Liputan6.com, Denpasar - Presiden Korea Selatan Yoon Suk Yeol turut hadir di KTT B20 pada 14 November 2022. Ia menjadi pembicara dalam salah satu acara panel diskusi yang dihadiri oleh ratusan pelaku usaha, pebisnis hingga pemangku jabatan.
Dalam kesempatan tersebut, ia memaparkan banyaknya masalah dunia yang menjadi perhatian global saat ini.
Advertisement
"Saya sangat berharap bahwa pertemuan B20 dan G20 ini bisa membantu menemukan solusi untuk masalah-masalah itu," ujarnya dalam salah satu panel diskusi si Bali Nusa Dua Convention Center, Senin (14/11/2022).
Maka dari itu, Presiden Yoon juga turut mendukung penyelenggaraan KTT B20 dan G20 yang dilaksanakan oleh Indonesia tahun ini.
"Pemerintah akan sepenuhnya mendukung B20 dan G20 untuk mendukung tujuan tersebut. Kerja sama tidak hanya dari pemerintah, tapi juga swasta dan publik," ujar Yoon.
Ia juga menegaskan perlu adanya kerjasama dan kooperasi global demi mengatasi masalah global, terutama yang terjadi pasca pandemi COVID-19.
Yoon juga mengatakan bahwa keterlibatan swasta saat ini penting dengan tujuan untuk berkontribusi memberi masukan, terlebih selama berlangsungnya dialog antara para pemimpin negara anggota G20.
Ia menambahkan bahwa pelaku usaha menjadi poros ekonomi yang diharapkan demi mengatasi krisis global.
Walaupun G20 kali ini terjadi di tengah isu global, ia mengatakan bahwa masih ada harapan lantaran serupa dengan yang berlangsung pertama kali di Washington D.C pada 2008 dan Korea Selatan pada 2010. Semuanya sama-sama menghadapi kondisi krisis.
Perlunya Antisipasi
Yoon Suk Yeol juga menegaskan soal pentingnya antisipasi dunia dalam menangani isu global pasca krisis. Terutama seperti halnya pandemi COVID-19 yang terjadi, dan situasi geopolitik yang membuat situasi semakin panas.
"Solusi krisis harus dari sisi pasokan. Pemerintah harus mendiskusikan ulang bagaimana memperkuat fundamen ekonomi mengatasi krisis ini," kata Yoon.
Advertisement
Hasil Rekomendasi B20 untuk KTT G20, Transformasi Digital hingga Transisi Energi
Ketua Penyelenggara B20 Summit 2022 Indonesia Shinta W Kamdani, menyampaikan rekomendasi kebijakan yang dihasilkan oleh B20 Indonesia, untuk dibawa ke pada puncak KTT G20, pada 15-16 November 2022.
Rekomendasi tersebut, salah satunya mendorong inovasi untuk memulihkan pertumbuhan ekonomi pasca krisis.
“Hari ini Komunike B20 Indonesia, menghasilkan rekomendasi untuk para pemimpin G20. Pertama, kami berfokus pada inovasi untuk membuka kunci pertumbuhan pasca krisis,” kata Shinta Kamdani dalam penutupan B20 Summit Indonesia Day 2, di Bali, Senin (14/11/2022).
Buka Peluang Digital
Rekomendasi itu termasuk membuka peluang digital di seluruh perekonomian, memperluas kerjasama guna merespon kejahatan dunia maya, dan peningkatan dana untuk infrastruktur hijau, melalui mekanisme pembiayaan inovatif yang mempercepat transisi energi.
“Kedua, kami mendorong percepatan, transformasi digital, pemberdayaan UMKM, dan kelompok rentan dengan fokus pada kapabilitas, kewirausahaan, penciptaan lapangan kerja, pemberdayaan perempuan UMKM di sektor perekonomian informal termasuk di masyarakat pedesaan,” ujarnya.
Rekomendasi ketiga, yaitu mendorong terwujudnya arsitektur pelayanan kesehatan yang lebih berkeadilan. Dia menegaskan, pihaknya akan memperkuat kolaborasi antara negara-negara maju dan berkembang.
“Terutama saat kami terus berjuang untuk mengurangi krisis global di masa depan dengan membuat pedoman tentang kesiapsiagaan Darurat kesehatan,” ungkapnya.
Advertisement