Wanita-Wanita Tangguh di Piala Dunia 2022, Jangan Melawan Kalau Enggak Mau Kena Hukuman

Bagaimana pemilihan wasit dan ofisial pertandingan untuk Piala Dunia 2022, dan FIFA sudah menegaskan tak satupun wasit bisa memimpin pertandingan yang menampilkan timnas negaranya.

oleh Yo Kavya diperbarui 15 Nov 2022, 16:00 WIB
4. Stephanie Frappart - Stephanie Frappart menjadi wasit perempuan yang memimpin jalannya pertandingan Piala Super Eropa 2019. Wasit asal Prancis ini juga tercatat pernah memimpin pertandingan di laga Piala Dunia wanita dan Liga Prancis. (AFP/Damien Meyer)

Liputan6.com, Jakarta Piala Dunia 2022 Qatar tak hanya akan menorehkan banyak peristiwa bersejarah dari 32 tim yang akan berlaga. Dunia menanti seperti apa penampilan nama-nama yang disebut sebagai mega bintang, beberapa di antaranya akan menjadi penampilan terakhirnya karena usia yang merambat menua.

Namun permainan tentu tidak bisa berjalan tanpa kehadiran pengadil lapangan. Dalam setiap edisi Piala Dunia, FIFA selalu menurunkan wasit-wasit terbaik untuk memimpin jalannya pertandingan.

Keputusannya tidak bisa diganggu-gugat. Bahkan ketika dianggap keliru sekalipun. Para pengadil lapangan merupakan sosok yang tak bisa dibantah di dalam lapangan. Yang berani macam-macam, bersiap kena hukuman. 

Pada Piala Dunia 2022, sejarah baru akan tercipta dari pengadil lapangan saat tiga wasit perempuan memimpin pertandingan pertama kalinya dalam sejarah turnamen terakbar ini. Selain itu juga ada tiga asisten wasit perempuan.

Mereka adalah Stephanie Frappart dari Perancis, Salima Mukansanga dari Rwanda dan Yoshimi Yamashita dari Jepang sebagai wasit.

Sedangkan tiga asisten wasit perempuan yakni Neuza Back dari Brasil, Karen Diaz Medina dari Meksiko, dan Kathryn Nesbitt dari Amerika Serikat.

FIFA selaku induk sepakbola dunia berharap langkah itu akan menjadi norma baru untuk edisi yang akan datang.

Secara keseluruhan, seperti diumumkan oleh FIFA pada Mei 2022,  terdapat 36 wasit yang tampil di Piala Dunia 2022. Mereka didukung oleh 69 asisten wasit serta 24 ofisial VAR.

Selain terciptanya sejarah dengan kehadiran pengadil perempuan, beberapa nama wasit pria yang beken di persepakbolaan dunia juga terpilih, seperti Anthony Taylor, Daniele Orsato, Alireza Faghani, Danny Makkelie, Szymon Marciniak, dan Clement Turpin.

Meski begitu, tidak ada tempat bagi Nestor Pitana dari Argentina, setelah ia menjadi wasit di Final Rusia 2018 antara Prancis dan Kroasia, sedangkan Wasit Terbaik Dunia versi IFFHS, Felix Brych dari Jerman juga absen.

Bagaimana para wasit, asisten wasit dan ofisial pertandingan itu dipilih oleh FIFA?. Apa saja syarat-syaratnya agar bisa terpilih untuk terlibat langsung dalam gelaran empat tahunan yang bergensi itu?.

 


Pertimbangan

Pada menit ke-25 giliran Brasil yang harus kehilangan pemainnya usai diusir wasit. Emerson Royal diganjar kartu kuning kedua usai melanggar pemain Ekuador di sisi lapangan dalam sebuah duel udara. (AFP/Pool/Rodrigo Buendia)

Versi resminya adalah bahwa "wasit terbaik" yang dipilih untuk Piala Dunia, tetapi pada kenyataannya ada sejumlah pertimbangan geografis dan politik yang dimainkan.

Selain itu, dari segi usia mereka harus di atas 25 tahun dan di bawah 45 tahun.

Semua wasit Piala Dunia dipilih oleh Komite Wasit FIFA yang beranggotakan 16 orang ditambah perwakilan medis.

Sepuluh dari mereka adalah mantan wasit dan dua lainnya bertugas menilai liga lokal mereka.

Proses pemilihan wasit, asisten wasit dan ofisial pertandingan itu sudah dimulai sejak 2019 lalu. Ada 50 trio yang dianalisa sebagai kandidat yang kuat untuk terpilih.

Tidak mudah pula bagi FIFA melakukan seleksi, karena banyak pertandingan sepakbola yang ditangguhkan akibat pandemi COVID-19.

Dalam mempersiapkan perangkat pertandingan Piala Dunia 2022, FIFA juga menggelar serangkaian program. Mereka yang sudah dipilih mendapatkan serangkaian program agar benar-benar siap. Misalnya beberapa seminar yang tujuannya untuk mengasah kejelian dalam pengambilan keputusan saat memimpin pertandingan.

Konfederasi Sepakbola Asia (AFC) turut menyumbangkan enam wasit. Mereka adalah Abdulrahman Al Jassim (Qatar), Chris Beath (Australia), Alireza Faghani (Iran), Ma Ning (China), dan Mohammed Abdulla Mohammed (Uni Emirat Arab), Yoshimi Yamashita (Jepang).


Normal

Selain itu, Yoshimi Yamashita juga menjadi wasit perempuan pertama yang memimpin pertandingan J-League dan juga Liga Champions Asia. (AFP/Sai Aung Main)

Meskipun belum diumumkan wasit mana yang akan memimpin pertandingan mana, penting untuk diingat bahwa tidak satupun dari mereka yang dapat menjadi wasit pertandingan yang menampilkan tim nasionalnya.

Penampilan mereka di fase pertama Piala Dunia akan menentukan apakah mereka akan bertahan di babak sistem gugur.

Ketua Komite Wasit FIFA, Pierluigi Collina menilai terpilihnya enam wasit perempuan merupakan hal yang menggembirakan.

“Ini mengakhiri proses panjang yang dimulai beberapa tahun lalu dengan penempatan wasit wanita di turnamen junior dan senior pria FIFA. Dengan cara ini, kami dengan jelas menekankan bahwa kualitas lah yang penting bagi kami dan bukan gender,” ujar Collina, wasit legendaris itu.

 


Faktor Penting

Wasit Prancis, Stephanie Frappart berdiri di lapangan selama Liga Champions, grup G antara Juventus dan Dinamo Kiev di Allianz Stadium, Kamis (3/12/2020) dinihari WIB. Frappart menjadi wasit perempuan pertama yang memimpin pertandingan Liga Champions men’s team. (Marco Alpozzi/LaPresse via AP)

“Saya berharap di masa depan, pemilihan ofisial wanita untuk pertandingan elite di kompetisi penting putra akan dianggap sebagai sesuatu yang normal dan tidak lagi sensasional. Mereka pantas berada di Piala Dunia FIFA karena mereka terus-menerus tampil di level yang sangat tinggi, dan itulah faktor penting bagi kami."

Berikut daftar lengkap wasit Piala Dunia dari setiap konfederasi.

Asia (AFC): 6 wasit, 10 asisten, 4 petugas VAR

Abdulrahman Al-Jassim (Qatar)

Chris Beath (Australia)

Alireza Faghani (Iran)

Ma Ning (China)

Mohammed Abdulla Hassan Mohamed (Uni Emirat Arab)

Yoshimi Yamashita(Jepang)

 

Afrika (CAF): 6 wasit, 10 asisten, 2 petugas VAR 

Bakary Gassama (Gambia)

Mustapha Ghorbal (Aljazair)

Victor Gomes (Afrika Selatan)

Salima Mukansanga (Rwanda)

Janny Sikazwe (Zambia)

Maguette Ndiaye (Senegal)

Amerika Utara, Tengah, dan Karibia (CONCACAF): 5 wasit, 12 asisten, 3 petugas VAR

Ivan Barton (El Salvador)

Ismail Elfath (Amerika Serikat)

Mario Escobar (Guatemala)

Said Martinez (Honduras)

Cesar Arturo Ramos (Meksiko)

 

Amerika Selatan (CONMEBOL): 7 wasit, 15 asisten, 4 petugas VAR

Raphael Claus (Brasil)

Andres Matonte (Uruguay)

Kevin Ortega (Peru)

Fernando Rapallini (Argentina)

Wilton Sampaio (Brasil)

Facundo Tello (Argentina)

Jesus Valenzuela (Venezuela)

 

Oseania (OFC): 1 wasit, 2 asisten

Matthew Conger (New Zealand)

 

Eropa (UEFA): 11 wasit, 20 asisten, 11 petugas VAR

Stephanie Frappart (Perancis)

Istvan Kovacs (Rumania)

Danny Makkelie (Belanda)

Szymon Marciniak (Polandia)

Antonio Mateu Lahoz (Spanyol)

Michael Oliver (Inggris)

Daniele Orsato (Italia)

Daniel Siebert (Jerman)

Anthony Taylor (Inggris)

Clement Turpin (Perancis)

Slavko Vincic (Slovenia)

POPULER

Berita Terkini Selengkapnya