Jelang KTT G20, Rusia Bantah Menlu Sergey Lavrov Dilarikan ke RS Setibanya di Bali

Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah tiba di Bali untuk perhelatan puncak KTT G20 di Bali pada Minggu 13 November 2022. Sehari setelahnya beredar kabar bahwa ia dilarikan ke rumah sakit.

oleh Tanti Yulianingsih diperbarui 14 Nov 2022, 18:18 WIB
Menteri Luar Negeri Federasi Rusia (Sumber mfa.gov.rs)

Liputan6.com, Nusa Dua - - Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov telah tiba di Bali untuk perhelatan puncak KTT G20 di Bali pada Minggu 13 November 2022. Ia mewakili Presiden Vladimir Putin yang tak bisa melawat. Sehari setelahnya, pada Senin 14 November, beredar kabar bahwa Lavrov dilarikan ke rumah sakit.

Informasi tersebut dikabarkan media Associated Press (AP) yang menurunkan berita bahwa Menlu Sergey Lavrov mengalami masalah pada jantungnya. 

Associated Press, yang kabarnya mengutip pejabat Indonesia, mengabarkan bahwa Lavrov telah dibawa ke rumah sakit setelah tiba di pulau Bali untuk menghadiri KTT G20. AP mengatakan Lavrov yang berusia 72 tahun dirawat karena penyakit jantung.

Namun, kabar itu dibantah pihak Rusia. Kremlin menepis laporan Associated Press yang menyebut Sang Menlu dilarikan ke RS karena masalah jantung, 

"Ini, tentu saja, adalah puncak kabar palsu," kata juru bicara Kementerian Luar Negeri Maria Zakharova.

Zakharova memposting video Lavrov, menteri luar negeri di kabinet Presiden Rusia Vladimir Putin dan telah menjabat sejak 2004 itu, duduk di luar di teras, mengenakan celana pendek dan T-shirt. Ia tertangkap kamera sedang membaca dokumen.

Ditanya tentang laporan itu, Lavrov mengatakan wartawan Barat juga telah menulis palsu selama satu dekade bahwa Putin, yang berusia 70 tahun, dalam kondisi sakit.

"Ini adalah jenis permainan yang bukan hal baru dalam politik," kata Lavrov. "Wartawan Barat harus lebih jujur, mereka harus menulis kebenaran."

Lavrov mengatakan media Barat secara rutin mengambil pandangan parsial dari sebuah peristiwa dan mengabaikan sudut pandang Rusia.

Terpisah, Gubernur Bali I Wayan Koster mengatakan kepada Reuters bahwa Lavrov sempat mengunjungi Rumah Sakit Sanglah di Bali untuk "pemeriksaan", tetapi menlu Rusia itu dalam keadaan sehat.

"Dia dalam keadaan sehat dan setelah check up dia langsung pergi," kata Gubernur I Wayan Koster.


Pimpin Delegasi

Dalam foto yang dirilis oleh Kemlu Rusia, Menteri Luar Negeri Rusia Sergey Lavrov berbicara di depan forum Liga Arab di Kairo, Mesir, Minggu, 24 Juli 2022. (Layanan Pers Kemlu Rusia via AP)

Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergey Lavrov dipastikan memimpin delegasi Rusia pada KTT G20 di Bali.

"Saya dapat memastikan bahwa (Menlu) Sergey Lavrov akan memimpin delegasi Rusia ke G20. Program Presiden Putin masih dalam proses, ia dapat berpartisipasi secara virtual," kata Yulia Tomskaya, kepala protokol kedutaan kepada AFP Kamis 9 November 2022.

Pihak Kementerian Luar Negeri Rusia dalam sebuah pernyataan mengatakan, seperti dikutip dari Xinhua, Jumat (11/11/2022), Menlu Lavrov akan berpartisipasi dalam sesi pleno dan menggelar sejumlah pertemuan bilateral di sela-sela acara tersebut.

"Rusia akan mengonfirmasi kesiapannya untuk tetap menjadi pemasok pangan dan energi yang andal ke pasar-pasar asing atas dasar komersial dan kemanusiaan ... Rusia berencana mengumumkan sejumlah inisiatif khusus terkait hal ini, termasuk membangun kerja sama gas dengan Turki (dan) mengatur suplai biji-bijian dan pupuk dalam jumlah besar," imbuh pernyataan tersebut.

Sebelumnya pada Kamis, Juru Bicara (Jubir) Kremlin Dmitry Peskov juga mengatakan kepada para awak media bahwa Presiden Rusia Vladimir Putin tidak akan menghadiri KTT G20 secara langsung, namun beberapa pejabat Rusia menyampaikan Putin kemungkinan berpartisipasi dalam format daring.

Sementara itu, Presiden Ukraina Volodymyr Zelensky akan mengikuti KTT itu "dalam format tertentu," kata Jubir Kepresidenan Ukraina Sergii Nykyforov sebelumnya pada pekan ini.

KTT G20 dijadwalkan berlangsung di Pulau Dewata, Bali pada 15-16 November.

 


Luhut Juga Konfirmasi Ketidakhadiran Vladimir Putin

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan dalam konferensi pers jelang KTT G20 di Bali. (Youtube/FMB9ID_ IKP)

Ketidakhadiran Vladimir Putin juga ditegaskan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Pandjaitan.

"Putin tidak hadir, karena tadi sudah menyampaikan, dia mengirim Menteri Luar Negeri untuk datang, saya kira itu paling tinggi dan kita menghormati itu," kata Luhut Binsar Pandjaitan kepada awak media di Bali, Kamis (10/11/2022).

Dengan kata lain, dapat dipastikan bahwa Menteri Luar Negeri (Menlu) Sergei Lavrov yang bakal hadir di KTT G20 memimpin delegasi Rusia.

Luhut mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) sudah melakukan komunikasi yang baik. Diharapkan, komunikasi tersebut bisa menurunkan tensi Ukraina dan Rusia.

"Tapi, Presiden sudah menyampaikan beliau sudah berkomunikasi dan kita berharap komunikasi bagus itu bisa menurunkan tensi Ukraina dan Rusia," kata Luhut Binsar Pandjaitan. 


Pengamat: Vladimir Putin Takut Dibunuh, Batal ke G20 Bali

Presiden Rusia Vladimir Putin. (AFP)

Presiden Rusia Vladimir Putin dipastikan tidak akan datang ke G20 Summit di Bali. Vladimir Putin akan diwakilkan Menteri Luar Negeri Sergey Lavrov.

Sebelumnya, Kedutaan Besar Rusia di Jakarta menyebut Presiden Putin sudah punya niat untuk datang.

Pengamat politik Sergey Markov mengungkap alasan Presiden Vladimir Putin batal datang, yakni karena faktor malu dan takut dibunuh. Ada kemungkinan pemimpin Rusia itu ditarget oleh negara-negara Barat.

"Ada kemungkinan besar upaya pembunuhan kepada Putin dari petugas khusus dari AS, Inggris, dan Ukraina," ujar Sergey Markov seperti dilaporkan The Independent, dikutip Jumat (11/11/2022).

Isu lainnya adalah potensi Presiden Putin dipermalukan oleh aktivis. Markov yakin ada orang-orang Barat yang merencanakan hal demikian.

"Contoh lain, ada aktivis sosial disabilitas yang menabrak Putin hingga jatuh, seakan-akan kecelakaan. Dan semua media dunia akan menerbitkan foto dengan caption 'Presiden Rusia bertekuk lutut,'" ujar Markov.

Ada pula masalah kekalahan Rusia di Kherson. Pasukan Rusia baru-baru ini dipukul mundur dari Kherson. Wilayah tersebut dianeksasi Rusia melalui referendum yang tidak diakui oleh PBB.

Vladimir Putin pun disebut merasa takut, dan Rusia bisa ditekan agar menyerah secara halus.

"Setelah kekalahan di Kherson, status Rusia sebagai negara besar bisa dipertanyakan," jelas Markov. "Mereka akan memberikan tekanan, dan menuntut kapitulasi halus."

Meski Presiden Putin tidak datang ke G20 Bali, pemimpin dunia seperti Presiden AS Joe Biden dan Presiden China Xi Jinping akan hadir.

 

 

Infografis KTT G20 Bali Tanpa Putin & Zelensky, Daftar Hadir Pemimpin Negara (Liputan6.com/Triyasni)

Rekomendasi

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya