SBY: Pertemuan Joe Biden dan Xi Jinping Jalan Masuk Atasi Krisis Dunia

Menurut SBY, situasi geopolitik dan keamanan di Asia Timur dan Asia Tenggara sangat ditentukan oleh terbangunnya niat baik dan "mutual agreement" di antara AS dan Tiongkok.

oleh Liputan6.com diperbarui 14 Nov 2022, 15:35 WIB
Presiden ke-6 RI Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menghadiri pertemuan para mantan kepala negara yang tergabung dalam Club de Madrid (CdM) di Berlin, Senin 31 Oktober 2022 pagi waktu setempat.

Liputan6.com, Jakarta - Presiden ke-6 Republik Indonesia Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) meyakini, pertemuan Presiden Amerika Serikat Joe Biden dan Presiden Tiongkok Xi Jinping di KTT G20 Bali, akan menjadi pintu masuk mengatasi krisis dunia yang dihadapi dunia saat ini.

Diketahui, selain pandemi Covid-19 yang belum mereda, dunia kini dihadapkan oleh perang Ukraina-Rusia dan ancaman resesi global.

"Dunia memerlukan ‘kebersamaan’ AS dan Tiongkok untuk mengatasi berbagai isu kritis dan fundamental pada tingat global, baik jangka pendek maupun jangka panjang,” yakin SBY seperti dikutip dari laman media sosial Facebook pribadinya, Senin (14/11/2022).

SBY megatakan ada sejumlah alasan kuat mengapa AS dan Tiongkok punya tanggung jawab besar untuk mengembalikan stabilitas dunia dari kriris global.

Menurut SBY, situasi geopolitik dan keamanan di Asia Timur dan Asia Tenggara sangat ditentukan oleh terbangunnya niat baik dan "mutual agreement" di antara AS dan Tiongkok untuk keduanya tidak menabrak "red line" dan kesedian untuk mengurangi tensi politik yang tinggi dewasa ini. 

"Hubungan baik kedua negara adi kuasa ini juga bisa mencegah makin memanasnya situasi di Semenanjung Korea dan Jepang.  Kalau saya lanjutkan, hubungan baik mereka juga bisa membuka jalan baru, pendekatan baru, bagi pengakhiran peperangan di Ukraina yang dampaknya juga membuat tekanan besar bagi perekonomian dunia,” ujar SBY.

 


Xi Jinping Bisa Jadi Penengah

KTT G20 di Bali. (Liputan6.com/Teddy Tri Setio Berty)

Bukan tanpa sebab, SBY meyakini, Xi Jinping memiliki kedekatan dengan Putin. Karena itu, Xi Jinping adalah sosok yang mampu menjembatani dan mengurangi kemandegan diplomasi global saat ini, khususnya antara Rusia dan Ukranina.

"Pengalaman di seluruh dunia mengajarkan bahwa resolusi konflik bisa didapatkan ketika jalan perundingan dan negosiasi akhirnya yang dipilih,” jelas SBY.

Meski begitu, sebagian pandangan sebaliknya diakui SBY juga tidak kalah kuat. Namun, apa pun hasil dari pertemuan Biden-Xi Jinping di Bali maka tetap saja ada manfaat bagi dunia. 

"Semoga pertemuan Presiden Biden dengan Presiden Xi Jinping di Bali, Indonesia ini membuat dunia bukan hanya bisa "bernafas lega", tetapi lebih jauh (pada saatnya) dunia kita menjadi lebih aman, lebih adil dan lebih sejahtera.  A better world is always possible,” SBY menutup.

 

Infografis KTT G20 Bali Tanpa Putin & Zelensky, Daftar Hadir Pemimpin Negara (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya