terkena bencana alam, atau pengalaman yang tidak menyenangkan lainnya. 

PTSD akan menyebabkan kamu terus-menerus mengingat kejadian lampau.


7. Gangguan panik

Ilustrasi seseorang alami gangguan depresi dan kecemasan. (dok Alex Green/pexels.com)

Tidak seperti kecemasan biasa, gangguan panik atau panic disorder bisa menyerang tiba-tiba dan menunjukkan gejala-gejala fisik yang sering disalahartikan sebagai serangan jantung.

Gejala munculnya gangguan panik antara lain rasa takut yang benar-benar intens, nyeri dada, detak jantung tidak teratur (palpitasi), napas memburu, pusing, dan sakit perut.

8. Gangguan kecemasan yang dipicu zat/obat

Gangguan kecemasan yang dipicu zat/obat terjadi setelah seseorang menggunakan obat, alkohol, atau zat adiktif lainnya.

Kepanikan atau kecemasan yang parah juga bisa timbul akibat paparan zat beracun maupun gejala putus obat dari kecanduan alkohol, narkoba, atau zat-zat tertentu.

Untuk mendiagnosis jenis gangguan kecemasan ini, orang tersebut tidak boleh mengalami kecemasan sebelum mulai menggunakan zat yang akan diuji.

INFOGRAFIS JOURNAL_Fakta Permasalahan Kesehatan Mental Remaja di Indonesia (Liputan6.com/Abdillah)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya