Liputan6.com, Nusa Dua - Pertemuan bisnis dalam G20 atau disebut B20 telah mencapai puncak pembahasan. Nantinya, berbagai hasil yang didapat akan disetor ke tingkat kepala negara di Konferensi Tingkat Tinggi atau KTT G20 di Bali, 15-16 November 2022.
Chair B20 Indonesia Shinta Wijaya Kamdani menyampaikan kalau dalam puncak B20 sudah dibahas mengenai kerja sama antara pemerintah dan perusahaan swasta. Hal ini menjadi titik baru yang dibahas di Presiden G20 Indonesia.
Advertisement
Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese mengucapkan selamat ke Presiden Indonesia Joko Widodo (Jokowi), karena telah berhasil menyelenggarakan rangkaian pertemuan Bussiness 20 (B20) antara negara anggota G20.
"Mengucapkan selamat kepada presiden Widodo, dan tim tuan rumah," kata PM Anthony Albanese ketika memberikan sambutan dalam forum B20 yang diselenggarakan di Nusa Dua, Badung, Bali pada Senin 14 November 2022.
Menurut PM Australia, melalui forum itu banyak pemangku kepentingan bisnis yang bertemu dari mulai pemimpin dunia hingga pelaku bisnis raksasa yang berasal dari berbagai negara. Sehingga, membuka banyak peluang kerja sama antara pelaku bisnis dari negara-negara peserta B20.
Dengan begitu, antara pelaku usaha negara G20 dapat saling menumbuhkan berbagai inovasi yang inklusif. Melalui dukungan penuh dari pemerintah dari masing-masing negara G20 yang menyinergikannya dari berbagai elemen masyarakat.
"B20 Gathering yang mempertemukan para pemimpin bisnis berpengaruh, dari seluruh dunia. Berpijak pada semangat yang sama," katanya.
Respons Dampak Konflik Rusia-Ukraina
Dari pertemuan forum B20 akan merespons berbagai krisis yang sedang terjadi akibat dari konflik Rusia-Ukraina, dampak pandemi COVID-19, kejutan dalam rantai pasok global, krisis energi, hingga krisis pangan. Sehingga, seluruh negara dapat bersama-sama merespon krisis tersebut dengan cara menjalin kerja sama.
Dengan koordinasi kebijakan antara sesama negara anggota G20 akan membuat kolaborasi bisnis lintas batas. Yang nilainya bisa mencapai angka miliaran dolar ke depan.
"Seperti yang ada di ruangan ini, memiliki peran penting dalam hal itu," kata PM Australia.
Advertisement
17 Kepala Negara G20 Bakal Hadir
Diketahui, forum B20 merupakan rangkaian dari pertemuan G20. Puncaknya adalah Konferensi Tingkat Tinggi G20 di Bali pada 15-16 November 2022. Terdapat 17 kepala negara yang terkonfirmasi hadir. Sedangkan sisanya, yakni tiga negara berhalangan hadir dalam puncak Presidensi G20 Indonesia.
Tiga negara yang dimaksud antara lain Meksiko, Brazil, dan Rusia. Ketiga memiliki sejumlah isu yang membuat kepala negara tidak bisa hadir mengikuti puncak G20.
Negara yang dipastikan hadir adalah Afrika Selatan (Afsel), Amerika Serikat (AS), Arab Saudi, Argentina, Australia, India, Indonesia, Inggris, Italia, Jepang, Jerman, Kanada, Korea Selatan (Korsel), Prancis, China, Turki, dan UE.
Jokowi Ajak PM Australia Maksimalkan IA-CEPA
Presiden Joko Widodo atau Jokowi mengapresiasi nilai perdagangan barang Indonesia-Australia yang mencapai USD 12,64 miliar pada tahun 2021 atau naik 76,84 persen.
Jokowi pun mengajak Perdana Menteri (PM) Australia Anthony Albanese untuk memaksimalkan Perjanjian Kemitraan Ekonomi Komprehensif Indonesia–Australia (IA-CEPA) untuk mempercepat pemulihan ekonomi.
"Kita harus terus memaksimalkan implementasi IA-CEPA guna mendorong percepatan pemulihan ekonomi," kata Jokowi saat melakukan pertemuan bilateral dengan PM Australia di The Apurva Kempinski, Senin (14/11/2022).
Jokowi juga menyinggung soal kerja sama konkret di kawasan Indo-Pasifik. Termasuk, melalui implementasi ASEAN Outlook on the Indo- Pasifik.
"Di bawah keketuaan Indonesia, tahun depan saya undang Australia berpartisipasi pada Indo-Pacific Infrastructure Forum," ujarnya.
Advertisement